 |
| Said Assagaff – Zeth Sahuburua |
Ambon, Dharapos.com
Pemerintahan Gubernur Said Assagaff dan Wakil Gubernur Zeth Sahuburua atau duet SETIA dinilai belum mampu menurunkan angka kemiskinan dan mengurangi laju peningkatan jumlah pengangguran di Maluku sejak awal 2014 hingga triwulan pertama 2015.
“Kalau pemerintahan ini mengatakan mereka sudah mampu menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran, bagi kami tidak sesuai fakta di lapangan karena masih ada pengangguran dan kemiskinan di 11 kabupaten dan kota di Maluku,” sanggah Koordinator Forum Pemerhati Pengangguran dan Kemiskinan (FP2K) Maluku, Kamarudin Bolat kepada Maluku Post, Minggu (19/4).
Bolat membeberkan setiap tahun perguruan tinggi di Maluku menelurkan ribuan sarjana, tetapi nyaris hal itu tak dibarengi penyediaan lapangan pekerjaan oleh Pemerintah Provinsi Maluku.
“Ini belum termasuk lulusan perguruan tinggi dari luar Maluku yang datang mencari kerja di daerah ini. Jadi, keliru kalau Pemprov Maluku mengatakan angka pengangguran sudah menurun dari tahun ke tahun,” tandasnya.
Sudah begitu, ujar Bolat, Pemprov Maluku tidak memberikan ruang bagi para lulusan perguruan tinggi untuk membuka lapangan kerja sendiri.
“Harusnya Pemprov menyediakan modal bagi para lulusan untuk membuka lapangan kerja sendiri,” usulnya.
Untuk mengatasi kian meningginya angka pengangguran, Bolat meminta Pemprov Maluku membuka ruang bagi daerah-daerah bekas keresidenan untuk berkembang menjadi Daerah Otonom Baru (DOB).
“Saya setuju kalau ada DOB-DOB untuk mengatasi tingginya angka pengangguran di daerah ini,” pungkasnya.
(09/rr)
