Namlea, Dharapos.com
Keresahan masyarakat di kota Kabupaten hingga di beberapa kecamatan di daerah pesisir, Kabupaten Buru terhadap PT. PLN kini semakin menjadi-jadi.
![]() |
PLTD Namlea |
Pasalnya, akibat terjadinya pemadaman lampu yang sering dilakukan pihak perusahaan listrik negara tersebut sangat merugikan masyarakat karena merusak barang elektronik milik warga. Khususnya, terjadinya rutinitas pemadaman lampu pada setiap malam yang terjadi di kecamatan Waplau dan sekitarnya.
Kinerja pimpinan PLTD Nametek, Ilham, dinilai sangat buruk karena telah menimbulkan keresahan masyarakat di seantero Kabupaten Buru.
Kepada wartawan, Koordinator Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Maluku, Ikram Mukadar mendesak pihak DPRD Buru yang membidangi Pansus SDM/Pertambangan untuk segera memanggil
Pimpinan PLTD dan kepala jaringan untuk dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya.
Sementara itu, LIRA juga berharap kepada pihak PLTD yang ada di Nametek terkait lima buah mesin sewa yang dikontrak pihak PLTD dan saat ini mengalami kerusakan pada dua unit agar segera diperbaiki untuk selanjutnya difungsikan.
“Bila hal ini tidak dilakukan, maka itu membuktikan pimpinan PLTD tidak mampu bekerja profesional. Karena itu, LIRA minta kepada pihak PLN Ambon untuk segera mengevaluasi dan bila perlu mengganti pimpinan PLTD Namlea,” desak Mukadar. (AK/RW)
Sementara di tempat terpisah, Bagian Jaringan dari Cabang PLN Namlea yang dikonfirmasi wartawan terkait pemadaman listrik yang dilakukan mengaku, gangguan lampu listrik ini bukan terjadi pada bagian jaringan.
“Akan tetapi, kemampuan daya mesin yang ada di PLTD tidak mampu untuk diover atau di trasfer ke gardu. Bagaimana kalau katong mau opor ke gardu bila aliran atau tegangan sangat kecil,” terang sumber yang menolak namanya dikorankan.
Diakuinya, jika tegangan arus listrik kecil, maka aliran listrik tidak akan bisa masuk ke Gardu.
“Jadi, untuk jaringan Beta rasa tidak ada masalah, lagi pula kami sudah dipanggil oleh pihak DPRD yang membidangi Pansus SDM/Pertambangan yang dipimpin Pak Arifin Latbual,” sambungnya.
Bila ada pemadaman dan ganguan pada jaringan, tambah sumber, kebetulan ada burung yang hinggap di jaringan sehingga terjadi pemadaman lampu.
“Kami rasa selama ini jaringan tetap stabil, dan bilamana pohon yang menggangu jaringan baik itu di kota Kabupaten maupun pesisir maka pihaknya segera mengambil langkah untuk menghindari pohon yang menghambat jaringan tersebut,” tambah dia.
Selain itu, LIRA meminta para wakil rakyat yang duduk DPRD untuk dapat memperjuangkan penambahan mesin.
“Kami minta pihak DPRD dapat memperjuangkan penambahan mesin, karena lima mesin yang ada di PLTD adalah mesin sewa,” desaknya Mukadar.
Dicontohkan Mukadar, di Masohi, Maluku Tengah karena dengan adanya perhatian serius dan gigih dari DPRD Malteng maka pada tahun 2014 telah memperjuangkan dan mendatangkan lima unit mesin sebagai alat penerangan kepada kabupaten Malteng.
“Permintaan Beta ini karena, semakin perluasan kota kabupaten, semakin menambah penduduk dan semakin lajunya pertumbuhan ekonomi tentunya berdampak pada alat penerangan jadi kami berharap agar hal ini ada perhatian serius dari wakil rakyat,” desaknya.
Olehnya itu, atas nama masyarakat pihaknya berharap untuk tahun 2015 DPRD bisa memperjuangkan adanya penambahan mesin.
(Rifai)