Langgur, Dharapos.com – Dengan diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024, maka Jalan Trans Kei Besar telah resmi menjadi salah Proyek Prioritas Strategis (Major Project) Pemerintah Pusat.Sekaligus menjawab kerinduan masyarakat Kei Besar dari tahun ke tahun dan dari masa ke masa untuk bisa keluar dari keterisolasian.
Dengan begitu, ini menjadi star awal dalam menjawab masalah infrastruktur dan komunikasi serta sejumlah masalah sosial kemasyarakatan lainnya.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) dibawah kepemimpinan Bupati M. Thaher Hanubun dan Wakil Bupati Petrus Beruatwarin sejak awal telah berupaya menjadikan wilayah Kei Besar dipandang dengan kepala tegak oleh Pemerintah pusat.
Kepada media ini di Langgur, Sabtu (1/2/2020), Ketua Fraksi Partai Persatuan Indonesia (Perindo) DPRD Kabupaten Malra, Benediktus Fadly Rejaan, S.Hut, M.Si mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi dan mendukung penuh semua program Bupati dan Wakil Bupati, khususnya Jalan Trans Kei Besar ini.
Menurutnya, capaian terbaik sepanjang sejarah Kabupaten Malra khususnya perhatian Pemda terhadap Kei Besarsekarang ini patut dan layak disyukuri.
“Jalan sepanjang 101,6 KM ini akan mulai dibangun oleh Pemerintah melalui APBN. Masuknya Jalan Trans Kei Besar menjadi Major Project RPJMN tentu bukan hal yang mudah. Karena itu, kita semua harus bersyukur atas semua perjuangan ini,” ajak Fadly.
Tahun 2020 Kei Besar mulai berbenah karena telah menjadi perhatian negara, karena ada sejumlah kebijakan nasional yang diprioritaskan di Kei Besar.
Untuk itu, politisi muda dan cerdas ini mengingatkan agar pembangunan Jalan Trans Kei Besar harus didukung sepenuhnya agar berjalan dengan baik.
Masyarakat, DPRD dan Pemerintah harus bahu-membahu bersama-sama menjaga serta mengawal pelaksanaan proyek ini.
“Selaku anggota DPRD Maluku Tenggara dan khususnya Fraksi Perindo, kami akan mengawal Major Project ini, agar dapat berjalan maksimal,” cetusnya.
Fadly berharap, pembangunan Jalan Trans Kei Besar ini akan memberi dampak signifikan bagi masyarakat, membuka keterisolasian, menurunkan biaya logistik, meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat.
Fadly mengungkapkan, proyek pembangunan Kabupaten Malra yang terakomodir di dalam RPJMN 2020–2024 yakni Kecamatan Kei Besar, Kei Besar Selatan, Kei Besar Utara Timur dan Kei Besar Selatan Barat ditetapkan sebagai lokasi Prioritas Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan Nasional tahun 2020-2024.
Jalan Trans Pulau Kei Besar sepanjang 101,6 km, dengan Total Anggaran yakni sebesar Rp. 1.274.2 Triliun dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan rincian pekerjaan Tahun 2021 (22.8 km); Tahun 2022 (21.9 km); Tahun 2023 (21.3 km) dan Tahun 2024 (20.1 km).
Selain itu, Malra juga mendapat Program Desa Digital dan Bumdes dari Kementerian Desa, Peningkatan Kapasitas Bandara Karel Sadsuitubun sebesar Rp.50M dari Kementerian Perhubungan, Pengembangan Perikanan Tangkap dan Budidaya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pulau Kei Besar akan dibangun Sarana dan Prasarana/Infrastruktur Kelautan dan Perikanan karena masuk dalam PPKT dari Ditjen PRL, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pulau Kei Besar mendapat alokasi Program Kawasan Kelapa utk Pengembangan Komoditas Unggulan Kelapa Bersama Kab.KKT sebesar 29,21Miliar tahun 2020-2024 dari Kementerian Pertanian.
Pulau Kei Besar dan Kei Kecil Timur Selatan akan dibangun PLTS. Roof Top dengan nilai 26,40 Miliar bersama Kabupaten/Kota lainnya di Maluku dari Kementerian ESDM.
Malra memperoleh Bantuan Air Minum, SPAM, SR, Perumahan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Dan Malra dapat Program Penyalur BBM Satu Harga dari Kementerian ESDM.
“Kita semua senang, karena kabut ketertinggalan, keterisolasian dan kemiskinan akan hilang sedikit demi sedikit. Sinar harapan, lambat laun mulai muncul,” pungkasnya.
(dp-49)
