Aktivitas pendaftaran Program Subsidi Tepat pada salah satu kota di wilayah Indonesia Timur / Foto : Humas Pertamina |
Ambon, Dharapos.com – Tingginya antusias masyarakat dalam
pendaftaran Program Subsidi Tepat pada beberapa kota di wilayah Indonesia Timur
sejak pertengahan Juli 2022, membuat Pertamina terus melakukan sosialisasi dan
edukasi pendaftaran program dimaksud.
Hal ini juga menambah rasa optimisme Pertamina dalam
pendataan Program Subsidi Tepat melalui website dan aplikasi MyPertamina.
“Hingga tanggal 12 Agustus kemarin, di wilayah Pertamina
Patra Niaga Papua – Maluku telah terdaftar sebanyak lebih dari 9.000 unit
kendaraan dimana 5.000 diantaranya berada di wilayah Maluku,” ungkap Area
Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Papua-Maluku,
Edi Mangun dalam rilis yang diberikan, Minggu (14/8/2022).
Meskipun implementasi belum dilakukan, namun diamengingatkan
bahwa seluruh konsumen yang mengonsumsi produk BBM Pertalite dan Solar Subsidi
sebaiknya melakukan pendaftaran kendaraan.
“Bagi kendaraan yang tidak mengonsumsi pertalite dan solar
subsidi tentunya tidak perlu melakukan pendaftaran. Kami berterima kasih dan
mengapresiasi konsumen yang telah membeli produk selain pertalite dan solar
subsidi karena kedua produk tersebut hanya diperuntukkan bagi mereka yang
memang layak disubsidi,” ujarnya.
Pada masa pendaftaran dan transisi ini, lanjut Edi, masyarakat
masih tetap bisa membeli pertalite dan solar seperti biasa. Namun, pihaknya
akan tetap mendorong masyarakat agar segera mendaftarkan kendaraan dan
identitasnya.
“Kami juga infokan bahwa pendaftaran dapat dilakukan
secara mandiri pada website subsiditepat.mypertamina.id,” ucapnya.
Pria humoris ini juga memastikan pelaksanaan pendaftaran
melalui website maupun aplikasi MyPertamina bukan untuk menyulitkan masyarakat,
namun untuk melindungi masyarakat yang sebenarnya berhak untuk menikmati
subsidi energi.
“Tujuan dari adanya pendataan ini tidak lain adalah untuk
melindungi masyarakat rentan, untuk memastikan subsidi energi yang tepat
sasaran sehingga anggaran yang sudah dialokasikan pemerintah benar-benar
dinikmati yang berhak. Kedepannya kami berharap, data ini bisa digunakan untuk
menetapkan kebijakan energi bersama pemerintah serta dapat mencegah terjadinya
potensi penyalahgunaan atau kasus penyelewengan BBM subsidi di lapangan,”
pungkas Edi.
Sebagai informasi, jumlah kendaraan yang sudah terdata di wilayah
Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara berjumlah lebih dari 9.000 kendaraan.
Diantaranya di Provinsi Maluku dan Maluku Utara memegang
jumlah kendaraan terbanyak dengan jumlah 5.345 Kendaraan, kemudian di susul
oleh Provinsi Papua dan Papua Barat.
Sesuai Kepmen ESDM No. 37.K/HK.02/MEM.M/2022 Pertalite
ditetapkan sebagai BBM Penugasan oleh Pemerintah.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran
subsidi tepat sasaran menggunakan sistem MyPertamina, masyarakat dapat
menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 serta sosial media resmi
@ptpertaminapatraniaga dan @mypertamina.
(dp-53)