Politik dan Pemerintahan

Ini Capaian Kinerja Bupati-Wabup Kepulauan Tanimbar Periode 2017-2022.

6
×

Ini Capaian Kinerja Bupati-Wabup Kepulauan Tanimbar Periode 2017-2022.

Sebarkan artikel ini
WhatsApp%20Image%202022 04 19%20at%2000.14.55
Bupati Kepulauan Tanimbar, Petrus Fatlolon.

Saumlaki, Dharapos.com – Bupati Kepulauan Tanimbar, Maluku,  Petrus Fatlolon membeberkan sejumlah capaian selama menjabat sebagai kepala daerah periode 2017-2022 bersama Wakilnya Agustinus Utuwaly, dalam acara syukuran lima tahun kepemimpinan yang dilaksanakan di lapangan Mandriak Saumlaki, Rabu (18/5/2022).

Terdapat sejumlah capaian yang sudah diraih pada periode 2017-2022 antara lain : indeks pembangunan manusia atau IPM yang mencerminkan sumber daya manusia di Kabupaten Kepulauan Tanimbar meningkat dari tahun 2016 yaitu 61, 12 poin naik menjadi 62,97 poin pada tahun 2021. Sejalan dengan itu angka rata-rata lama sekolah di daerah ini juga mengalami peningkatan yakni dari 8,9 setiap tahun pada tahun 2016 menjadi 9,69 tahun di tahun 2021.

Pada saat yang sama angka harapan lama sekolah juga mengalami peningkatan yakni dari 11,82 tahun pada tahun 2016 menjadi 12,30 tahun pada tahun 2021.

Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat tercermin dari angka harapan hidup meningkat dari 62, 93 tahun pada tahun 2016 menjadi 63,42 tahun pada tahun 2020. Selain itu melalui satuan tugas penanganan covid 19 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar berhasil mengendalikan dan memutus mata rantai penyebaran covid-19 di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Meningkatnya kerukunan hidup antar suku serta antar umat beragama yang ditandai dengan indeks toleransi yang tinggi tercermin dari suksesnya pelaksanaan MTQ ke-29 tingkat provinsi Maluku. selain itu meningkatnya internalisasi nilai adat dan budaya lokal yang tercermin dari meningkatnya cakupan adat dan budaya lokal yang dilestarikan dari 60% tahun 2016 menjadi 72,5% pada tahun 2020. 

Keempat, meningkatnya peran serta masyarakat dalam mendorong pembangunan desa yang tercermin dari jumlah desa cepat berkembang meningkat dari 1,25% pada tahun 2016 menjadi 17,50% pada tahun 2021.

Kelima, meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan daerah tercermin dari opini badan pemeriksa keuangan atau BPK terhadap laporan keuangan pemerintah daerah meningkat dari WDP atau wajar dengan pengecualian menjadi wajar tanpa pengecualian atau WTP pada tahun 2018 dan 2019.

Keenam, meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari 5,89% pada tahun 2016 menjadi 5,90% pada tahun 2017, meningkat lagi menjadi 6% pada tahun 2018 dan 5, 97% pada tahun 2019 namun menurun menjadi -0, 03 pada tahun 2020 dan meningkat lagi menjadi 3,83% pada tahun 2021 sebagai akibat dari adanya pandemi covid-19.

Ketujuh, angka kemiskinan makro mengalami penurunan dari angka 28,31% pada tahun 2016 menjadi 27,27% pada tahun 2021 dan angka kemiskinan ekstrem menurun dari angka 18,76% pada tahun 2020 menjadi 13,43% di tahun 2021.

Selain itu tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan dari 5,25% pada tahun 2016 menjadi 4,5% di tahun 2021. 

Kedelapan, meningkatnya kualitas berbagai infrastruktur jalan dan jembatan, sarana air minum, perumahan, transportasi, telekomunikasi, serta icon budaya. 

Fatlolon menyebutkan bahwa satu diantara sekian yang disebutkan adalah pembangunan lapangan Mandriak Saumlaki yang telah digunakan.

Prestasi lainnya yang patut disyukuri menurutnya adalah keberhasilan mengubah nama Kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar

Bupati Fatlolon menyatakan bahwa data yang disampaikan ini telah disesuaikan dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) karenanya, pernyataan ini bukan merupakan penyajian data asal-asalan.

“Seorang pemimpin hendaknya menyampaikan pernyataan didukung dengan data yang benar dan akurat. Seorang pemimpin di Indonesia ini haruslah memakai data dari Badan Pusat Statistik untuk menyampaikan data hasil survei sensus penduduk dan bukan menurut perkiraan pribadinya saja. Ada kalangan tertentu yang menyebarkan isu bahwa Tanimbar di masa pemerintahan ini mengalami kesulitan ekonomi. Uang susah dan lain sebagainya,” katanya.

“Ini sebenarnya bertolak belakang dengan nilai-nilai adat, budaya dan karakter kita orang Tanimbar yang sama-sama kita banggakan. Apa yang saya sebutkan tadi sesungguhnya berdasarkan data dan fakta oleh lembaga yang independen yakni badan pusat statistik bukan karena kepentingan politik, bukan karena berbeda pandangan politik,” tambahnya.

