Berita Pilihan RedaksiUtama

Bungkuk Bisa Diobati

43
×

Bungkuk Bisa Diobati

Sebarkan artikel ini
Bungkuk Bisa Diobati
Ilustrasi Bungkuk

Kifosis atau bungkuk kini tak lagi dianggap sesuatu yang harus diterima sebagai konsekuensi dari bertambahnya usia. Sama seperti penyakit lainnya ini bisa dicegah dan diobati.
“Dulu kalau ada pasien yang datang mengeluh, ‘aduh dok tulang saya ,sudah mulai bungkuk’, Dokter akan berkata, ‘ya sudah terima saja,memang kalau sudah tua ya tulang sudah mulai menurun kinerjanya’. Tapi sekarang tidak seperti itu, kifosis adalah bagian dari penyakit (osteoporosis), karena ini penyakit pasti bisa dicegah dan setiap penyakit tentu ada obatnya,’ ujar dr Siti Annisa Nuhonni SpKFR, Departmen Rehabilitasi Medik RSCM-FKUI dalam talkshow ‘Kenali Kifosis, Jauhi Penyebabnya;Osteoporosis, Demi Esok Yang Lebih Baik’ di Jakarta.
Kifosis merupakan kelainan yang terjadi pada tulang belakang manusia yang ditandai dengan melengkung ke belakang lebih dari 50 derajat. Salah satu penyebab kifosis yaitu osteoporosis, atau berkurangnya masa kepadatan tulang seiring pertambahan usia.
Honi menjelaskan, begitu namanya akrab disapa, kifosis akan menjadi permanen jika tidak dilakukan tindakan seperti pencegahan dan pengobatan.
Pengobatan yang bisa dilakukan sebelum kifosis ditemukan parah yaitu dengan terapi latihan fisik yang bisa membantu mengembalikan tulang kembali tegak.
Latihan fisiknya yaitu berupa olahraga yang menggunakan gerakan menghentak seperti tarikan ke depan dan hentakan ke belakang tulang punggung.
Ini fungsinya untuk memperkuat otot-otot punggung dan memperbaiki postur tubuh. Olahraga berenang dengan gaya punggung atau sekedar berjalan di dalam air juga bisa menjadi terapi fisik untuk penderita kifosis.
Pengunaan obat juga diperlukan yaitu seperti penghilang rasa sakit ringan dan obat anti inflamasi untuk membantu mengurangi gejala. Sedangkan jika ini sudah menjadi parah yaitu lebih dari 50derajat maka pembedahan harus dilakukan.
Honni melanjutkan maka penting untuk mengenali gejala kifosis itu sendiri selain dari pasien telah mengetahui bahwa dirinya menderita osteoporosis sehingga dapat mencegah kifosis bertambah parah sebelum diambil tindakan.
“Kifosis bisa diketahui tandanya jika berdiri menyender dinding,jarak kepala bagian belakang dengan dinding yang seharusnya 0 centimeter tapi ini ada jarak , selain itu mengalami penurunan tinggi badan juga menjadi tanda bahwa Anda telah mengalami kifosis,” katanya.
Namun yang lebih baik, katanya, yaitu dengan melakukan pencegahan yaitu mencegah atau mengurangi risiko terkena osteoporosis itu. Memperhatikan gaya hidup seperti rajin berolahraga dan memenuhi asupan kalsium yang sangat dibutuhkan untuk tulang kita.
“Kalsium memang paling banyak ada di susu, tapi mengkonsumsi makanan lain yang kaya akan kalsium juga efektif membantu mengurangi resiko osteoporosis yaitu seperti brokoli. Jangan membawa beban yang terlalu besar di punggung,” jelasnya.(web)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *