![]() |
Peserta serius menyimak materi pemahaman tentang navigasi di laut oleh Kapt Laut (P) Bernard Iskandar |
Saumlaki, Dharapos.com
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) menggelar kegiatan peningkatan kapasitas aparatur dalam penyelamatan dan evakuasi korban darurat bencana.
Sebanyak 100 orang yang menjadi peserta kegiatan berasal dari sejumlah perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), unsur instansi vertikal di daerah termasuk unsur TNI dan Polri, perwakilan masyarakat desa, pengusaha maupun perwakilan wartawan di MTB.
Erikson Uwuratuw, Kepala Seksi Kesiapsiagaan dalam laporannya menjelaskan bahwa kegiatan tersebut sebagai bagian dari upaya untuk mengevaluasi kejadian-kejadian bencana yang telah terjadi.
Dimana diharapkan ke depan nanti seluruh unsur seperti OPD,TNI POLRI, media cetak, dunia usaha, serta tokoh masyarakat yang memiliki tugas dan fungsi yakni melaksanakan pencegahan dan kesiapsiagaan kedaruratan, logistik dan rekonstruksi serta rehabilitasi pelaksanaan penanggulangan bencana.
Dalam hal ini dimulai dari tahap pra bencana, tanggap darurat dapat berperan aktif dan bersama-sama bersinergi sesuai tugas, fungsi dan peran masing-masing, sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa, maupun harta benda.
Hal ini disebabkan oleh karena secara geografis kabupaten MTB terlentak diantara dua laut besar yaitu laut Banda dan laut Arafura serta berada pada tiga lempeng yaitu lempeng Euro – Asia, lempeng Indo – Australia, dan lempeng Pasifik.
Sementara di bagian barat dari kabupaten MTB dikelilingi oleh enam gunung api aktif yaitu Gunung Api Banda, Manuk, Teon, Nila Serua dan Gunung Api Damer, sehingga dampak dari pada pertemuan tiga lempeng bumi dan enam gunung api aktif, mengakibatkan wilayah kabupaten MTB dikategorikan sebagai daerah rawan terhadap bencana.
“Maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan pemahaman tentang tugas fungsi dan peran masing-masing dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana serta kerja sama lintas sektor sesuai tugas dan fungsinya sehingga dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa maupun harta benda,” urainya.
![]() |
Pelaksanaan simulasi bencana |
Bupati MTB,Petrus Fatlolon dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Ny. Agustina Lerick,
Staf Ahli Bupati Bidang Kesejahteraan Masyarakat mengatakan upaya penyelamatan dan evakuasi korban darurat bencana di MTB akan menjadi efektif apabila digerakkan melalui kegiatan peningkatan kapasitas aparatur yang akan menjadi simulator bagi aparatur bila terjadi darurat bencana di unit kerja masing-masing pada khususnya dan di seluruh wilayah MTB pada umumnya.
“Penyelamatan dan evakuasi korban darurat bencana laut, bencana alam maupun malapetaka akibat ulah atau kelalaian manusia, bukanlah sesuatu yang diharapkan oleh siapapun. Di salah satu pihak kita tidak menginginkan terjadi bencana karena karena hanya menyisahkan korban penderitaan dan luka batin yang mendalam,” lanjutnya.
Karena itu, Bupati mengapresiasi kegiatan tersebut sembari berharap agar peserta dapat memahami dengan benar tentang langkah-langkah penyelamatan dan evakuasi korban darurat bencana, baik bencana alam, bencana non alam maupun malapetaka, termasuk penanganannya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD MTB, C.Batmomolin menjelaskan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi dalam penyelamatan dan evakuasi korban darurat bencana adalah pencarian.
Evakuasi korban yang selama ini belum efektif secara tepat dan tepat karena terganggu dengan faktor luas wilayah, termasuk kekurangan fasilitas di laut.
“Olehnya itu saya berharap agar kita semua dapat bersinergi dalam upaya penanggulangan bencana. Melalui kegiatan ini, diharapkan seluruh peserta pra bencana, tanggap darurat bahkan sampai pada pasca bencana dapat mengikutinya dengan baik sehingga menambah pengetahuan tentang kebencanaan bagi para peserta, sekaligus membentuk sikap dan prilaku serta bekerja secara profesional,” harapnya.
Kegiatan yang berpusat di ruang tunggu pelabuhan kapal Ferry, Saumlaki Jumat (16/6) itu diwarnai dengan pemberian materi oleh Instruktur dari TNI- AL Saumlaki, Kapten Laut (P). Bernard Iskandar dengan materi seputar pemahaman tentang navigasi di laut.
Kemudian, Kepala Satuan Polisi Perairan (Kasat Polair) Saumlaki, Ipda. Abdul Rahman Sambas dengan materi standar operasi bantuan perairan, serta materi tentang metode pertolongan di air oleh Agustinus Rumahpasal, Koordinator Pos SAR Saumlaki.
Usai mendapatkan materi, peserta diarahkan untuk mengikuti simulasi penanganan bencana yang berlokasi di wilayah laut seputaran dermaga kapal Ferry, Saumlaki.
(dp-18)