Hukum dan Kriminal

Bangun Lonceng Perdamaian, Masyarakat Arma – Watmuri Sepakat Damai Abadi.

4
×

Bangun Lonceng Perdamaian, Masyarakat Arma – Watmuri Sepakat Damai Abadi.

Sebarkan artikel ini

IMG20220420135609 01
Masyarakat desa Arma dan desa Watmuri di kecamatan Nirunmas melalui Majelis Jemaat melakukan Pertukaran Peralatan Perjamuan Kudus Sebagai Tanda Perdamaian Abadi, Rabu (20/4/2022).

Saumlaki, dharapos.com – Masyarakat desa Arma dan desa Watmuri di kecamatan Nirunmas, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku bersepakat untuk berdamai, pasca meledaknya konflik sosial antar kedua “desa adik-kakak” pekan kemarin.

Kesepakatan bersama ini disampaikan oleh pemerintah dan sejumlah pemangku kepentingan kedua desa dihadapan Bupati, Ketua DPRD, Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Ketua Klasis GPM Tanimbar Utara serta para ketua majelis jemaat di kediaman pribadi bupati Petrus Fatlolon, Sabtu, 16/4/2022.

Setelah bersepakat, mereka tindaklanjuti dengan doa perdamaian abadi dan peletakan batu pertama pembangunan tugu lonceng perdamaian abadi yang berlokasi di tapal batas wilayah dua desa, Rabu (20/4/2022).

Pantauan di lapangan, kedua desa yang mayoritas penduduknya memeluk agama Kristen itu, melangsungkan doa pergumulan di masing-masing gereja dan mengumpulkan derma atau nazar. Kemudian, mereka membawa nazar, peralatan perjamuan kudus dalam ziarahnya dari gereja masing-masing hingga bertemu di lokasi perdamaian abadi.

Dalam prosesi doa adat, para tetua dari masing-masing desa berdoa adat dan meminum sopi atau tuak secara bergiliran. Mereka menimba air dan batu dari dua desa dan disatukan dalam tempayan untuk dipergunakan saat peletakan batu pertama pembangunan tugu lonceng perdamaian abadi.

Ketua Klasis GPM Tanimbar Utara, Pendeta Samy Sahulate memimpin kebaktian bersama dan diakhiri dengan berkat bersama oleh para pendeta yang hadir dalam kebaktian itu.

“Nazar itu adalah pemberian semua jemaat Ermyau Sormudy dan akan disimpan sebagai persembahan untuk Tuhan,” katanya.

IMG20220420135850
Suasana doa damai oleh Ketua Klasis GPM Tanimbar Utara.

Sebelum pelaksanaan doa pergumulan dan doa adat serta peletakan batu pertama pembangunan tugu lonceng perdamaian abadi, Bupati Kepulauan Tanimbar Petrus Fatlolon melantik Kepala Desa Watmuri di balai desa Watmuri.

Dalam sambutannya, bupati meminta kepada Kades Arma – Watmuri atau Ermyau Sormudi agar selalu berkoordinasi dengan baik, begitu juga dengan dan tua-tua adat agar tidak boleh ada perselisihan antar masyarakat kedua desa.

Bupati berpesan bahwa membangun kerukunan dan perdamaian kedua desa itu  jauh lebih penting dari pada sekedar membangun sebuah gedung besar.

“Karena itu, tugu lonceng perdamaian kekal perlu mendapat dukungan dari semua pihak. Kita implementasikan nilai-nilai lonceng perdamaian kekal untuk kita dan anak cucu kita pada dua negeri ini,” katanya.

Fatlolon menyatakan, secara adat dia berdiri disana sebagai anak Arma dan juga anak Watmuri, karena desa Meyano (desa asalnya Fatlolon) adalah desa Pela dengan desa Arma dan Watmuri.

“Kalau kalian berkelahi, saya sedih, saya menangis. Saya minta masyarakat kedua desa bergandengan tangan. Perdamaian itu jauh lebih mulia, karena investasi untuk sorga dari pada berperang dan berkelahi,” pesannya.

Dengan tegas Bupati berpesan agar masyarakat kedua desa tidak boleh mewarisi dendam dan benci. Selain itu, damai tidak sekedar dibibir melainkan mereka harus berjanji kepada Tuhan. 

IMG 5504
Acara peletakan batu pertama oleh Bupati Kepulauan Tanimbar.

Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Godlif Siletty yang adalah anak asli desa Arma, mengaku bersyukur kepada Tuhan karena dua desa yang berkonflik selama ini, akhirnya bersepakat untuk berdamai.

“Mari kita membangun hubungan yang harmonis, saling membantu, dan saling mengasihi. Tidak ada manfaatnya kita berkelahi,” imbuhnya.

Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten Kepulauan Tanimbar ini mengajak semua anak negeri Ermyau-Sormudi di tanah perantauan untuk turut membantu masyarakat dua desa itu dalam meningkatkan persaudaraan sejati.

Ketua DPRD kabupaten Kepulauan Tanimbar, Jaflaun Batlayeri  menyatakan, upaya perdamaian ini merupakan upaya kemanusiaan, sehingga diawal negosiasi damai antara dua desa, mereka telah bersepakat untuk melakukan perdamaian abadi tanpa syarat.

“Sebagai orang Kristen, kalau damai pakai syarat, itu damai paksaan. Makanya kemarin kita bicarakan damai tanpa syarat” tegasnya.

Selain Ketua dan Anggota DPRD, acara ini dihadiri oleh Kapolres Kepulauan Tanimbar, Komandan Kodim 1507/Saumlaki, Sejumlah pimpinan SKPD dilingkup Pemkab Kepulauan Tanimbar, para Staf ahli bupati, Asisten Setda, Camat Nirunmas dan sejumlah tamu undangan lainnya.

IMG 5493
Pertemuan masyarakat dua desa yang disaksikan oleh Bupati beserta Forkopimda dan pimpinan gereja ini dikawal ketat oleh aparat TNI Polri.

Sebelumnya, Camat Nirunmas, Geri Sarwuna  melaporkan, konflik sosial kedua desa itu terjadi pada Kamis, 14 April 2022. Konflik antar warga itu terjadi karena persoalan perebutan tapal batas wilayah adat.

Setelah konflik terjadi, pihaknya melakukan mitigasi konflik dengan cara menyelenggarakan rapat mediasi antar pemerintah dan pemangku kepentingan dua desa.

Langkah-langkah preventif yang dilakukan adalah kembali sasi laut untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Jika nanti dibuka maka perlu dikoordinasikan secara baik-baik.

“Terkait dengan minimalisir potensi konflik maka dilakukan pertukaran mimbar dari dua desa, pendeta Arma ke Watmuri dan pendeta Watmuri ke Arma untuk peningkatan spiritual umat,” kata Camat.

Kemudian, pemerintah kecamatan bersama dengan pihak gereja dan ikatan keluarga Arma dan Watmuri di kota Saumlaki, melangsungkan pertemuan di kediaman ketua DPRD kabupaten Kepulauan Tanimbar dan menyepakati perdamaian dilakukan dengan cara membangun lonceng perdamaian abadi di tapal batas kedua desa.

Pewarta : Novie Kotngoran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *