PAPUA

Karantina Pelabuhan Jayapura telah Menambah Alat Refitest

15
×

Karantina Pelabuhan Jayapura telah Menambah Alat Refitest

Sebarkan artikel ini

Jayapura, Dharapos.com
Kantor Balai Karantina Kelas I Jayapura hingga kini terus berupaya meningkatkan berbagai fasilitas dalam mendukung kinerjanya mengawasi keluar masuknya berbagai jenis makanan berupa ikan maupun daging ke wilayah kota Jayapura.

KEPALA balai karantina JPR
Drh. L. M. Mastari, MM

Kasus yang baru terjadi beberapa waktu lalu dengan ditemukan sebanyak 1,8 ton ikan yang bobol ke Hypermart menjadi pelajaran berharga bagi instansi yang mengurusi lalu lintas makanan di ibukota Provinsi Papua ini.

Sehingga pengawasan akan dilakukan secara ketat terkait keluar masuknya ikan dan daging di pelabuhan Jayapura.

Kini, untuk menjaga komoditi yang sehat maka saat ini Karantina tidak lagi menunggu harus ke Laboratoium untuk mengetes sampel daging atau ikan, akan tetapi telah disediakan alat khusus di pelabuhan  baik teknis ikan, tumbuhan, maupun daging dengan cara melakukan tes cepat.

Kepada Dharapos.com, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Jayapura Drh. L. M. Mastari, MM mengungkapkan saat ini Karantina telah menambah alat Refitest dimana alat tersebut berfungsi untuk mempercepat tes agar dapat  mengetahui daging yang masuk ke Jayapura sehat atau tidak.

“Setelah mendapatkan daging atau ikan, kami bisa langsung mengambil sampel tanpa harus menunggu ke laboratorium dulu karena alat tersebut dapat mengetes secara cepat di pelabuhan. Saat dilakukan tes apabila dicurigai dan positif mengandung zat berbahaya maka daging dan ikan maka langsung di proses administrasi untuk dimusnakan,” ungkapnya.

Karantina juga, lanjut Mastari, akan terus menjaga agar komoditas yang dikonsumsi masyarakat tetap sehat sepanjang tidak menghambat barang di pelabuhan dan tidak boleh menumpuk.

“Karena fluktuasi barang yang terjadi di kota Jayapura salah satunya adalah akibat dari penumpukan barang di pelabuhan, artinya ketika barang menumpuk di pelabuhan maka di pasar harga barang naik,” lanjut dia sembari menambahhkan hal tersebut tidak boleh terjadi dan harus mengikuti siklus,artinya barang datang langsung ke pasar walau dijaga tapi tidak boleh menghambat.

(dp-25)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *