Pattikawa: “Seingat saya penyerahannya pada 2011 lalu!”
Ambon, Mandeknya proyek pengadaan air bersih, khususnya untuk kawasan Gunung Nona – Bentas diduga tidak diketahui oleh pihak PDAM Kota Ambon. Sesuai dengan foto-kopi isi berita acara serah terima proyek yang diterima Redaksi Dhara Pos dengan nomor: 02/BA-STP/PU/APBD-XLIX/KA/IX/2011 yang penyerahannya baru dilakukan pada Senin, 12 September 2011 menyatakan seluruh lokasi telah selesai dilakukan rehabilitasi meliputi Lateri, Sumber Wainitu/Gunung Nona/Bentas, Desa Halong, Desa Waiheru.
Namun ternyata, untuk lokasi Gunung Nona – Bentas, ternyata tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Pasalnya, untuk lokasi tersebut masih ditemukan adanya masalah terkait instalasi jaringan yang tidak selesai. Sehingga proyek yang telah diserahterimakan dari PU Kota kepada PDAM diduga masih bermasalah
Pantauan media ini di lapangan, banyak ditemukan jaringan yang masih bermasalah, adanya jaringan pipa yang belum tersambung (belum selesai dikerjakan) maupun bak air yang tidak terurus khususnya yang berada di Bentas dekat Oikumene maupun yang berada di areal pagar Vihara – Gunung Nona.
Hal tersebut terungkap dari pengakuan salah satu warga yang enggan namanya dikorankan, ketika ditanyakan terkait instalasi jaringan yang melalui areal sekitar rumahnya di sekitar Bentas Oikumene. Diakuinya, jaringan tersebut tidak dikerjakan sampai selesai.
“Saya ingat sekali waktu 2010 lalu, mereka hanya pasang pipa sampai disini saja. Tidak disambung kemana-mana, putus disini, bukan dicuri orang. Saya tinggal disini jadi saya tahu jelas kerjanya sampai dimana,” tegasnya sambil menunjuk lokasinya kepada Dhara Pos, beberapa waktu lalu.
Terkait temuan itu, telah dikonfimasikan kepada pihak PDAM namun belum bisa diperoleh keterangan karena pimpinan PDAM sedang keluar daerah.
Hal itu dikatakan Heri Huwaa, Kepala Bagian Pelanggan PDAM Kota Ambon, saat ditemui Dhara Pos di kantornya, Senin (28/1).
“Pimpinan kami sedang keluar daerah, jadi kami tidak bisa memberi komentar apa-apa apalagi ini menyangkut kebijakan pimpinan lama,” katanya.
Sementara itu, Edwin Pattikawa, mantan Direktur PDAM Kota Ambon saat dihubungi Dhara Pos melalui telepon selulernya mengatakan proyeknya sudah diserahkan ke PDAM. Perlu diketahui, Edwin Pattikawa pernah menjabat sebagai Direktur PDAM periode 2007 – 2012. Dan pada saat dilakukan serah terima proyek tersebut dari pihak PU Kota kepada PDAM, Pattikawa masih memimpin PDAM.
“Seingat saya baru 2011 lalu diserahkan ke PDAM, jadi belum lama,” jelasnya.
Namun sebelumnya, kata Pattikawa, pihak sudah melakukan uji coba terlebih dahulu. Saat itu ujicoba yang dilakukan dengan mengetes air sampai ke bak induk lalu dialirkan keluar melalui kran bak.
“Kita uji coba dulu, air di pompa dari sumber Wainitu sampai ke bak PU Kota dan PU Provinsi lalu dialirkan melalui kran dan berhasil, ada air yang mengalir,”jelas Pattikawa yang saat ini berkantor di Kotamadya Ambon.
Namun, saat ditanyakan terkait survei lokasi yang dilakukan oleh pihak PDAM sebelum menerima proyek tersebut, Pattikawa tidak memberi jawaban apa-apa.
“Pokoknya kita uji coba dulu, dan hasilnya bak yang punya provinsi bocor karena air merembes di dinding makanya yang punya kota kita terima, yang punya provinsi tidak, sebab tidak mungkin kita terima barang yang tidak jadi,” tandasnya.
Bahkan, ditegaskannya, tidak mungkin pihaknya menerima bak yang punya provinsi. Sebab, menurutnya, pihaknya tidak mau menanggung resiko jika sampai terjadi bak pecah karena warga yang akan jadi korban.
Sementara itu, pihak PU Kota saat diminta menunjukkan bukti-bukti selesainya pengerjaan proyek hanya menunjukkan foto dokumentasi saat dilakukan uji coba pompa air dan bak serta lokasi jaringan pipa di kawasan Kudamati Karang-karang yang dilalui pipa-pipa tersebut. Sementara bukti foto-foto dokumentasi untuk lokasi Gunung Nona – Bentas, tidak pernah ditunjukkan.
Selain itu, tidak adanya keterbukaan akan nilai anggaran yang digunakan untuk proyek 2004 dan 2010 semakin mengindikasikan adanya ketidakberesan dalam pengerjaan proyek tersebut.(dp)