Pelaksanaan Workshop Hydrostatic Release Unit (HRU) terkait sarana keselamatan transportasi laut di Kota Ambon, Provinsi Maluku sangatlah penting mengingat wilayah tersebut mayoritas didominasi oleh lautan.
![]() |
Pembukaan Workshop HRU di Ambon |
Program ini terselenggara atas kerjasama AMSA dan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) dibawah program International Transport Safety Assistance Package (ITSAP) dan telah beberapa kali dilaksanakan pada tahun 2013 di Benoa, Bali dan tahun 2014 di Batam serta Ambon.
“Saya berharap workshop semacam ini dapat juga dilaksanakan di beberapa pelabuhan di indonesia, sehingga perhatian dan pemahaman terhadap alat keselamatan diatas kapal difokuskan dan diutamakan dalam rangka meningkatkan aspek keselamatan pelayaran,” kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Bobby Mamahit, dalam sambutannya yang dibacakan Kasubdit Tertib Layar Ditjen Hubla Kemenhub RI, Eka Sukmawati pada acara pembukaan Workshop on Life Saving Appliances on Board Ship Life Raft Stowage & Float Free Arrangement di Swiss Bell Hotel, Senin (5/5).
Dikatakannya, sebagaimana diketahui bersama peraturan keselamatan merupakan salah satu bagian penting dari sistem keselamatan pelayaran sehingga pengetahuan terhadap fungsi, mekanisme dan cara bekerjanya peralatan keselamatan harus lebih dipahami secara baik dan pengetahuan selalu di upgrade oleh crew kapal termasuk pihak manajemen pemilik/operator kapal sehingga peralatan keselamatan di atas kapal selalu siap digunakan setiap saat.
“Secara umum laporan dari pemilik/ operator kapal selalu menunjukkan peralatan keselamatan ditempatkan secara lengkap di atas kapal, namun pada kenyataannya pada saat pemeriksaan kapal oleh pemeriksa kapal ditemukan terjadi penyimpangan pada cara penyimpanan dan penempatannya, sehingga fenomena ini menunjukkan fungsi alat keselamatan atau bagian dari alat keselamatan belum dipahami secara utuh,” lanjut Mamahit.
Oleh karena itu, diharapkan adanya dukungan dari manajemen perusahaan pelayaran terkait perawatan peralatan keselamatan agar lebih berfungsi dengan baik termasuk dukungan untuk memprogramkan pelatihan bagi ABK terkait penggunaan alat keselamatan agar dapat memfungsikan peralatan tersebut secara benar sehingga dapat menunjang keselamatan pelayaran (maritime safety).
Berdasarkan kondisi di atas, dirinya menyambut baik pelaksanaan workshop HRU yang melibatkan baik pengguna jasa, penyedia jasa dan pemangku kepentingan keselamatan pelayaran, serta pemeriksa keselamatan kapal marine inspector dan psco dalam pembahasan teknis fungsi dan mekanisme alat keselamatan HRU.
“Kami berharap dengan keterlibatan service station diharapkan dapat memberi masukan sumbang-saran terhadap penyelenggaraan workshop yang memfokuskanbetapa pentingnya alat keselamatan baik fungsinya maupun cara memakainya,” harap Mamahit.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Mamahit menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada koordinator program ITSAP dan perwakilan AMSA serta tim AMSAT yang telah memberikan dukungan sepenuhnya terhadap penyelenggaraan workshop ini termasuk kepada panitia penyelenggara KSOP Ambon beserta staf yang telah membantu mempersiapkan penyelenggaraaan workshop agar berjalan lancar dan sukses.
Untuk diketahui, jumlah peserta dalam kegiatan tersebut sebanyak 75 orang dengan rincian 38 orang dari Pemerintah sementara yang sisanya dari pihak swasta ditambah dua orang utusan dari KSOP Ternate, Maluku Utara. Sementara, kegiatannya sendiri dilaksanakan selama dua hari sejak Senin (5/5) dalam bentuk workshop dan survei lapangan pada Selasa (6/5). (ajr)