Breaker PLN yang hangus terbakar |
Langgur, Dharapos.com – PDAM Maluku Tenggara (Malra) akhirnya angkat
bicara merespon keluhan warga masyarakat di wilayah itu yang sejak Jumat
(5/1/2024) mengalami kesulitan suplai air bersih.
Pasalnya, sejak pagi hingga malam arga terus mengeluhkan
ketidaknyamanan atas kekurangan air bersih untuk kebutuhan hidup.
Direktur PDM Malra Fatma Talaohu kepada awak media, Sabtu
(6/1/2024) saat dihubungi melalui saluran teleponnya membenarkan kondisi itu.
Ia kemudian menjelaskan sejumlah penyebabnya sehingga tidak
ada pelayanan (penyaluran) air bersih.
“Disana (sumber Evu) itu mungkin volttage (tegangan)
listriknya suka turun-naik sehingga menyerang katong pung pompa di water
treatment sehingga terbakar. Selain itu juga berimbas ke breaker PLN yang juga
ikut terbakar,” ungkapnya.
Akibatnya, sejak Jumat kemarin (pagi hingga malam) pihaknya
tidak melakukan start pompa.
“Kemudian mereka (petugas PLN) turun dan siasati, karena
mereka punya stok breaker itu tidak ada. Yang ada hanya untuk kapasitas 300A
(ampere), sementara breaker yang ada di sumber Evu itu 400A. Mereka sementara
pesan dari Elat karena disana itu masih ada stoknya, dan mudah-mudahan hari ini
sudah dikirim dengan kabel-kabelnya. Sejak kemarin, petugas PLN telah melakukan
upaya (siasati) untuk ganti kabel. Namun disaat dilakukan start pompa, keluar
asap dari gardu PLN,” ungkap Talaohu.
Diketahui, breaker PLN yang terbakar itu adalah pinjam-pakai
dari PDAM Malra yang hingga kini belum dikembalikan oleh pihak PLN.
“Pagi ini saya sudah hubungi mereka, mengingat kemarin
itu (seharian full) tidak ada pelayanan air bersih bagi masyarakat. Saat ini
mereka (PLN) sementara siasati (ganti kabelnya saja, bukan breaker). Sementara
hanya mampu melayani wilayah perkotaan (Langgur dan sekitarnya,” beber Talaohu.
“Untuk unit-unit seperti Evu, Debut, Dian Darat, Ngabub, Wab
dan lain-lain itu tidak mampu untuk dilakukan start pompa semua, karena nanti
terjadi lagi (keluarnya asap dari gardu PLN),” katanya menambahkan.
Saat ini, lanjut Talaohu, yang bisa beroperasi hanya dua
pompa (lebih dari itu tidak bisa), sambil menunggu kiriman breaker dan
kabel-kabel dari Elat. Kemudian setelah dipasang semuanya, maka pelayanan air
bersih di Malra bisa berjalan maksimal.
Alat Berat Rusaki Pipa
Induk di Lokasi Proyek Pasar Langgur
Diungkapkan Talaohu, untuk wilayah Pemda, setelah ditelusuri,
ternyata alat berat di pasar Langgur (yang digunakan untuk proyek pekerjaan
pasar) sudah dua kali merusaki pipa induk yang berada disitu.
Akibat dari rusaknya pipa induk tersebut, sehingga ketika air
masuk melalui pipa itu turut membawa sejumlah material berupa batu dan
lain-lain.
“Kami sudah memperbaiki pipa itu dua kali, cuma dampaknya
yang saat ini katong terima yakni adanya penyumbatan diantaranya di wilayah
Kodim dan Koramil. Di dua lokasi penyumbatan ini kami temukan ada botol bekas
air mineral dan batu-batuan. Itu sudah kami selesaikan,” tandasnya.
Sementara untuk wilayah Pemda, pihaknya harus menyewa orang
untuk melakukan penggalian di lokasi sebelah taman Tabob.
“Mereka gali lima titik baru dapat satu penyumbatan akibat
dari terbawanya material didalam pipa induk di lokasi proyek pasar Langgur.
Pipa induk itu kami sudah dua kali tandai, tapi alat berat itu tetap kasih
rusak pipa. Rusak yang kali kedua itu saya turun di lokasi dan marah-marah
kepada pekerja disitu,” sesalnya.
Talaohu menyatakan, hingga kini untuk wilayah Pemda, pihaknya
masih telusuri penyumbatannya.
(dp-red)