Utama

Astaga, Embarkasi Penumpang di Pelabuhan Tulehu Membahayakan

17
×

Astaga, Embarkasi Penumpang di Pelabuhan Tulehu Membahayakan

Sebarkan artikel ini
Pelabuhan Tulehu
Proses embarkasi di pelabuhan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (27/12/2018) pagi terpantau
berlangsung menegangkan bahkan membahayakan karena penumpang memaksa naik.

Tulehu, Dharapos.com – Meski akhirnya terangkut semua, namun proses embarkasi penumpang di Pelabuhan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (27/12/2018) pagi berlangsung menegangkan bahkan membahayakan.

Apalagi, tak terlihat satu pun petugas yang terpantau mengawal proses tersebut di atas dermaga yang telah dipadati ribuan calon penumpang sehingga membuat situasi semakin tak terkendali. 
Pasalnya, para penumpang kapal cepat dengan nama lambung Cantika Lestari 77 tujuan pelabuhan Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah ini memaksakan diri naik ke kapal yang sementara bermanuver untuk bersandar di dermaga.
Parahnya lagi, setelah kapal bersandar di dermaga untuk menurunkan penumpang dari Saparua harus tertahan akibat penumpang yang hendak berangkat sudah saling merebut menaiki sisi kanan kapal.
Sejumlah ABK kapal pun tidak bisa berbuat banyak dan hanya pasrah terhadap situasi yang terjadi.
Pantauan Dharapos.com, Kamis (27/12/2018) penumpang diperkirakan mencapai seribuan orang lebih padahal kapasitas angkut kapal hanya ratusan saja.
Pihak Syahbandar selaku pemegang otoritas pelabuhan juga terkesan membiarkan penjualan tiket tanpa memperhatikan kapasitas kapal.
Kepada media ini, salah satu penumpang, Arche Seipattiratu yang juga hendak ke Saparua melalui pelabuhan Haria mengakui membludaknya penumpang karena pihak pengelola hanya menyediakan satu kapal.
Pelabuhan Tulehu 3
Penumpang turun dari akhirnya tertahan akibat desakan penumpang di dermaga yang memaksa naik kapal
Sementara, rata-rata penumpang yang akan ke Saparau ini hendak ke negeri Porto dan Siri Sori Serani yang kabarnya akan merayakan Natal akbar. 
Kemudian, di tambah lagi dengan kampung-kampung lain di Kecamatan Saparua yang akan merayakan pergantian tahun pada 31 Desember 2018 mendatang.
“Makanya penumpang membludak seperti ini karena kapal cuma satu,” bebernya.
Seipattiratu pun mengecam pemilik kapal yang dinilai asalan menjual tiket tanpa memperhatikan keselamatan penumpang. Sementara pihak kantor Syahbandar setempat terkesan tak berupaya membatasi itu.
“Uang yang mereka kejar tapi keselamatan penumpang tak dihiraukan,” kecamnya.
Seipattiratu juga meminta pihak Dinas Perhubungan setempat untuk menyikapi kondisi ini dan segera melakukan pengawasan secara ketat.
“Jangan sampai nanti sudah terjadi sesuatu baru saling menyalahkan,” cetusnya.
Diakuinya pula, banyak penumpang mengeluh karena tidak mendapatkan tempat duduk padahal mereka memiliki tiket.
Melihat kondisi yang tidak memungkinkan lagi, akhirnya kapal cepat Cantika Torpedo pun turut diperbantukan untuk mengangkut penumpang ke Saparua.

(Har)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *