Berita Pilihan RedaksiUtama

Janji Walikota Perbaiki Jalan di Bentas Belum Juga Ditepati

28
×

Janji Walikota Perbaiki Jalan di Bentas Belum Juga Ditepati

Sebarkan artikel ini


Richard Louhenapessy 1
Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy

hampir setahun lebih kondisi jalan di kawasan Benteng Atas (Bentas) menuju Sekolah Institut Agama Kristen Oikumene Indonesia Timur (IAKO INTIM) Ambon belum juga diperbaiki. Padahal saat berkampanye, Richard Louhenapessy berjanji untuk memperbaiki jalan tersebut jika dirinya terpilih menjadi walikota.

Janji tersebut ternyata sudah dilupakan. Hingga kini jalan itu dibiarkan rusak dan semakin memprihatinkan. Warga Bentas pun marah dan kecewa dengan janji sang walikota yang tak ditepati.

“Kalau sampai bulan April ini jalan disini belum dibangun kami akan gugat walikota di pengadilan,” tegas S.D Nuniary, warga Bentas yang juga Rektor IAKO INTIM seperti di kutip dari Siwalima, kemarin.

Rektor IAKO INTIM Ambon ini mengatakan, jalan tersebut merupakan salah satu  akses menuju lembaga pendidikan IAKO INTIM yang sudah rusak sejak tahun 2009.

“Masyarakat sudah trauma. Seolah-olah wilayah ini bukan wilayah Kota Ambon. Sejak tahun 2009 dalam Musrembang sudah diusulkan. Bikin anggaran tiap tahun Musrembang, namun jalan yang digunakan untuk kepentingan umum tidak terselesaikan,” ungkap Nuniary.

Dikatakan, pihaknya sudah bertemu dengan Dinas PU Kota Ambon dan membicarakan  perbaikan jalan  tersebut, namun bagai membuang garam ke dalam laut.

“Jadi pernah kita bicara dengan Kepala Dinas PU tahun lalu. Mereka naik ke sini, Mereka berjanji bulan Februari sudah harus dibikin untuk tahun anggaran 2013 tapi sampai sudah mau akhir bulan Februari tidak ada apa apa,” ungkap Nuniary.

Nuniary menyesalkan kebijakan pemkot yang lebih memilih memperbaiki jalan setapak dibanding memperbaiki jalan umum yang biasa dilalui oleh khalayak ramai.

 “Sebagai wajib pajak kita bayar pajak, pajak yang kita bayar setiap tahun itu untuk membangun kota ini itu bukan uangnya walikota. Itu bukan uangnya birokrasi. Coba kita bayangkan berapa banyak pajak yang dihasilkan oleh masyarakat dan mahasiswa yang ada disini yang datang di Kota Ambon dan kost. Jangan dianggap remeh itu. Untuk jalan ini saja nggak bisa,” kata Nuniary heran. (s5)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *