Politik dan Pemerintahan

Gubernur Minta Pimpinan OPD Maluku Dukung BPOM Awasi Obat dan Makanan

9
×

Gubernur Minta Pimpinan OPD Maluku Dukung BPOM Awasi Obat dan Makanan

Sebarkan artikel ini

Sekda Sadali OPD Maluku Dukung BPOM


Ambon, Dharapos.com
– Seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), para peneliti dan
akademisi, pelaku usaha dan UMKM serta seluruh pemangku kepentingan di Provinsi
Maluku hendaknya  bersinergi dan
berkolaborasi dalam  mendukung Badan
Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam program pendampingan hilirisasi produk,
pengawasan obat dan makanan untuk melindungi masyarakat, khususnya anak-anak
sebagai generasi penerus di wilayah itu.

Demikian hal itu disampaikan Gubernur Maluku dalam
sambutannya yang dibacakan oleh Sekda Sadali Ie pada kegiatan “Membangun
Kejayaan Baru Jalur Rempah Indonesia” pada Jumat (10/02/2023), di lantai V
Santika Hotel, Ambon.

Gubernur  mengatakan,
sebagai provinsi kepulauan, Maluku memiliki potensi kekayaan alam melimpah
antara lain  kelautan dan perikanan,
perkebunan, pertanian, pertambangan dan pariwisata.

Potensi ini merupakan tumpuan Pemda yang diharapkan dapat
memacu pertumbuhan ekonomi, menurunkan angka kemiskinan dan menyerap tenaga
kerja di wilayah Maluku.

“Kegiatan terpadu yang dilaksanakan hari ini antara
pemerintah, akademisi, pelaku usaha dan UMKM, hilirisasi produk diharapkan
dapat menghasilkan obat tradisional dan pangan berbasis kearifan lokal,”
harapnya.

Ditempat yang sama, Kepala BPOM RI, Penny Lukito yang hadir
langsung untuk membuka  kegiatan  mengatakan, sebagai wujud keberpihakan
terhadap UMK di wilayah Maluku, BPOM bersama Pemerintah Provinsi Maluku
bersinergi melalui kegiatan “Membangun Kejayaan Baru Jalur Rempah
Indonesia”.

Penny  menjelaskan,
kegiatan ini merupakan hasil koordinasi dan tindaklanjut kerja sama antara
BPOM, Komunitas Empu, dan Yayasan Benih Baik dalam peningkatan keamanan dan
mutu produk jamu.

Di samping itu, juga dukungan dari asosiasi industri seperti
Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) dan industri pangan
olahan yang berkomitmen sebagai Orang Tua Angkat (OTA) bagi UMK Pangan Olahan
di Maluku.

“Provinsi Maluku merupakan penghasil rempah-rempah
terbesar di Indonesia yang telah dikenal mancanegara sejak lama. Di samping
sebagai penghasil rempah, kepulauan di wilayah Maluku juga banyak ditumbuhi
tanaman khas daerah Indonesia Timur. Usaha Mikro Kecil (UMK) di Provinsi Maluku
pun telah bertumbuh dengan banyak memproduksi pangan olahan dan obat
tradisional dengan bahan baku lokal yang khas,” jelas Penny.

Diterangkannya, rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam
momen ini mencakup Focus Group Discussion (FGD) Sinergisme dalam Pengembangan
Potensi Kekayaan Rempah di Wilayah Timur untuk Pangan Olahan dan Obat Bahan
Alam Indonesia, pendampingan kepada 50 (lima puluh) pelaku usaha jamu gendong,
pendampingan kepada 20 (dua puluh) UMK pangan olahan, khususnya olahan rempah
dan sagu, Desk Regulatory Assistance dalam rangka Pelayanan Prima Percepatan
Perizinan, dukungan ekspor dan hilirisasi hasil riset/inovasi, serta pameran
produk pangan dan obat tradisional produksi UMK di Provinsi Maluku.

“Peningkatan permintaan maupun minat masyarakat
terhadap jamu serta pangan olahan berbahan rempah dan sagu harus dikawal dengan
memastikan pelaku usaha memenuhi persyaratan keamanan, manfaat/khasiat/gizi, dan
mutu produk. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk nyata komitmen BPOM untuk
membangun kembali kejayaan rempah Indonesia di Maluku dan mendorong inovasi
olahannya,” terang Penny.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *