 |
| Peta Maluku |
Ambon, Dharapos.com
Pulau Buru dan Kabupaten Maluku menjadi dua wilayah yang diindikasikan terbanyak pengidap kusta.
Kedua daerah di Maluku ini memiliki penderita kusta terbanyak dengan persentase 2,5 persen per 10.000 penduduk.
Demikian pernyataan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, dr. Meyke Pontoh seusai kegiatan Workshop Percepatan Pencapaian Eliminasi Kusta di daerah ini bertempat di aula lantai VI, kantor Gubernur setempat, Kamis (4/10/2018).
Dinkes Maluku selaku pelaksana workshop tersebut turut menghadirkan Utusan Khusus Kementrian Luar Negeri Jepang, Yohei Sasakawa yang juga ketua Yayasan Nippon.
Yayasan asal negeri berjuluk Matahari Terbit ini khusus mengurusi masalah penyakit kusta.
Yohei kepada pers menyampaikan, Maluku termasuk salah satu daerah yang tinggi jumlah pengidap kustanya.
Untuk itu, ia mengingatkan pentingnya penyuluhan dan pemberian informasi tentang penyakit ini sehingga jumlah penderitanya dapat ditekan.
“Dengan tersedia jumlah obat dan itu diberikan secara gratis tentunya juga dapat menekan jumlah penderita kusta,” sambung Yohei.
Selain itu, ia mendorong perlunya kerja sama lintas sektor dalam penanganan penyakit ini dan bukan hanya urusan Dinkes saja.
Namun, keterlibatan semua tokoh baik masyarakat dan tokoh agama serta lainnya sangatlah penting.
Sementara Gubernur Maluku, Said Assagaff mengingatkan masyarakat untuk menghilangkan anggapan ataupun mitos bahwa kusta adalah penyakit kutukan dan menular.
“Kusta bukan penyakit menular dan kutukan, masyarakat harus berani memeriksakan diri mereka ke tempat-tempat pelayanan kesehatan apabila ditemui bercak putih pada kulit,” sambungnya.
Gubernur juga menambahkan, obat untuk penyakit ini tersedia dan diberikan secara gratis.
(dp-19)
