Daerah

Debat Publik Diwarnai Ketegangan, Ketakhadiran Faraknimela Panen Sindiran

11
×

Debat Publik Diwarnai Ketegangan, Ketakhadiran Faraknimela Panen Sindiran

Sebarkan artikel ini
Debat calon MTB3
Ketegangan sempat mewarnai Debat Publik Cawabup saat kader dan simpatisan PDI-P memprotes ketakhadiran Markus Faraknimela dalam acara yang di gelar KPU MTB, Selasa (10/1)

Saumlaki, Dharapos.com 
Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Maluku Tenggara Barat kembali menggelar debat publik bagi 3 calon wakil bupati, dimana sebelumnya telah digelar debat yang sama kepada para calon bupati.

Namun yang berbeda, debat tersebut tak dihadiri Calon Wakil Bupati dari pasangan calon nomor urut 3, yaitu Markus Faraknimela.

Informasi yang diperoleh, Cawabup pasangan dari calon Bupati Dharma Oratmangun tidak berkesempatan hadir karena sedang menjalani perawatan intensif di Jakarta.

Sehingga kegiatan yang berlangsung di gedung kesenian Saumlaki Selasa (10/1) sore dan mengusung tema meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan menyelesaikan persoalan daerah,  hanya dihadiri oleh dua calon, masing masing Cawabup dari pasangan calon nomor urut satu yakni: Agustinus Utuwaly, dan paslon nomor urut dua yakni Jusuf SIlety.

Akibatnya, hujan interupsi serta keberatan berdatangan dari sejumlah kader dan simpatisan PDIP yang hadir dalam gedung kesenian karena ketidakhadiran Faraknimela yang diusung oleh partai Golkar dan PAN setelah pembacaan surat permohonan izin  dari tim pemenangan paslon DOA dengan nomor surat: B-05/DOA-MTB/I/2017.

Josep Fasse
Joseph Fasse

Faraknimela dilaporkan sedang menjalani perawatan intensif pada Rumah Sakit TNI AL Rumkital Dr. Ramelan di Surabaya, Provinsi Jawa Timur sehingga diminta izin untuk tidak bisa ikut serta dalam kegiatan debat publik saat itu.

“Kami dari POWER and JUSTICE merasa bahwa ini sebuah ketidakadilan yang terjadi. Intinya bahwa semua calon ini kan sudah mendapatkan check up medical di Ambon dan setelah lulus tahapan maka itu pertanda semua calon sudah siap untuk tempur, tetapi kenapa dalam jangka waktu yang singkat ini ada saja yang sakit berat seperti ini? ini kan patut dipertanyakan,” kata Joseph Fasse, salah satu anggota tim pemenang pasangan nomor urut 2 yang mengajukan interupsi saat acara sedang berlangsung.

Tak hanya Joseph Fasse, sebagaimana pantauan, ada sejumlah kader dan simpatisan pasangan POWER and JUSTICE yang sempat berdiri dan meneriakkan keberatan serta sindiran.

Hal ini lalu mengundang amarah dari pendukung DOA sehingga nyaris terjadi adu fisik antar kedua tim.

Meski demikian, kondisi kembali tenang saat aparat kepolisian melakukan pengamanan secara cepat dan kemudian disusul dengan klarifikasi ketua KPUD MTB, Ny. Johana J. J. Lololuan.

“Kami telah melakukan semuanya di atas sesuai aturan KPU. Ketika calon baik calon bupati maupun wakil bupati tidak hadir pada saat debat kandidat maka ada sanksinya. Merujuk pada Peraturan KPU Nomor 123 yang mengatur secara utuh tentang debat kandidat maka kami sudah mengumumkan bahwa hanya dua kandidat wakil bupati yang akan melakukan debat publik ini,” terangnya.

Lololuan menjelaskan bahwa persoalan sakit sang calon merupakan sesuatu yang terjadi di luar dugaan sehingga para pendukung dan simpatisan maupun tim pemenangan yang hadir diminta untuk tidak saling menghujat dan memfitnah sehingga demokrasi tidak tercederai.

Sebagaimana pantauan Dhara Pos, pasca klarifikasi ketua KPUD saat itu pula situasi kembali kondusif dan acara debat public akhirnya dilanjutkan hingga akhir.


(dp-18)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *