Ekonomi dan BisnisPolitik dan Pemerintahan

Gubernur Murad : Forum Bisnis Diharapkan Datangkan Investor ke Maluku

6
×

Gubernur Murad : Forum Bisnis Diharapkan Datangkan Investor ke Maluku

Sebarkan artikel ini

Gubmal MI Forum Bisnis Makassar
Gubernur Maluku Murad Ismail

Makassar, Dharapos.com – Salah satu indikator suatu daerah
akan maju dan berkembang adalah kehadiran investasi.

Demikian dikatakan Gubernur Maluku Murad Ismail saat membuka
Forum Bisnis dan Investasi di Lotus Ballroom Hotel Four Points By Sheraton,
Sabtu (5/2/2022).

Untuk itu, kepala daerah berharap, melalui forum yang
merupakan kerjasama Dekranasda dan HIPMI Maluku tersebut menjadi peluang
masuknya para investor ke provinsi tersebut.

“Melalui forum itu, diharapkan provinsi Maluku akan
menjadi daerah yang welcome bagi para investor. Sebab, dengan masuknya
investasi maka akan memberikan profit bagi daerah,” ujar mantan Dankor
Brimob itu.

Investasi menurut Gubernur, sangatlah penting dilakukan
sejak awal untuk mempersiapkan kebutuhan yang terencana maupun yang tidak
terencana di masa depan.

“Sebagai provinsi yang berkarakter kepulauan, Maluku
memiliki empat potensi unggulan, yakni potensi di bidang kelautan dan
perikanan, pariwisata, pertanian serta pertambangan. Namun belum dimanfaatkan
secara optimal, sehingga menjadi peluang untuk dikembangkan dan
dikerjasamakan,” kata Murad.

Saat itu, 
purnawirawan jendral bintang tiga itu mengungkapkan alasan provinsi Sulawesi
Selatan (Sulsel) dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan, karena merupakan
pusat bisnis dan ekonomi terbesar di kawasan timur Indonesia serta
mensinergikan program-program 
pembangunan antar wilayah kawasan timur Indonesia, dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi baru.

“Untuk itu, forum yang ditindaklanjuti dengan
penandatangan kerjasama pemerintah provinsi Maluku-Sulsel, Dekranasda
Maluku-Sulsel dan BPD HIPMI Maluku – Sulsel itu, dapat memberikan manfaat bagi
akselerasi percepatan pembangunan di Maluku dan Sulawesi Selatan,” tutup
Gubernur.

Sedangkan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu
Trenggono yang hadir pada forum itu menerangkan, nilai pasar dunia tahun 2020
mencapai Rp. 150 miliar dolar di sektor perikanan, sementara nilai ekspor hasil
perikanan Indonesia baru mencapai Rp. 5,2 miliar dolar.

Kondisi ini, tukasnya, selain menjadi tantangan, juga harus
dianggap sebagai peluang yang harus diisi dengan produk perikanan.

“Di mana kawasan timur Indonesia, memiliki potensi yang
sangat besar. Maka komoditas bernilai ekonomis yang dapat kita kembangkan
adalah Udang, Tuna, Cakalang, Cumi, Gurita, Kepiting, Lobster dan Rumput
Laut,” terang Trenggono.

Di sisi lain, menurut menteri, dalam rangka penerapan
program ekonomi yang menjadi arahan pembangunan global serta menjadikan
ekologis dalam pembangunan sektor kelautan dan Perikanan maka Kementerian
Kelautan dan Perikanan telah menetapkan kebijakan penangkapan terukur berbasis
kuota di setiap wilayah pengelolaan perikanan untuk berkelanjutan ekologi.

“Tentunya kita ingin membangun perikanan tanah air di
era baru yang lebih maju sejahtera berkeadilan sekaligus berkelanjutan,”
ujar Trenggono.

Masih di tempat yang sama, 
Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mardani Maming
mengaku, Maluku memiliki perairan laut yang mengandung banyak hasil laut. Ia
bahkan bercita-cita berinvestasi di sektor perikanan kelautan bekerja sama
dengan pemerintah provinsi Maluku.

“Memang tantangannya tidak kecil, tapi percayalah
setiap orang yang berhasil menaklukkan tantangan adalah pemilik masa depan.
Karena sejujurnya, Saya kagum dengan model inovasi masa kini yang harus diberi
apresiasi,” singkat Maming.

Terlihat, di kegiatan forum itu dihadiri Wakil Gubernur
Maluku Barnabas Natanhiel Orno,  Penjabat
Sekda Maluku Sadali Ie, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemprov Maluku dan
Sulsel, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Walikota Ambon Richard Louhenapessy,
sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemkot Makassar dan undangan lainnya.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *