Terkait dengan pembangunan Gedung Gereja tersebut, Assagaf mengatakan agar panitia harus berhati-hati dan tidak boleh ragu dan harus dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab serta dengan hati yang bersih pastinya akan selesai tepat pada waktunya.
“Sesuatu yang kita kerja dengan niat yang bersih pasti akan berhasil,” papar Assagaf sembari mencontohkan pengalamannya saat dirinya hendak membangun rumah dalam keadaan tidak punya uang, pembangunan mesjid juga tidak ada uang bahkan pembangunan gereja pun tidak ada uang, akan tetapi kalau pembangunan dilakukan dengan hati yang bersih dengan demikian akan selesai tepat pada waktunya.
Untuk masyarakat Patahue, Assagaf meminta masyarakat, panitia dan jemaat untuk saling membantu dalam penyelesaian pembangunan gedung gereja tersebut.
Terkait dengan partisipasi beberapa desa tetangga yang beragama muslim yang turut serta membantu panitia yang ada baik secara langsung maupun tidak langsung, Assagaf memberikan apresiasi.
“Inilah bukti bahwa kondisi di Maluku telah aman, dan hubungan kekeluargaan bagi masyarakat yang ada tidak dapat dilepas-pisahkan, semoga kelangsungan ini berlangsung seterusnya”harapnya.
Perlu diketahui Pembangunan gedung gereja tersebut dilakukan pada lahan seluas 1.140 m2 dengan luas bangunan 69 x 36 m,dengan kapasitas penampungan 500 orang, Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan dari awal sampai selesai adalah sebesar 3 milyar lebih, dan membutuhkan waktu pelaksanaan selama 2 tahun.
Pada kesempataan itu, Gubernur Maluku Ir. Said Assagaf menyumbang dana sebesar Rp.100 juta, Wakil Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat sebesar Rp. 10 juta dan Ketua Sinode GPM Maluku menyumbangkan 100 sak semen untuk pembangunan Gedung Gereja.tersebut. (**)
