as

Utama

Tim Kajian Blok Masela Gelar Survei di Wilayah MTB

26
×

Tim Kajian Blok Masela Gelar Survei di Wilayah MTB

Sebarkan artikel ini
Bup Blok Masela
Bupati, Petrus Fatlolon saat memipmpin pertemuan Pemkab MTB bersama Tim kajian Blok Masela, Rabu (26/7) 

Saumlaki, Dharapos.com

Bupati Petrus Fatlolon dalam keterangan persnya menjelaskan Rabu
kemarin (26/7), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara Barat (MTB) di datangi
tim kajian Blok Masela.
Tim tersebut terdiri dari perwakilan Kementrian ESDM, Kementrian Tenaga
Kerja, SKK Migas, INPEX dan sejumlah peneliti yang hendak melakukan penelitian
dan pengkajian tentang potensi tenaga kerja di MTB serta masalah-masalah sosial
yang berhubungan langsung dengan Blok Masela.
Seperti  ekonomi
masyarakat, transportasi lokal, budaya dan multiplier effect dari produksi Blok
Masela sehingga nantinya sejalan dengan perilaku masyarakat maupun program
Pemerintah Daerah jika saatnya Blok Masela berproduksi.
“Tim tersebut telah melakukan kajian selama beberapa hari di
wilayah MTB dan selanjutnya 
Pemerintah Daerah Kabupaten MTB Senin kemarin
(31/7) telah mendengarkan pemaparan resume dari Tim kajian Blok Masela terkait
kesiapan menyambut beroperasinya Blok Masela,” urai Bupati saat ditemui, Selasa
(1/8).
Menurutnya, kebutuhan tenaga kerja sangat besar sekali jika
saatnya proses produksi Blok Masela mulai berjalan.
Untuk merespons kebutuhan itu, maka  Pemerintah MTB yang sejak awal telah
menyekolahkan putra dan putri di STEM-AKAMIGAS Cepu agar pada waktunya nanti mampu
mengisi peluang tenaga kerja.
Selain itu pada sektor pendidikan non formal, Pemkab juga mendorong
perlu dilakukannya penguatan pendidikan berbasis ketrampilan vokasional seperti
kursus, magang, atau pelatihan intensif melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
Bup Blok Masela2
Foto bersama usai pertemuan
“Dari pertemuan tersebut saya minta Pemerintah Pusat agar
membantu Pemkab MTB untuk membangun Balai Latihan Kerja (BLK, red) dan hal ini
mendapat respons positif. Bahkan sudah sempat dipikirkan untuk nantinya kita
sharing beberapa bagian dari BLK tersebut. Misalnya kesiapan fisik
ditanggulangi oleh kementrian tertentu,” urainya.
Soal lahan akan disiapkan oleh Pemkab MTB, sementara di sisi
tenaga pengajar maupun instruktur di BLK itu malah SKK Migas dan INPEX bersedia
membantu.
Menurut Bupati, beroperasinya Blok Masela juga akan diikuti
dengan pertumbuhan industri di sektor hilir,  dimana multiplier effect akan merambah di
berbagai sektor kehidupan masyarakat, sehingga penyiapan SDM masyarakat perlu
disiapkan.
Untuk menjamin penyerapan tenaga kerja lokal yang telah
disiapkan oleh Pemda maka dalam pertemuan tersebut dibahas pula berbagai
langkah serius yang harus ditempuh oleh pemerintah dalam menyelamatkan tenaga
kerja yang sudah siap.
“Kita juga membicarakan tentang penyiapan SDM di MTB sampai
pada titik jika ada kemungkinan tertentu. Misalnya jika suatu saat
pengoperasian Blok Masela ini tertunda karena faktor “X” sementara SDM kita
sudah siap maka ada alternativ lain adalah 
pemerintah pusat melalui SKK Migas dan Pemkab MTB bisa bersepakat
menitipkan putra-putri daerah yang selama ini sudah dipersiapkan SDMnya, untuk
bekerja pada project LNG yang sama di wilayah NKRI. Misalnya ke Papua,
Kalimantan atau Sumatera,”bebernya.
Kesepahaman tersebut nantinya dilakukan bersama sehingga
para tenaga kerja yang sudah disiapkan itu bisa menggali pengalaman kerja atau
magang di lokasi LNG lain selama beberapa tahun sambil menanti Blok Masela
kembali beroperasi, sementara terkait upah kerja bisa menjadi beban bersama.
“Meski demikian, kita berharap agar secepatnya Blok Masela
bisa beroperasi sehingga putra dan putri MTB yang saat ini sudah disekolahkan dan
saat tamat nanti persis dengan Blok Masela sudah beroperasi. Nah, ini sehingga
mereka tidak perlu kita titipkan di blok-blok yang sama di tempat lain,”
pungkasnya.


(dp-18)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *