Buru,
Dharapos.com – Tiba di Kecamatan Airbuaya dan Fenaleisela, Minggu (7/5/2023),
Gubernur Murad Ismail didampingi istri Widya Pratiwi Murad beserta rombongan disambut
kepala suku dari kedua kecamatan tersebut.
Gubernur dan
istri diberi tanda kehormatan jabatan adat kain lestari dan diiringi tarian
serta lagu adat dari Kabupaten Buru.
Pada
kesempatan itu Gubernur bersama Widya Pratiwi Murad selaku Duta Perangi Stunting,
dan Penjabat Bupati Djalaludin Salampessy mencanangkan Percepatan Penurunan
Kemiskinan Ekstrem dan Stunting serta Pekan Imunisasi Dunia di Kabupaten Buru,
yang ditandai dengan pemukulan tifa.
Turut hadir,
Sekda Maluku, Sekda Buru, Forkopimda Buru, pimpinan OPD Lingkup Provinsi Maluku
dan Kabupaten Buru.
Juga, Rektor
Universitas Iqra Buru, Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, Kader Posyandu dan
PKK, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Agama, dan Tokoh Pemuda.
Penjabat
Bupati Buru dalam sambutan pembuka menegaskan bahwa selaku Duta Parenting
Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad sangat konsen terhadap percepatan
penurunan stunting.
Ia juga
melaporkan bahwa jumlah keluarga miskin ekstrem dari 10.522 keluarga mengalami
penurunan menjadi 3.645 keluarga.
“Mulai
Tahun 2023 kita akan melakukan Sikat Habis Kemiskinan Ekstrem dengan 3 strategi
yaitu mengurangi beban pengeluaran masyarakat, meningkatkan pendapatan
masyarakat, dan meminimalkan kantong-kantong kemiskinan,” jelasnya.
Selain itu,
bertepatan dengan Pekan Imunisasi Dunia, Salampessy mengatakan untuk Kabupaten
Buru akan dilaksanakan pekan imunisasi pada 150 posyandu di 82 desa.
Sementara
itu, Widya selaku Duta Perangi Stunting Provinsi Maluku menjelaskan pada 2019 stunting di Provinsi Maluku ada pada
angka 34,1 persen sehingga sulit untuk
kedepan bisa mempersiapkan anak-anak Maluku menjadi generasi muda yang
cerdas, pintar dan bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional.
“Untuk
pencegahan stunting harus dimulai dari usia remaja putri, dimana sudah harus
menjaga kesehatan diri dan mengonsumsi tablet tambah darah, kemudian setelah
dinyatakan hamil perlu dijaga di masa kehamilan dengan mengonsumsi makanan
bergizi dan rajin ke posyandu, setelah itu saat anak lahir wajib diberikan asi
ekslusif 6 untuk menjaga ketahanan tubuh anak dan rajin ke posyandu, serta
hingga usia 2 tahun anak harus dijaga kesehatannya dan diberikan imunisasi,”
terangnya.
Selaku Duta
Parenting, Widya mengatakan bahwa ia sangat peduli dan memperhatikan kondisi
anak-anak ataupun ibu yang ada di Maluku, yang terlihat dengan kunjungannya
pada lokus stunting di 11 kabupaten/kota.
“Kalau
bukan katong siapa lagi yang peduli dengan anak-anak kita, kalau bukan sekarang
kapan lagi?” tekannya seraya mengajak semua pihak untuk sama-sama mencegah
Stunting.
Widya juga
menyampaikan selain makanan sehat dan bergizi, lingkungan yang bersih juga
menjadi salah satu faktor untuk mencegah stunting.
“Stunting
harus dicegah karena mengancam anak-anak kita, yang menyebabkan IQ anak di bwah
rata-rata, sehingga nanti anak anak kita kasihan karena tidak bisa bersaing di
masa-masa yang akan datang,” sambungnya.
Mengakhiri sambutannya
Widya mengajak semua pihak yang hadir pada kegiatan tersebut untuk sama-sama ‘Potong
Pele Stunting’.
Sementara, Gubernur
atas nama Pemda Maluku mengapresiasi Pemkab Buru dan jajaran yang telah bekerja
untuk mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem melalui penanganan gerakan sikat
habis kemiskinan ekstrem di Bumi Bupolo.
“Penghargaan
juga saya sampaikan kepada Duta Perangi Stunting Provinsi Maluku dan Kabupaten
Buru yang telah bekerjasama dengan seluruh pemangku kepentingan dalam upaya
penurunan angka balita stunting di daerah ini.” ucapnya.
Gubernur
juga, mengapresiasi Bupati Buru, perangkat dan jajarannya serta pemangku
kepentingan yang ada di kabupaten ini agar tidak berhenti disini, namun secara
berkesinambungan dan terus menerus mewujudkan program Presiden di tahun 2024
angka stunting se-Indonesia bisa turun menjadi 14% bisa tercapai berkat
dorongan semua pihak di daerah-daerah.
“Untuk
angka stunting di Buru mengalami penurunan dari tahun 2021 yakni 31,7% dan di
tahun 2022 menjadi 23,3% pada tahun 2022, Sebagai Gubernur Maluku, saya
memberikan apresiasi kepada pejabat di daerah apabila semua penanganan stunting
dan kemiskinan bisa ditangani dengan baik” ucapnya lagi.
Terkait
Pekan Imunisasi Dunia, Gubernur juga berharap kegiatan ini dapat meningkatkan
kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap pentingnya imunisasi guna
pencegahan terhadap timbulnya penyakit.
“Saya
berharap masyarakat betul-betul memahami bahwa hanya dengan imunisasi yang
lengkap anak-anak serta seluruh masyarakat akan terlindungi secara optimal,”
tandasnya.
Pada
kesempatan itu juga turut diserahkan bantuan Paket Makanan Tambahan bagi Balita
Stunting, Paket Bantuan untuk Balita Stunting, Dokumen Administrasi
Kependudukan berupa Akte Kelahiran dan Kartu Identitas Anak, Paket
Antropometri, 5 Paket anakan pala, Bantuan Langsung Tunai untuk 2 desa, bantuan
Program Keluarga Harapan kepada Kecamatan Airbuaya sebanyak 695 orang, Peduli
Maluku 100 paket sembako, Bantuan emergency 50 paket, dan bantuan 10.000
standing pouch produk ekonomi kreatif dan pariwisata di Kabupaten Buru.
Kegiatan
dilanjutkan dengan silaturahmi, bersama masyarakat desa Waemange dan sholat
ashar.
(DKI)