Daerah

Jembatan Rumadian – Dian Darat Ambruk, Ini Kata Kabid Bina Marga

6
×

Jembatan Rumadian – Dian Darat Ambruk, Ini Kata Kabid Bina Marga

Sebarkan artikel ini

Jembatan Rumahdian Tidak Bisa Dilalui


Ambon, Dharapos.com
– Jembatan penghubung antara Ohoi (desa)
Rumadian – Dian Darat, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) ambrol, pada Kamis
(3/10/2024) pukul 05:13 WIT.

Jembatan tersebut kini ditutup, dan masyarakat yang biasanya
melintas, terpaksa memutar jalan sejauh 17 Kilo Meter.

Kepada media ini, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR
Provinsi Maluku, Ati Tuanaya, membenarkan kejadian dimaksud.

Menurutnya, kerusakan jembatan dengan tipe semi permanen itu
di akibatkan oleh banyaknya kendaraan 
dengan beban yang melebihi kekuatan jembatan.

“Kita dapat informasi beberapa waktu lalu bahwa, portal
pengaman jalan pada jembatan itu patah. Hal ini berarti ada banyak kendaraan
dengan beban yang tidak sesuai kapasitasnya melintas di jembatan
tersebut,” ungkap Tuanaya, Kamis (3/10/2024).

Dikatakan, kerusakan ini pernah terjadi beberapa tahun lalu
dengan faktor penyebab yang sama yakni seringkali dilewati kendaraan dengan
beban yang tidak sesuai kapasitas. Jembatan tersebut pun lantas dilakukan
perbaikan, namun kini kembali lagi rusak.

Sebagai tindak lanjut, kata Tuanaya, ini merupakan kewenangan
provinsi sehingga jembatan tersebut pastinya akan dilakukan perbaikan. Akan
tetapi, pelaksanaan perbaikan juga harus melalui prosedurnya, apa lagi jika
dibangun secara permanen, dimana membutuhkan anggaran serta surat dari
pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.

“Ini memang menjadi kewenangan pemerintah provinsi
sehingga prosedurnya kami dinas provinsi tetap menunggu surat resmi dari
pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, dan itu akan menjadi pedoman standar
dalam melakukan penanganan darurat. Kita juga berupaya untuk pembangunan
permanennya, dan memang penangananya harus menunggu surat dari Bupati,”
tuturnya.

Tuanaya menegaskan, sejatinya Pemerintah Provinsi Maluku
ingin bekerja dan bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara.

Dengan demikian, dirinya berharap Pemerintah Kabupaten Maluku
Tenggara juga membantu untuk menyiapkan design jembatan jika ingin di jadikan
sebagai jembatan permanen.

“Pemprov akan mengoptimalkan pembuatan fisiknya melalui
Dana Alokasi Khusus (DAK) atau Dana Alokasi Umum (DAU),” pungkasnya.

Untuk diketahui, jembatan ini pernah ambrol di tahun 2019
kemudian ambrol lagi di 2024. Hanya dalam kurun waktu lima tahun, jembatan
tersebut terus mengalami kerusakan.

(dp-53)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *