![]() |
Ilustrasi Penganiayaan |
Ambon,
Bupati Seram Bagian Timur, Abdullah Vanath yang juga Calon Gubernur Maluku menunjukan sikap arogansi dan premanisme pada Sabtu pagi (22/06), di Bandara Internasional Pattimura, Laha, Kota Ambon.
Sikap Vanath terbukti dengan menampar kepada salah satu pegawai Lion Air asal PTN, Fendy Sabandar, sekitar pukul 7.30 WIT.
Insiden tindak kekerasan ini dipicu karena dirinya terlambat naik pesawat.
Keterlambatan Vanath ini disebabkan karena yang bersangkutan tidak langsung menuju ruang tunggu bandara, melainkan “mampir” terlebih dahulu ke kantin.
Namun, saat dia masuk ke ruang tunggu dan hendak menuju ke garbarata ternyata pesawat yang seharusnya dia naiki telah lepas landas. Akibatnya, Vanath langsung naik pitam dan marah-marah.
Sementara, saat itu Fendy yang berjaga di depan pintu garbarata menyarankan Vanath melaporkan kejadian tersebut ke pimpinan Lion Air di bandara atas kejadian keterlambatan itu.
Vananth menuruti saran Fendy, namun entah kenapa, dalam perjalanan menuju kantor pimpinan Lion Air di bandara internasional tersebut tiba-tiba dan tanpa sebab Vanath yang juga merupakan Calon Gubernur Maluku mengusung nama DAMAI ini berbalik dan langsung menampar wajah Fendy hingga membiru. Akibat pemukulan itu, Fendy pun segera ke RS TNI AU Laha – Ambon untuk dilakukan visum dan selanjutnya dirinya berencana mau melaporkan kejadian tersebut ke pihak Polsek Bandara Ambon.
Sementara itu, Kapolsek Bandara Pattimura, AKP. Fredy Jamal membantah adanya insiden pemukulan Fendy oleh Vanath.
“Tidak ada kejadian pemukulan. Ini hanya terjadi salah paham saja, sejak pagi saya ada di sana,” elaknya.
Fredy mengatakan, salah paham terjadi pada saat pengurusan boarding pass Vanath. namun tak ada kejadian penganiayaan.
“Tidak ada itu, saya juga sudah laporkan ke pimpinan, kalian (wartawan) bisa tanyakan langsung ke sana. Saat ini, Pak Vanath sudah berangkat ke Jakarta dengan pesawat Garuda,” jelas Fredy.
Iinformasi yang diperoleh media ini di Bandara Pattimura Ambon, bahwa Fendy yang merupakan korban sangat kecewa dengan kinerja Polsek Bandara.
Betapa tidak, saat Fendy hendak melaporkan kejadian tersebut terkesan dihalang-halangi sang Kapolsek Bandara AKP Fredy Jamal dengan alasan hal itu didamaikan saja, sehingga sang korban (Fendy) pun membatalkan niatnya melaporkan ke Polsek Bandara.
Selain itu pula, informasi yang didapat media ini di Bandara Pattimura Ambon bahwa ternyata pihak Polsek Bandara sengaja ikut mendiamkan kasus ini dan sang Kapolsek bandara dinilai berbohong karena mengatakan bahwa kejadian itu hanya salah paham.
Bahkan, diduga kuat hal ini dilakukan pihak Polsek Bandara karena sudah diberikan sejumlah uang oleh Abdulah Vanath agar membungkam persoalan ini.
Vanath saat ini pun sudah kabur ke Jakarta menggunakan pesawat Garuda, tanpa peduli untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya terhadap Fendy (korban pemukulan), kaburnya vanath ke Jakarta sesuai informasi yang didapat dari Bandara bahwa tiket Garuda yang dikantonginya diduga kuat diurus oleh Kanit Samapta Bandara Aipda Rudy Sasak.(DP)