Utama

Gadis Penderita Busung Lapar di Aru Butuh Perhatian

100
×

Gadis Penderita Busung Lapar di Aru Butuh Perhatian

Sebarkan artikel ini
Sonya Penderita Busung Lapa
Sonya Londir

Dobo, Dharapos.com
Kondisi kesehatan salah satu warga yang tinggal di komplek Perumahan Rakyat, Kelurahan Siwalima, Kecamatan Pulau-pulau Aru, Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru, Sonya Londir benar-benar memprihatinkan.

Pasalnya,  kondisi gadis berusia 6 tahun yang selama ini menderita penyakit busung lapar tersebut semakin memburuk.

Bahkan ia kini dalam kondisi tak sadarkan diri, menjalani hari-harinya yang hanya terbaring di tempat tidur.

Informasi yang dihimpun Dhara Pos, sebagaimana pengakuan orang tuanya, Sonya sebelumnya sempat menjalani perawatan di Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Cenderawasih Dobo selama 3 bulan.

“Kita ditahan di rumah sakit selama 3 bulan tapi karena tidak ada perubahan lalu mungkin sudah lama di rumah sakit, dokter yang saat itu menanganinya akhirnya memulangkan Sonya ke rumah,” tutur ibunda Sonya, Ludia Melmambessy saat ditemui Dhara Pos, dikediamannya.

Menurutnya, saat itu Sonya diperintahkan pulang oleh Dokter ahli anak yang bertugas di RSUD Cenderawasih Dobo.

“Waktu itu alasan dokter, Sonya sakit gizi buruk makanya dikembalikan ke rumah tapi kata dokter saat itu musti ada pelayanan dari rumah sakit sampai sembuh dan khusus mengenai gizinya nanti dikasih susu saja dan misalnya kalau habis susunya minta di rumah sakit lagi,” urainya menirukan pesan dokter saat itu.

Namun diakuinya, sejak pulang ke rumah tanggal 10 Agustus 2015,  pihak RS ternyata hanya memberikan pelayanan hingga 4 Desember 2015.

“Dan sejak 4 Desember itu sudah tidak ada pelayanan lagi sampai sekarang,” akuinya.

Sejak saat itu, Ludia juga mengaku tidak memakai obat apa-apa untuk diberikan kepada Sonya karena ketiadaan biaya. Ditambah lagi, dirinya dan sang suami tidak memiliki pekerjaan tetap.

Sonya, ketika itu, dibawa ke RS untuk diperiksa karena suhu tubuhnya mengalami panas tinggi dan dalam kondisi lemas.

“Waktu di rumah sakit, Sonya sempat mohon-mohon dan minta ampun ke bapak dokter agar jangan dipasangkan infus ke tangannya karena dia takut. Dan saat itu, saya kira hanya panas biasa ternyata 3 hari kemudian dia sudah tidak sadarkan diri,” sesalnya.

Kini, Sonya hanya menerima pasokan makanan dari cairan infus yang dipasangkan pihak RS.

“Kalau cairan infus yang terpasang ini habis, itu kalau saya ada uang sedikit lalu saya naik ojek ke rumah sakit supaya minta cairan infus baru untuk ganti yang sudah habis. Nanti mereka dari rumah sakit baru datang pasang yang baru,” ujarnya.

Namun, jika tak ada biaya, maka Ludia hanya dirumah saja sementara ayah Sonya pun baru bisa bekerja kalau ada pekerjaan proyek bangunan.

Terhadap kondisi yang dialaminya, ia pun mengharapkan uluran tangan serta perhatian dari Pemerintah daerah terhadap apa yang kini dihadapi buah hatinya.

“Saya mengharapkan bapak-bapak menunjang saya supaya anak saya sembuh seperti dulu lagi. Memang ini pekerjaan Tuhan dan kita tidak bisa merubah itu tapi kasian pak sejak kecil dia harus menderita seperti ini sampai sekarang,” mohonnya.

Terpisah, Kepala RSUD Cenderawasih Dobo dr. Hendrik Darakay yang dikonfirmasi Dhara Pos terkait persoalan tersebut menegaskan untuk semua pasien yang tidak lagi dirawat di RS bukan merupakan tanggung jawab pihaknya.

“Kalau sudah keluar, maka pasien tidak berurusan lagi dengan pihak rumah sakit tapi sudah menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan setempat dalam hal ini melalui Puskesmas atau Pustu dimana pasien berada,” tegasnya.

Hendrik sempat terlihat kesal ketika disinggung Dhara Pos soal bangunan Pustu di kawasan tersebut yang hingga saat ini tak pernah ada aktivitas pelayanan medis kepada masyarakat setempat.

“Itu dilaporkan saja ke pihak Dinas kenapa Pustu di sana tak ada aktivitasnya karena itu sudah jadi tanggung jawab mereka,” cetusnya sembari menyarankan kru media ini untuk melaporkan fakta ini kepada Kepala Dinkes Kepulauan Aru.

Saat ini, Sonya sangat membutuhkan perhatian semua pihak baik oleh Pemerintah daerah maupun siapapun mereka yang merasa terketuk hatinya untuk sekedar memberi bantuan materi maupun dukungan moril demi pemulihan kondisi gadis mungil ini.

Sementara itu, informasi terakhir yang diterima Dhara Pos, Senin (8/8), beberapa hari berselang pasca mengonfirmasi Direktur RSUD Cenderawasih, sejumlah petugas medis dperintahkan mendatangi kediaman Sonya dan membawanya kembali ke RS.

Dan saat ini, Sonya sementara ada dalam penanganan tim medis RSUD Cenderawasih Dobo.

Bahkan, kabarnya Sonya bakal dirujuk ke Ambon sebagaimana penuturan salah satu tetangga Sonya kepada Dhara Pos saat hendak memastikan keberadaan Sonya dikediamannya.


(dp-31)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *