Utama

Gelombang Ekstrim Di Wilayah MTB Nyaris Rengut Nyawa Puluhan Warga

17
×

Gelombang Ekstrim Di Wilayah MTB Nyaris Rengut Nyawa Puluhan Warga

Sebarkan artikel ini
BPBD Saumlaki
Petugas BNPB saat evakuasi korban kecelakaan
dari desa Latdalam ke Kota Saumlaki

Saumlaki, Dharapos.com
Gelombang ekstrim yang terjadi di perairan Kabupaten Maluku Tenggara Barat sejak berapa bulan terakhir ini menunjukkan intensitas yang sangat tinggi yakni dengan kisaran 5 – 7 meter yang berlangsung setiap hari, di seluruh wilayah perairan.

Salah satu wilayah perairan yang masuk dalam kategori paling berbahaya adalah di perairan teluk Tdjasi yang berlokasi di depan desa Latdalam kecamatan Tanimbar Selatan.

Pemda MTB melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pekan kemarin merilis data kejadian beruntun yang nyaris menelan puluhan nyawa di wilayah itu.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik (Darlog) pada BPBD MTB Agustinus Wens Ohoitimur, S.Sos, M.Ikom kepada Dhara Pos di ruang kerjanya mengaku cuaca ekstrim yakni tiupan angin yang sangat kencang beberapa pekan terakhir, turut memicu tingginya gelombang dan berakibat fatal bagi para nelayan, bahkan hal serupa juga dirasakan oleh pemilik kapal motor milik masyarakat dengan kapasitas kecil hingga sedang.

Dia menyebutkan beberapa kejadian seperti tenggelamnya KM. Resiwolo milik Kaes Lartutul, warga desa Kamatubun kecamatan Wermaktian yang berangkat dari desa tersebut ke Saumlaki kecamatan Tanimbar Selatan pada tanggal 28 Juli 2015 dimana tepat pada pukul 19:00 WIT, di perairan Werlolan Desa Latdalam, Motor Resilowo tidak dapat melanjutkan pelayaran ke Saumlaki karena gelombang ekstrim dengan ketinggian 6 meter sehingga harus berlabuh sambil menunggu cuaca membaik.

Selain faktor gelombang ekstrim, kapal motor tersebut memiliki kapasitas penumpang 20 orang dewasa dan 1 orang anak serta bermuatan 50 karung kopra dan 2 karung ikan puri.

“Untungnya pada pukul 20.00 WIT, datanglah satu unit motor penumpang dari Seira tujuan Saumlaki sehingga membantu mengevakuasi 8 orang penumpang ke Saumlaki. Jadi dalam kondisi itu, kami belum terima laporan, bahkan pada hari Rabu tanggal 29 Juli 2015 Pukul 15.00 WIT, 1 unit speed boat dari Seira melewati tempat tersebut sehingga dapat mengevakuasi 6 orang penumpang yang terdiri dari 5 orang dewasa dan 1 orang anak ke Saumlaki,” tuturnya.

Dengan kondisi laut yang sudah cukup membaik dengan penumpang motor yang telah berkurang, maka motor penumpang Resilowo melanjutkan pelayaran menuju ke Saumlaki pada hari Kamis tanggal 30 Juli 2015, pada pukul 04:30 WIT.

Pada Pukul 07:00 WIT tepatnya di Anar Perairan Teluk Tdjasi Desa Latdalam, terjadi gelombang extrim dengan ketinggian 6 meter dan terjadi kerusakan mesin sehingga motor penumpang tersebut tidak dapat mengolah gerak dan melawan gelombang  serta arus laut yang kuat.

Guna menghindari terjadinya bencana saat itu maka nahkoda menginstruksikan kepada para ABKnya untuk membuang jangkar motor, tetapi lagi-lagi tali jangkar tak dapat menyentuh dasar laut karena kedalaman laut melebihi tali jangkar.

