Bupati M. Thaher Hanubun saat berada di dalam toko Alfamidi Langgur |
Langgur,
Dharapos.com – Gerai pertama Alfamidi resmi berdiri di bumi Larvul Ngabal
tepatnya di Jalan Taver Seran Langgur, Kamis (3/3/2022).
Prosesi pengguntingan
pita oleh Bupati M. Thaher Hanubun menandai peresmian usaha waralaba tersebut
yang kini mulai beroperasi di Kabupaten Maluku Tenggara, tepatnya di kawasan
Langgur, Kamis (3/3/2022).
Turut hadir pimpinan
Alfamidi Cabang Maluku Wahyu Somantri, Habib Al Habib Rifqi Idrus Alhamdid,
S.Kom, Forkopimda, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, para tokoh agama, pimpinan
BUMN/BUMD dan pimpinan OPD lingkup Pemkab Malra.
Bupati Hanubun
pada momen tersebut menyampaikan masuknya usaha Alfamidi di daerahnya sesuai
dengan amanat Presiden Joko Widodo dimana saat ini Pemerintah sedang berusaha
dalam rangka pemulihan ekonomi.
“Kita
sampai saat ini masih dalam kondisi pandemi Covid-19 yang tentunya memerlukan
sebuah perhatian dan usaha dari kita dan oleh kita. Kalau bukan sekarang, kapan
lagi ? Kalau bukan kita siapa lagi ? Kita tidak bisa duduk saja lalu melipat
tangan untuk menerima wabah ini masuk ke daerah ini tetap kita harus berusaha
keluar,” tegasnya.
Menurut
Bupati, kehadiran Alfamidi di Kabupaten Maluku Tenggara membuktikan adanya
keinginan banyak pihak berinvestasi di daerah ini.
“Jika di
suatu daerah tidak ada pengusha, maka jangan harap daerah tersebut akan maju. Maka
Bupati mencari siapa yang mau mengolah hasil di laut juga darat agar bisa
menghasilkan PAD dan kesepakatannya harus diprioritaskan orang lokal (anak
Maluku Tenggara, red). Itu diterima dan menjadi sesuatu yang luar biasa,” cetusnya.
Terkait
penggunaan lahan oleh pihak Alfamidi, Bupati Hanubun memastikan semuanya
bersifat kontrak.
“Jadi,
kita tidak menjual tanah daerah ini kepada orang lain walaupun mereka datang
membawa hasil, kecuali mereka ingin membeli. Ketika mereka sudah mapan dan
berhasil di Maluku Tenggara dan tidak berurusan dengan pemilik lahan, itu tidak
masalah,” jelasnya.
Bupati
mengakui para pengusaha ini lebih banyak mengontrak tanah-tanah milik Pemerintah
daerah.
“Dan
yang ditawarkan adalah 10 buah Alfamidi dan menjadi catatan adalah para
pengusaha kecil umum dan pedagang kaki lima jangan khawatir. Hal ini dikarenakan
sudah ada kesepakatan dan pikiran dari para pimpinan,” sambungnya.
Bupati mengingatkan
media untuk menyampaikan hal-hal yang
positif dan bukan hal yang provokatif.
Dicontohkan,
banyak mall di Jakarta tidak merugikan orang banyak.
” Di
Jakarta banyak Mall semuanya tetap hidup. Jadi, jangan berpikiran picik tetapi kita
harus bepikir sedikit modern,” imbuhnya seraya mengharapkan hal yang sama
juga dari masyarakat melalui media cetak maupun elektronik dan juga para kepala
ohoi, tokoh agama serta tokoh adat.
Bupati Hanubun
mengaku optimis kehadiran Alfamidi di bumi Larvul Ngabal adpat meningkatakan
pendapatan masyrakat.
“Alfamidi
juga harus membuka diri kalau ada orang yang punya kebun buah seperti pepaya
dan jeruk yang luar biasa disini, mereka hendak memasukannya ke Alfamidi. Persyaratannya
seperti kebersihan harus dijaga dengan baik,” pesannya.
Bupati Hanubun
tak lupa mengingatkan agar anak-anak daerah yang telah diterima bekerja pada
usaha waralaba ini.
“Harus
berperilaku baik dan menjaga kepercayaan yang telah diberikan pihak Alfamidi,”
pungkasnya.
(dp-52)