Wagub Maluku Barnabas N. Orno saat meninjaubsalah satu stan pasar murah |
Ambon, Dharapos.com – Pemerintah Provinsi Maluku melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provnsi Maluku menjamin ketersediaan bahan kebutuhan pokok dalam bulan Ramadhan ini.
Karena itu, masyarakat tidak perlu khawatir akan hal tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Disperindag setempat, Elvis Pattiselano kepada awak media usai pembukaan pasar murah jelang Ramadhan di kantornya, Selasa (30/4/2019).
“Stok kebutuhan pokok tersedia dalam jumlah cukup,” ungkapnya.
Kadis menuturkan, barang kebutuhan pokok seperti beras, gula, minyak goreng, tepung terigu, susu kental manis dan sebagainya yang merupakan hasil industri, tersedia dalam jumlah cukup.
Meski diakuinya, ada komoditi yang harganya melonjak cukup drastis selama dua bulan terakhir.
“Seperti cabe baik itu rawit, keritng dan merah besar naik cukup signifikan. Dan dari hasil pantauan dan investigasi pada sentra produksi seperti di Tembalang dan Masohi, ternyata produksinya sedikit,” tutur Kadis.
Sementara, untuk bawang merah dan putih, kenaikan harganya merupakan fenomena nasional.
“Karena stok terbatas, Pemerintah baru saja menyetujui impor bawang putih sebanyak 115.000 ton dan akan masuk pada bulan Mei serta akan didistribusikan ke seluruh indonesia,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan salah satu importir di ibukota Provinsi Jawa Tengah (Semarang) dan hal itu telah diberitahukan kepada agen yang ada di Ambon.
“Importir itu masih miliki stok lama dan telah terjadi kesepakatan. Mudah-mudahan jadi dan akan di jual dengan harga tiga puluh ribu perkilo,” harap Kadis.
Ia yakin untuk gula dan terigu harganya akan tetap stabil.
Hal ini dikarenakan lancarnya kapal pengangkut sembako yang masuk ke Ambon.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Maluku Barnabas N. Orno saat pembukaan menyampaikan, pasar murah ini merupakan implementasi dari program Pemerintah Provinsi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau.
Dalam hal ini untuk meringankan beban masyarakat terutama kaum Muslimin dalam menyambut bulan suci Ramadhan.
“Kami berharap Disperindag terus melakukan pantauan agar tidak terjadi permainan harga dan masyarakat bisa menjangkaunya,” pungkasnya.
(dp-19)