![]() |
Kepala BNPB Doni Munardo yang didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail saat meninjau wilayah terdampak Desa Liang, Malteng |
Ambon, Dharapos.com – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Jumat (27/9/2019) resmi mengunjungi wilayah terdampak gempa Maluku.
Ia langsung berkoordinasi dengan pejabat daerah setempat pascagempa M6,5 yang terjadi pada Kamis (26/9/2019).
Selain itu, untuk memastikan penanganan darurat, khususnya korban luka dan terdampak, berjalan dengan baik.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo dalam rilisnya yang diterima media ini menjelaskan, Doni yang didampingi Gubernur Maluku Murad Ismail meninjau beberapa tempat di wilayah terdampak.
Mengawalinya, Jumat (27/9/2019), ia melihat kondisi pengungsian mandiri yang berada di Kampus Darussalam, Kabupaten Maluku Tengah.
Di titik ini, TNI mendirikan rumah sakit lapangan untuk merawat mereka yang terluka akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Setelah itu, lawatan menuju RSUD dr. H. Ishak Umarella yang terletak di kabupaten yang sama.
“RS ini tidak dapat difungsikan karena adanya keretakan pada dinding bangunan. Sehingga mengantisipasi dampak buruk, pasien telah ditempatkan pada tenda-tenda di pelataran sekitar,” terangnya.
Selanjutnya, Doni menuju ke Desa Waai, Kabupaten Maluku Tengah. Desa ini menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah saat gempa. Ia bertemu jemaat Waai dari Gereja Protestan Klasis Ambon Timur dan warga yang berada di pos pengungsian.
Ia berpesan kepada Pemda setempat, BMKG, TNI dan Polri supaya intensif mensosialisasikan kepada masyarakat untuk kembali ke rumah mereka.
“Masyarakat juga dihimbau untuk selalu mendapatkan informasi dari pihak berwenang dan tidak mudah terpengaruh pada informasi palsu yang tiak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” sambung Agus.
Pasalnya, masih banyak ditemui di lapangan, warga yang memilih untuk tinggal di tenda. Mereka masih khawatir untuk tinggal di dalam rumah meskipun rumahnya tidak rusak.
BNPB telah mengirimkan personel untuk mendukung penanganan darurat pascagempa. Selain juga mengirimkan bantuan logistik dan peralatan ke lokasi terdampak.
Bantuan logistik yang dikirimkan berupa matras 149 lembar, perlengkapan keluarga 200 paket, selimut 500 lembar dan sandang 500 paket.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M 6,5 terjadi pada Kamis, 26 September 2019, pukul 06.46 WIB.
Gempa tersebut terjadi pada 40 km timur laut Ambon, Maluku dengan kedalaman 10 km.
Sebelumnya BMKG merilis gempa dengan kekuatan M 6,8 tetapi kemudian dimutakhirkan menjadi M 6,5.
Berdasarkan informasi BMKG, gempa bumi dirasakan di wilayah Ambon dan Kairatu pada skala intensitas V MMI, di Paso II-III MMI dan Banda II MMI.
BMKG merilis bahwa berdasarkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
(dp-19)