![]() |
Kepala BNPB Doni Munardo sementara memberikan arahan saat meninjau wilayah terdampak gempa Maluku |
Ambon, Dharapos.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Doni Munardo menegaskan jika hingga saat ini belum ada ahli dari negara manapun yang dapat memberikan kepastian tentang terjadinya gempa besar.
Untuk itu, masyarakat diingatkan agar tidak mudah percaya dengan berita atau informasi soal gempa dan tsunami yang belum tentu kebenarannya.
“Belum ada ahli dan teknologi dari negara manapun yang bisa memberi kepastian kapan terjadinya gempa,” tegasnya kepada awak media di ruang VVIP Bandara Pattimura, Ambon, Jumat (27/9/2019).
Mantan Pangdam XVI Pattimura ini menjelaskan salah satu gejala khas terjadinya tsunami karena gempa besar yang diikuti juga dengan gelombang yang besar.
Tsunami bisa juga terjadi tanpa gempa. Hal itu dipicu akibat adanya reruntuhan tebing di dalam laut seperti yang terjadi di Selat Sunda belum lama ini.
“Tsunami di Selat Sunda itu tidak terjadi gempa juga tidak terjadi letusan Gunung Krakatau tetapi tiba-tiba gelombang laut yang besar terjadi,” tuturnya.
Namun pada umumnya masyarakat harus memahami bahwa sangat kecil terjadi tsunami tanpa didahului oleh gempa.
Terkait informasi tentang gempa, masyarakat harus mendapatkan dari sumber-sumber yang berwenang seperti BMKG dan BPBD.
“Sedangkan untuk gempa besar disertai waktu yang lama lebih dari 20 detik, tidak perlu harus menunggu informasi. Segera mencari daerah yang tinggi,” pungkasnya.
(dp-19)