Ambon, Dharapos.com – Hasil survei pasangan calon (Paslon)
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ambon Nomor Urut Dua (2), Bodewin Wattimena dan
Ely Toisutta yang dirilis lembaga survei Indo Barometer sebesar 55 persen,
membuktikan tingkat ekspetasi publik cukup tinggi terhadap pasangan tersebut.
Hal ini disampaikan, Pengamat Politik asal Universitas
Pattimura (Unpatti), Said Lestaluhu kepada media ini, Senin (18/11/2024).
“Hasil survei ini cukup besar yah 55 persen. Itu artinya
ekspetasi publik terhadap pasangan nomor urut dua ini cukup tinggi yah, karena
kalau kita lihat dari simulasi 4 pasangan calon ini rata-rata kalau dibagi 4 kan
minimal siapa yang 25,1 persen itu sudah menang. Jadi kalau sudah 55 persen
berarti luar biasa, artinya secara statistik lumayan aman lah,” ungkapnya.
Dikatakan, hasil survei tersebut menunjukan tingkat
popularitas, aksesibilitas dan elektabilitas pasangan nomor urut dua itu
linear.
Bahkan, secara langsung membuktikan bahwa memang kepercayaan
masyarakat terhadap Bodewin Wattimena yang pernah menjabat sebagai Pj. Wali
Kota Ambon 2 periode itu cukup baik.
“Total ratingnya cukup signifikan dan itu mendapat
apresiasi yang positif. Kalau kita tracking hasil survei saat ini, itu
menunjukan cerminan dari sikap masyarakat terhadap yang bersangkutan,” tandasnya.
Tingkat kesukaan dan kepercayaan masyarakat, lanjut Said,
juga dapat dipastikan makin bertambah saat debat kandidat beberapa waktu lalu.
Dalam debat dimaksud, Bodewin dihadapan publik terlihat
matang dan memahami permasalahan masyarakat yang ada di Kota Ambon.
“Jadi memang dalam beberapa kali debat kandidat juga
beliau memang sangat matang melihat permasalahan masyarakat yang ada di Ambon.
Saya lihat pak Bodewin itu memiliki gestur yang sangat bagus, bisa membangun
komunikasi dengan siapa saja, fleksibel orangnya, dan itu model kepemimpinan
yang dibutuhkan, artinya tidak hanya modal bicara saja namun ditunjukan dengan
kinerja,” beber Lestaluhu.
Menurut dia, pasangan Bodewin dan Ely Toisutta merupakan
figur pasangan yang cukup populer di seantero Kota Ambon. Yang satu berkarir sebagai birokrat dan
satunya lagi pernah menjabat sebagai Anggota bahkan Ketua DPRD dari partai
Golkar.
Seperti yang diketahui khalayak luas, popularitas itu
menunjukan tingkat perkenalan masyarakat terhadap seseorang atau kelompok.
Popularitas juga dapat mempengaruhi orang atau masyarakat dalam melakukan
pemilihan.
“Orang dalam memutuskan siapa yang dia pilih itu sudah
pasti yang pertama dia harus kenal dulu. Ketika orang sudah kenal, baru orang
akan lihat sejauh mana track recordnya dan bagaimana pengalamannya sebagai
seorang pemimpin. Kalau positif, maka orang akan suka. Dan kalau orang sudah
kenal dan suka, itu akan membimbing orang agar memilih yang bersangkutan,”
paparnya.
Said menegaskan, hasil survei yang dimiliki pasangan nomor
urut dua ini memiliki perbandingan yang cukup jauh dengan pasangan lainnya. Dan
kalau dilihat dari peta perubahan, rasanya tidak terlalu signifikan kecuali ada
kejadian luar biasa yang perlu diwaspadai seperti politik uang, isu identitas,
dan sebagainya.
“Hasil survei pasangan nomor urut dua terpaut jauh
dengan kandidat yang lain, namun yang pasti tidak boleh takabur. Tentunya hasil survei itu menjadi tolak ukur
terhadap setiap orang untuk bisa memicu dan memacu mereka. Kalau lihat peta
perubahan, saya kira tidak terlalu signifikan kecuali ada kejadian luar biasa
yang perlu kita hati-hati seperti politik uang kemudian isu identitas dan
lain-lain,” tandas Lestaluhu.
(dp-53)