Ambon, Dharapos.com
Karyawan keuskupan Amboina Mikael Kayip (55 tahun) ditemukan meninggal tak berdaya di kalam mandi lantai 1.
![]() |
Ilustrasi jenazah |
Korban ditemukan dalam posisi berbaring menyamping di antara bak kamar mandi dan kloset dengan tangan kanan mengantung di atas lobang kloset, dari mulutnya keluar sedikit darah.
Korban menggenakan jaket berwarna cokleta dan celana pendek berwarna Cream.
Menanggapi hal ini, Seketaris keuskupan Amboina pastor Costans Fatlolon, RD mengakui meninggalnya cleaning servis yang sudah mengabdi sejak tahun 1987 di kamar mandi keuskupan Amboina lantaran sakit yang selama ini dideritanya.
Dikatakan, sebelum meninggal korban sudah beberapa kali mengeluh dadanya panas. Keluhan tersebut ditanggapi serius oleh Uskup Diosis Amboina M.C Mandagi dengan selalu mengingat korban untuk memeriksa kondisinya, namun korban tidak pernah mau memeriksa kesehatannya.
“Korban hanya pernah masuk rumah sakit karena penyakit asam urat yang dideritanya, setelah sembuh dirinya kembali melakukan aktivitasnya seperti biasa,” urainya.
Jelasnya, sebelum meninggal, korban juga sempat mengeluh sakit yang dideritanya. Kemudian pada pagi hari dirinya pergi ke kamar mandi pagi hari. Setelah berada di kamar mandi penyakit korban kemudian menyerangnya, sehingga membuat korban tidak berdaya dan menyebabkan
korban meninggal dunia.
Menurutnya, korban merupakan orang baik, dan rajin. Dimana sebelum semua pastor atau pegawai lainnya bangun, dirinya sudah terlebih membersihkan ruangan maupun halaman.
“Kematian korban, bukan hanya membuat kami terpukul, namun juga pastor-pastor di luar daerah yang pernah bertugas di kesukupan Amboina juga terpukul dengan kematian korban. Karena dirinya menganggap korban sudah merupakan keluarga.
Kronologis kematian korban, sekitar pukul 05.15 Wit saudara Mey, hendak mengambil air WC samping lantai I untuk mengepel ruang minum tetapi terkunci. Dia mengetuk-ngetuk pintu dan berusaha membuka.
Karena takut ia meminta bantuan saudari Ita yang lagi masak untuk membantunya membuka pintu. Karena tak berhasil, ia mencari suaminya untuk mengecek, tetapi juga tak berhasil. Kemudian mereka menanti pastor yang masih misa.
Setelah misa pagi sekitar puku; 06.50 Wit karyawan keuskupan saudari Mey, karyawan keuskupan bagian ruang makan, melaporkan kepada Fr. Regen Renwarin Pr, pembantu ekonom keuskupan, bahwa kamar mandi lantai 1 keuskupan dalam keadaan terkunci dengan lampu yang masih menyala.
Ia telah berulang kali mengetuk namun tidak ada jawaban dari dalam.
Setelah menghubungi Fr. Regen keduanya datang lalu mengetuk pintu dan mencoba mendobrak pintu namun tidak bisa terbuka. Kemudian keduanya melaporkan kepada pastor Patris Angwarmase Pr, ekonom keusukupan.
Beliau juga pergi bersama mereka Mengetuk pintu WC, namun tidak bisa tebuka. Beliau kemudian kembali ke ruang refter bersama Fr. Regen untuk makan pagi pukul 07.00 Wit. Sebelum selesai sarapan pagi, Pastor Patris menanyakan mengapa WC kamar kamdi di lantai 1 dalam keadaan
menyala namun terkunci dari dalam.
Pukul 07.20 wit Pastor Patris menyuruh Fr. Regen pergi mengecek WC lagi bersama 3 karyawati lainnya, yakni saudari mey, tina dan ita.
Sebelum mendobrak pintu Fr. Regen sempat mencoba mengintip lewat cela pintu, merasa ada yang mencurigakan, kemudian dirinya mendobrak paksa pintu WC.
Pukul 07.25 wit pintu dibuka secara paksa dan ditemukan tubuh Bapak Mikael kayip dalam posisi berbaring menyamping di antara bak kamar mandi dan kloset dengan tangan kanan mengantung di atas lobang kloset, dari mulutnya keluar sedikit darah. Beliau menggenakan jaket berwarna cokleta dan celana pendek berwarna Cream.
Melihat hal ini 07.35 Wit pastor costan meminta Fr. Regen melaporkan kejadian ini ke Polda Maluku.pukul 07.45 wit pihak kepolisian datang dan langsung memeriksa tempat kejadian. dan pukul 09.25 wit jenazah dibawah mengunakan ambulans milik RS Hative Ambon ke RS Bayangkara
untuk divisum oleh pihak kepolisian.
Recanannya jenazah akan disemayamkan di rumah keluarga wilayah Goa Maria Goa Ahuru.
(rr/01)