Jayapura, Dharapos.com
Jemaat GKI Petrus Waena, merupakan bagian dari wilayah Klasis GKI Sentani yang terletak di kampung Waena, distrik Heram namun memiliki anggota jemaat yang tidak hanya berasal dari kampung tersebut melainkan dari berbagai suku di Indonesia seperti suku Jawa, Toraja, Maluku, Minahasa, Batak, Sangir dan beberapa suku lainnya di Papua.
![]() |
| Dr. Benhur Tommi Mano, MM |
Problematika pelayanan yang multidimensional merupakan realitas pelayanan yang dihadapi gereja. Pergumulan untuk menghadapi kemiskinan bagi gereja merupakan bagian dari usaha memaknai pembebasan dan sukacita ke arah pemberdayaan masyarakat.
Terkait dengan hal tersebut maka GKI Petrus Waena, Jumat (16/1) melaksanakan Persidangan Jemaat yang ke-XXII.
Walikota Jayapura Dr.Benhur Tommi Mano, MM diawal sambutannya sempat memberikan apresiasi kepada jemaat GKI Petrus Waena yang telah bekerja sama untuk mendukung beberapa program Pemerintah kota dalam hal menjaga kebersihan baik di lingkungan rumah tangga, RT/RW maupun kampung Waena.
Pasalnya, beberapa tahun yang lalu pemuda kampung Waena melakukan penanaman pohon bersama Walikota dan jajarannya di sekitar kali Waena.
“Sidang yang dilaksanakan ini adalah untuk duduk bersama membahas kepentingan jemaat Waena. Saya juga mengingatkan bahwa dalam sidang bukan sebagai tempat untuk berkelahi atau sebagai ajang justifikasi dalam memamerkan titel di pundak karena sidang jemaat ini dipimpin oleh Roh Kudus sehingga akan menghasilkan hasil keputusan sidang yang berkualitas,” himbaunya.
Selain itu, BTM juga menitipkan pesan kepada sidang jemaat untuk mendata jumlah warga jemaat Petrus Waena karena hal ini merupakan hal yang penting sebagai dasar dalam melakukan pelayanan. Agar dalam pelayanan dari bulan Januari hingga Desember, satu jemaat tidak akan terlewatkan dalam pelayanan.
“Pemerintah kota bersama TNI dan Polri akan melakukan penertiban orang mabuk dan penjual miras termasuk kampung Waena juga akan di lakukan penertiban,” janjinya.
BTM tegaskan, penertiban tersebut tidak pandang bulu baik anak Ondoafi, anak kepala suku, anak pejabat atau siapa saja ketika kedapatan mengonsumsi miras akan ditangkap.
“Jangan marahi Walikota karena semua ini demi kenyamanan banyak orang di kota ini dan apabila ada anak ondoafi yang tertangkap pasti akan dilepas juga karena Walikota menghargai itu,” tegasnya.
BTM sebelum menutup sambutan juga mengatakan bahwa selain peningkatan kualitas iman perlu diprogramkan pula program ekonomi jemaat sehingga sinergis antara program pembangunan kampung dan program pembangunan pelayanan di kampung Waena.
Karena dana pemberdayaan kampung yang akan turun ke kampung, dari dana APBN sebesar 3 Milyar rupiah, dana DP2K 250 juta, serta dana dari PNPM Mandiri perkotaan dan respek.
Di kesempatan yang sama, BTM meminta kepada Ketua majelis jemaat GKI Petrus Waena untuk ikut mengawasi aliran dana agar dapat sampai ke masyarakat Waena.
“Karena dengan uang yang banyak tersebut dapat membantu pembangunan gedung gereja, jalan lingkungan, membantu mama-mama penjual pinang dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua majelis jemaat GKI Petrus Waena juga menambahkan, sidang jemaat tersebut adalah untuk membahas dan melihat bersama bahwa gereja sebagai mitra pemerintah dan adat juga turut mendukung program Pemkot Jayapura.
“Pada sidang dimaksud ada beberapa program prioritas yang akan dibahas yakni mengenai kebersihan sesuai apa yang sering dikampanyekan pemerintah kota setiap saat,” tambahnya.
(Harlet)