Beberapa catatan singkat tentang prestasi lima tahun kepemimpinannya itu telah diuraikan selengkapnya dan dituangkan dalam buku yang berjudul ” Lima Tahun Pemerintahan di Bumi Duan-Lolat 2017-202 sebagai sebuah memoar”. 

Di dalam buku tersebut memuat seluruh capaian pembangunan selama periode kepemimpinannya. Beberapa diantaranya menyebutkan tentang keberhasilan mengubah nama kabupaten Maluku Tenggara Barat menjadi Kabupaten Kepulauan Tanimbar, pekerjaan lanjutan dan peresmian jembatan Leta Oa Ralan. Total panjang jembatan dan jalan penghubung adalah 322,80 km dengan lebar 10 meter.

Pembangunan jembatan Leta Oar Ralan yang dilaksanakan dari tahun 2016-2018 (multi-years contract) menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp 123,07 M. Jembatan ini merupakan penghubung antar pulau Yamdena dan pulau Larat. Sebelumnya, dari pulau Larat menuju pulau Yamdena menggunakan transportasi air (perahu) dan dilanjutkan dengan perjalanan darat yang kira-kira memakan waktu perjalan hingga 12 jam.

Selanjutnya, ada keberhasilan dalam perolehan 10% PI Blok Masela, suksesnya pelaksanaan MTQ ke-29 tingkat provinsi Maluku tahun 2022 dan juga sukses menjadi tuan rumah.

Tekadnya Membangun Tanimbar.

Bupati Petrus Fatlolon menyatakan, jabatan yang ada padanya saat ini bukanlah sebuah karier tetapi jabatan ini adalah semata-mata sebuah pelayanan kepada negeri ini, kepada Tanimbar yang sudah dia ikrarkan. 

“Oleh karena itu saya tidak boleh ikut mereka untuk memfitnah pemerintah, saya harus menyampaikan data yang benar kepada publik. Saya harus mewarisi kejujuran, ketulusan dan keikhlasan untuk membangun negeri ini. Saya tidak boleh mewarisi dendam politik karena itu terbukti lawan-lawan politik saya di tahun 2017 lalu, saya mengangkat mereka dalam jabatan sebagai direksi di salah satu BUMD. Ini menunjukkan kepada publik bahwa ada saatnya kita boleh berbeda namun kita semua ini bersaudara dan bersama kita bersatu membangun tanpa melihat warna – warni,” sebutya.

Bupati katakan bahwa hanya waktu dan keadaan yang berubah tetapi semangat dan komitmennya untuk membangun Kabupaten Kepulauan Tanimbar tidak akan pernah surut dan tidak akan pernah berubah untuk menjalankan visi dan misi mewujudkan masyarakat Tanimbar yang sehat, cerdas, berwibawa dan mandiri.

Dia mengaku telah mengabdi serta melayani dengan tulus dan ikhlas untuk membangun daerah ini, sehingga dari waktu ke waktu Tanimbar terus berubah. Prosesnya berjalan dengan membenahi, merancang program-program yang baik, mengutamakan kepentingan kesejahteraan rakyat dan kemajuan Tanimbar serta memperkenalkan Tanimbar kepada dunia luar sehingga semua orang tahu tentang daerah yang berjuluk Duan – Lolat tersebut.

Petrus Fatlolon berjanji akan terus mengabdi dan melayani masyarakat di daerah tersebut disaat dirinya mengakhiri masa jabatan sebagai kepala daerah periode 2017-2022.

Sebagai bentuk keseriusanya membangun daerah, Fatlolon berjanji tidak akan kemana-mana atau pindah domisi saat mengakhiri masa jabatan pada periode pertama. 

Fatlolon berjanji akan tetap berada di Tanimbar dan terus melayani masyarakat dengan caranya. Saat menyelesaikan tugasnya nanti, dirinya akan terus berkebun dan beternak di lahan seluas 7 hektar yang berlokasi di desa Ilngei, kecamatan Tanimbar Selatan.

Ucapan Terima Kasih.

Fatlolon mengakui bahwa berbagai keberhasilan yang diraih selama ini merupakan hasil kerja keras dan dukungan dari segenap masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah.

Untuk itu dia berterima kasih atas dukungan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah dan para pimpinan SKPD, ASN, TNI-Polri, pimpinan dan anggota DPRD, instansi vertikal, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh adat, tokoh pemuda, insan pers, dan seluruh masyarakat.

“Semoga semangat kerjasama dan kerja bersama-sama yang menjadi tradisi orang Tanimbar selalu diperkuat dan ditumbuhkembangkan ke depan. Ingatlah, apa yang telah kita kerjakan dan kita karyakan atau kita abdikan adalah persembahan bagi negeri kita cintai dan kita banggakan ini” ujarnya.

Dikesempatan itu, Fatlolon juga mengikrarkan janji untuk terus membela masyarakat dan daerah Tanimbar.

“Ini negeriku. Diatas tanah ini, di depan warga Tanimbar, saya ikrarkan janji saya untuk akan terus membela Tanimbar, apapun resiko politiknya. Semua itu akan saya hadapi demi Tanimbar,” janjinya.

Bupati meminta maaf kepada seluruh pihak apabila dalam kepemimpinannya ada perkataan, tindakan, bahkan kebijakan yang dilakukan menimbulkan kekecewaan.

(dp-18)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *