as

PAPUA

Dandim 1709/Yawa Tinjau Perkemahan Seleksi Jambore Daerah 2015

28
×

Dandim 1709/Yawa Tinjau Perkemahan Seleksi Jambore Daerah 2015

Sebarkan artikel ini

Papua, Dharapos.com
Komandan Kodim 1709/Yawa, Letnan Kolonel Inf. Tamimi Hendra Kesuma, SH meninjau kegiatan perkemahan dalam rangka seleksi Jambore Daerah TA. 2015 di sanggar Bhakti Serui, Kabupaten Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.

Dandim Yawa hadiri Pramuka
Kegiatan perkemahan di Sanggar Bhakti Serui

Kegiatan yang diikuti kurang lebih 155 orang anggota pramuka dari tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se-Kabupaten didukung 14 orang peninjau dan pendukung yang terdiri dari unsur Guru, TNI dan pendukung lainnya.

Dandim 1709/Yawa juga mmemberikan dukungan moril kepada peserta perkemahan dalam rangka seleksi Jambore daerah agar bersungguh-sungguh dan tetap semangat dalam mengikuti kegiatan ini.

“Barang siapa yang bersungguh-sungguh dalam berupaya mencapai cita-cita maka Tuhan akan memudahkan dalam meraih kesuksesan, namun bagi siapa saja yang malas tentunya kesuksesan akan jauh dari hidupnya,” kata Letkol Inf. Tamimi Hendra Kesuma, SH dalam rilis yang diterima media, Senin (18/5).

Dandim tak henti-hentinya mengingatkan agar didalam mengikuti kegiatan Pramuka setiap peserta harus memperhatikan faktor keamanan,  jika tidak berhati-hati bahaya dapat mengintai siapa saja. “Disiplin, tertib, patuh, dan menurut segala instruksi penyelenggarakan akan memperlancar kegiatan dan memperkecil kecelakaan dalam kegiatan,” jelasnya.

Perekemahan Pramuka merupakan kegiatan yang bernilai positif bagi generasi muda guna membentuk jiwa yang mandiri, disiplin, dan tidak mengenal menyerah dalam situasi dan keadaan apapun.

“Selain itu kegiatan Pramuka akan menumbuhkan rasa cinta tanah air yang dalam, serta memupuk jiwa persatuan dan kesatuan bagi generasi muda. Ini sangat penting mengingat pengaruh perangkat elektronik seperti gadget mengubah anak-anak menjadi individualis dan apatis dengan lingkungan sekitarnya,” tambahnya.

Dijelaskannya, kegiatan Pramuka perlu dihidupkan kembali dan menjadi bagian dari kurikulum sekolah agar anak-anak dapat bermain dengan teman-teman sebayanya dan kembali ke alam untuk dapat terlepas dari belenggu permaianan elektronik/gadget yang menyebabkan anak-anak menjadi individualis dan apatis.

 “Siapapun yang terpilih dalam seleksi Jambore Daerah ini jangan menjadi sombong sebab dengan terpilihnya menjadi peserta Jambore Daerah itu adalah anugerah dari Tuhan yang harus disyukuri, sementara bagi peserta yang tidak terpilih ke tahap selanjutnya jangan pula menjadi sedih karena didalam sebuah kompetisi pasti ada yang kalah dan menang, kekalahan adalah keberhasilan yang tertunda jadi tetap harus semangat,”pungkasnya.

Kodim 1703/Manokwari Gelar Seminar HIV/AIDS Di UNIPA

Ditempat terpisah, Kodim 1703/Manokwari bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari dan Badan Narkotika Nasional Provinsi Papua Barat menggelar Seminar HIV/AIDS dan jumpa ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) dalam rangka malam renungan AIDS Nusantara, di aula Fapertek Unipa Manokwari.

Kodim Manok ODHA
Peserta seminar berfoto bersama

Dengan mengusung tema Supporting The Future, seminar HIV/AIDS diikuti 160 orang peserta perwakilan dari Akper Manokwari, SKMA Kehutanan Mankowari, FKKPI Manokwari, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unipa, PKMRI dan UKM Pramuka Unipa.

Wakil Bupati Kabupaten Manokwari, Robert Hamar berharap, masyarakat Manokwari dapat menerima ODHA sama dengan masyarakat lainnya, stigma dan diskriminasi terhadap mereka justru terkadang akan menimbulkan dendam serta dengan sengaja akan menyebarkan virus yang mereka kandung kepada orang lain, disamping itu juga akan merendahkan moril penderita ODHA sehingga mereka tidak akan mampu berprestasi di tengah-tengah masyarakat.

“Oleh karena itu kami berharap agar masyarakat mengubah stigma dan memperlakukan ODHA sama dengan masyarakat lainnya dan yang perlu diingat bahwa ODHA tidak berbahaya bagi lingkungan yang ada disekitarnya,” harapnya saat menyampaikan materi seminar tentang Stigma dan Diskriminasi ODHA ditengah masyarakat, Sabtu (16/5).

Sementara itu Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Papua Barat menyinggung tentang keterkaitan HIV/AID dengan perilaku, lingkungan dan lingkaran Narkoba karena di sadari atau tidak penyebaran HIV/AIDS sering terjadi didalam komunitas pengguna Narkoba.

“Penggunaan jarum suntik secara bersama-sama dan penggunaan narkoba yang diakhiri dengan perilaku sex bebas merupakan pintu penyebaran HIV/AIDS di kalangan remaja,”kata ketua KPA Papua Barat.
Badan Narkotika Nasional Provinsi Papua dalam penyajian materi seminarnya menyampaikan, penularan HIV/AIDS sangat efektif lewat pengguna narkoba, karena pengguna narkoba dengan jenis tertentu akan memiliki nafsu sex yang lebih tinggi dibandingkan manusia normal tanpa narkoba.

“Apabila sudah menggunakan narkoba jenis ini maka ujungnya adalah perilaku sex bebas bahkan kadang-kadang mereka melakukan pesta sex diantara sesamanya dan muaranya adalah tersebarnya virus HIV/AIDS di komunitas mereka sendiri dan ini merupakan lingkaran setan yang tidak mudah untuk diputus,”ungkapnya.

Kegiatan seminar HIV/AIDS ini sangat besar manfaatnya bagi masyarakat khususnya generasi muda, selain memberikan pengetahuan tentang HIV/AIDS, juga pengetahuan bagaimana untuk mencegah penularan HIV/AIDS ditengah masyarakat.

“Selain itu membuka pemikiran masyarakat terhadap ODHA agar memperlakukan mereka tanpa diskriminasi serta mengubah stigma negatif terhadap ODHA agar mereka dapat hidup normal dan berprestasi ditengah-tengah masyarakat,”tambahnya.


(dp-30)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *