as

PAPUA

Hari Kedua, Walikota Pantau UN Di Dua SMA

33
×

Hari Kedua, Walikota Pantau UN Di Dua SMA

Sebarkan artikel ini

Jayapura, Dharapos.com 
Ujian Nasional (UN) hari kedua yang berlangsung di kota Jayapura berjalan dengan lancar.

Walkot Pantau UN Gab
Walikota pantau UN hari ke 2

Pada kesempatan tersebut, Walikota Jayapura DR. Benhur Tommi Mano, MM yang dampingi Kepala Dinas Pendidikan kota, I Wayan Mudiyasa, S.Pd, MM.Pd memantau pelaksanaan UN di dua sekolah masing-masing SMA 45 dan SMA Satria.

Walikota mengunjungi seluruh ruangan untuk melihat dan memantau situasi para siswa saat mengikuti UN.

Kepada sejumlah media di SMA Satria, pantauan sejak hari pertama pelaksanaan UN hingga hari ini (Selasa-red)  berlangsung lancar.

“Sampai hari ini UN bejalan lancar dan tidak  ada gangguan. Bahkan PLN juga tidak ada masalah sehingga ujian berjalan lancar,” ungkapnya.

Sejak awal, terang Walikota, Pemkot telah melakukan koordinasi dengan pihak PLN Area Jayapura agar dalam pelaksanaan UN tidak terkendala masalah listrik.

Diakuinya, untuk pelaksanaan UN di SMKN 3 juga saat di kunjungi berjalan lancar sempat ada sedikit masalah.

“Ketika konek dengan pusat agak lambat koneksi ke server. Tapi bisa teratasi sehingga semua berjalan lancar,” ujarnya.

Dari jumlah peserta UN tahun 2015 sebanyak 4.020 siswa, Walikota harapkan hasil yang  didapat siswa pada saat belajar di sekolah akan menjadi penilaian tersendiri bagi dirinya terhadap guru-guru yang selalu mentransfer ilmu kepada anak didik tersebut.

Target Walikota, jika di tahun 2014 tingkat kelulusan mencapai 99,98 persen sehingga diharapkan tahun 2015 tingkat kelulusan bisa mencapai angka kelulusan 100 persen.

“Makanya saat sebelum UN, kita  arahkan untuk melakukan doa bersama kepada TUHAN di GOR Waringin Kotaraja agar pada saat pelaksanaan UN, para siswa mendapat pertolongan dari TUHAN.
Selain itu, para orang tua juga kami minta untuk memperhatikan anak-anaknya,” cetusnya sembari mengharapkan agar seluruh siswa bisa lulus dengan hasil yang baik begitu pula kualitas guru akan teruji pada saat pengumuman hasil UN nanti.

Pada kesempatan yang sama, Kadis Pendidikan kota, I Wayan Mudiasa, S.Pd, M.Mpd menambahkan sampai dengan hari kedua UN berjalan lancar.

“Apalagi hari kemarin (Senin-red) karena pendistribusian soal dari Dinas Pendidikan oleh panitia ke
masing-masing sub rayon dilakukan pada jam 04.00 Wit dan sampai ke sub rayon jam 04.30 Wit,” tambahnya.

Berdasarkan pantauan Kadis, dari hari I sampai hari ke 2 di kota Jayapura baik UN berbasis off line maupun paper based test berlangsung lancar.

“Untuk UN hari pertama dan hari kedua di SMA Satria semuanya hadir dari peserta 50 orang dan UN berjalan dengan lancar,” cetusnya.

Untuk SMA Satria dan SMA 45 adalah merupakan titik pantauan UN oleh Dinas dan Walikota karena selama ini sekolah tersebut jarang dikunjungi.

“Pemerataan pendidikan baik swasta maupun negeri akan di bangun mulai tahun ajaran 2015 agar penerimaan siswa baru tahun ajaran 2015/2016 itu merata dan  bukan hanya pada SMA negeri saja,” jelasnya.

Dihimbau kepada para orang tua khususnya maupun masyarakat pada umumnya bahwa semua sekolah di kota Jayapura adalah sama, sehingga dengan menggunakan sistem tersebut maka di tahun berikut, SMA Satria juga berpeluang menjadi yang terbaik.

Sikap optimis juga disampaikan Kepala SMA Satria, Drs. Efendi H. Ibrahim, MM.

“Saya optimis SMA Satria akan lulus 100 persen dan dari tahun ke tahun tingkat kelulusan mencapai 100 persen,” tandasnya.

Sementara itu, di tempat yang terpisah, Kepsek SMA 45 Sutrisno, SPd, MPd, mengakui pelaksanaan UN di SMA 45 di hari pertama dan kedua berjalan cukup lancar.

“Jumlah siswa yang terdaftar di Baprodik sebanyak 94 siswa untuk pelaksanaan UN bahkan tidak ada kebocoran soal sebelumnya,” akuinya.

Hal ini, lanjut Sutrisno, merupakan kesepakatan bersama beberapa waktu lalu di GOR Waringin bersama Walikota.

“Sehingga pada pelaksanaan UN kita harus jujur,bersih dan itu merupakan cermin budaya bangsa. UN juga berjalan tepat waktu bahkan di hari kedua siswa berada di kelas 20 menit sebelum waktu untuk mengisi biodata anak. Waktu yang disiapkan 2 jam dari Kemendikbud tidak tersita,” jelasnya.

Ditambahkan Sutrisno, dua orang siswa tidak mengikuti UN karena yang satu mengundurkan diri dikarenakan mengikuti keluarga pindah ke pulau Jawa dari awal semester dua. Sedangkan yang satunya tidak ada kejelasan bahkan sudah dua kali Wali Kelas ke rumahnya namun tidak ketemu bahkan saudara yang tinggal bersamanya tidak mengetahui posisi siswa tersebut sampai dengan saat ini.

“Namun pihak sekolah masih tetap menunggu yang bersangkutan apabila sakit maka harus ada keterangan dokter agar dapat mengikuti UN susulan,” tutupnya.
 
(Harlet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *