![]() |
Kepala Dinas Perindag Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano |
Ambon, Dharapos.com – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan, telah melakukan survei terkait isu adanya beras palsu yang terbuat dari plastik.
Langkah ini diambil guna mengetahui kebenaran dari isu tersebut, yang viral di media sosial oleh warga Passo Ambon Piter Sahetapy (beras Rajo Lele) dan juga yang terjadi di Kota Tual (beras Bulog).
“Sebetulnya Satgas sejak minggu lalu sudah tiap hari ke pasar untuk mengecek kebearan informasi itu, tapi tidak ditemukan adanya beras seperti itu. Cuma karena tadi malam saya mendapat laporan di Tual ada video yang beredar seperti ini, jadi saya koordinasi dengan Kepala Bulog, karena disana bilang beras bulog, sesuai bukti di video yang diperlihatkan karung bulog,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Maluku, Elvis Pattiselano kepada awak media di ruang kerjanya, Senin (27/1/2020).
Dikatakan, untuk kota Ambon, ia bersama Satgas sudah turun langsung ke ke toko yang berada di kawasan Passo, yang mendistribusikan beras, dan sudah diambil sampel untuk nantinya diuji di laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri.
“Kita sudah ambil sempel, dan akan di uji zat kimia-nya,” ucap Pattiselano.
Tapi menurutnya, dari penjelasan Kepala Balai POM Ambon, beras tersebut kalau diuji sederhana bisa langsung terlihat bahwa beras itu asli atau beras plastik.
“Uji sederhana itukan, beras plastik lebih ringan dari pada beras asli. Jadi beras dimasukan ke air, beras asli pasti tenggelam, sedangkan beras plastik pasti timbul, karena berat jenisnya itu lebih ringan. Tadi kita coba di toko beras semuanya tenggelam, tidak ada yang timbul, yang timbul hanya kutu. Walaupun demikian, kita tetap uji untuk membuktikan apaka asli atau plastik,” tutur Pattiselano.
Ia juga mengungkapkan, terkait hal ini Balai POM Pusat sudah mengeluarkan press release bahwa isu beras plastik yang beredar di Ambon yang dibuktikan dengan video, itu tidak benar (hoax).
“Menurut Balai POM, kalau berasnya lengket sehingga bisa dibuat menjadi bola, karena beras tersebut mengandung kadar amilopektil sehingga mempengartuhi tesktur nasi. Jadi itu yang dianggap seakan-akan plastik. Zat itu kalau berlebihan dia membuat beras itu menjadi kenyal bisa seperti bola dan kalau dibanting karena dia kenyal pasti mantul,” terangnya.
Terkait ini, pihaknya sudah mendatangi langsung Piter Sahetapy yang membuat videonya, untuk mengkonfirmasi yang bersangkutan.
“Berasnya sudah disita, beliau sudah diambil keterangan oleh Kasat Reskrim Polresta Ambon. Nanti kita uji juga yang dari toko dan beras yang sudah beliau beli selama ini untuk dikosumsi, supaya kita bisa mengetahui kebenarannya,” cetusnya.
Untuk video beras plastik jenis Bulog yang viral di Tual, kata Pattiselano, Kadis Indag Tual sudah memberitahu bahwa Wakil Wali Kota Tual, Satgas Pangan, dan Bulog sudah turun ke tokoh yang menjual beras tersebut, bahkan ke rumah orang yang ada di dalam video.
“Untuk hasilnya tinjauan saya belum mengetahui pasti karena belum dikabarin oleh Kadis disana,” sambungnya.
Walaupun demikian, Pattiselano sudah meminta kepada Kadis Indag Tual, agar bisa mengambil sampel beras tersebut, untuk dikirim ke Ambon agar di uji bersamaan dengan sampel beras yang ada di Ambon.
“Tadi saya sudah minta beras yang ada di rumah orang yang membuat video diambil saja, nanti kirim ke Ambon untuk dijui lagi. Bahkan beras bulog yang ada di gudang di Ambon kita sudah ambil untuk diuji,” pintanya.
Ditanya kapan hasil uji lab ini bisa diketahui, Pattiselano mengaku tidak mengetahui pasti.
“Yang pasti setelah hasilnya sudah ada, pihaknya langsung memberitahu apakah benar ada zat kimia didalamnya atau tidak,” tukasnya.
(dp-16)