Tepat pada pukul 07:30 WIT, secara pelan-pelan motor Resiwolo pun tertelan gelombang dan arus laut.

Para anak buah kapal dan sisa penumpang yang ada yakni berjumlah 7 orang meskipun berjuang mempertaruhkan nyawa akhirnya berhasil menyelamatkan diri ke tepian pantai Anar dengan jarak kurang lebih 70 meter.

Setelah menyelamatkan diri ke pantai, korban masih harus berjalan kaki menuju Aau – lokasi kampung nelayan desa Latdalam dan tiba pukul 11:00 WIT.

Pada keesokan harinya pukul 11.30 WIT, Pos Pelayan Siaga Bencana dan Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten MTB mendapatkan laporan kejadian bencana tersebut.

“Maka sesuai dengan Prosedur Tetap (Protap) Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana,  TRC BPBD melakukan kajian kejadian bencana dan berkoordinasi dengan SKPD teknis yakni Dinas Perhubungan Kominfo, Dinas Kesehatan, Satpol PP, PMI dan Puskesmas Saumlaki, bahkan dihadiri juga oleh dua anggota DPRD MTB yakni bapak Agus Utuwali dan bapak Tera Matruti, untuk dilakukan evakuasi korban bencana ke Saumlaki. Setelah dilakukan rapat koordinasi tim evakuasi dan persiapan logistik serta peralatan medias di Kantor BPBD Kab. MTB maka tim evakuasi berangkat ke Aau Kampung Nelayan Desa Latdalam pada Pukul 12:30 Wit dan tiba tepat Pukul 13:42 WIT,”  bebernya.

Setelah dilakukan pemeriksaan bagi para korban, dilakukan pula  pengobatan dan pendataan korban tim evakuasi dan mengevakuasi korban ke Saumlaki dan langsung diantar ke kediaman Agustinus Utuwali – Anggota DPRD MTB dari Dapil tersebut  untuk menunggu perhubungan dan dikembalikan ke Seira Kecamatan Wermaktian.

Selain itu, di selat Tdjasi pada tanggal 20 Juli 2015, KM Ade Saputra yang berangkat dari desa Batu Putih kecamatan Wermaktian ke Saumlaki juga mengalami nasib naas yakni tenggelam dengan 7 orang korban.

Bukan hanya itu, dalam pekan itu juga terjadi peristiwa yang sama dan persis terjadi pada wilayah perairan Tdjasi, dimana Kapal Motor milik CV. Kelly Baid yang mendistribusikan BBM jenis Solar ke sejumlah PLTD milik PT. PLN di sejumlah daerah seperti di Adaut, Seira, Tepa, dan Larat, tenggelam karena gelombang yang sangat ekstrim.

Dari rentetan kejadian tersebut memang tidak menimbulkan hilangnya nyawa atau korban jiwa namun pada tanggal 13 Juli 2015 lalu, Seorang nelayan asal desa Adaut kecamatan Selaru, dinyatakan hilang saat berlayar melintasi wilayah perairan Tdjasi.

Korban dilaporkan terjatuh dari motor ketintingnya dan baru ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa dengan wajah dan sekujur tubuhnya yang sudah membusuk pada tanggal 17 Juli 2015.

Ohoitimur menuturkan bahwa potensi bencana susulan pasti akan terjadi, disebabkan karena cuaca yang buruk dengan gelombang ekstrim yang  masih terus terjadi di wilayah MTB saat ini.

Untuk menghindari tidak terjadinya bencana susulan maka solusi yang perlu diperhatikan oleh masyarakat adalah perlu berhati hati melaut, bahkan bila perlu tidak melaut hingga kondisi cuaca kembali aman.

Sementara kepada para kapal maupun penumpang agar menaati adanya larangan melaut yang biasanya disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Saumlaki melalui pihak Kantor Penyelenggara Pelabuhan kelas II Saumlaki.


(dp-18)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *