Daerah

Lantik 12 Kepala Ohoi Definitif, Ini Pesan Bupati Malra

30
×

Lantik 12 Kepala Ohoi Definitif, Ini Pesan Bupati Malra

Sebarkan artikel ini
Bupati Hanubun 12 Kepala Ohoi
Bupati Malra M. Thaher Hanubun saat memimpin langsung prosesi pelantikan 12 kepala ohoi, Sabtu (5/9/2020)

Langgur, Dharapos.com – Bertempat di aula kantor Bupati Maluku
Tenggara (Malra), Sabtu (5/9/2020) dilaksanakan pelantikan dan pengambilan
sumpah 12 Kepala Ohoi di wilayah itu.
Bupati setempat M. Thaher Hanubun memimpin langsung prosesi
tersebut.
Terpantau, kegiatan pelantikan dimulai dengan pengambilan
sumpah dan pelantikan.  Kemudian
dilanjutkan dengan sambutan Bupati hingga berujung doa sebagai penutup
kegiatan.
Bupati dalam sambutannya menyampaikan bahwa momen pelantikan
ini merupakan agenda Pemerintah daerah sebagai wujud komitmen yang telah
dipercayakan oleh seluruh rakyat Malra untuk menetapkan dan melantik Kepala
Ohoi definitif.
“Kesemuanya itu, tentunya hanya atas ridho dan pertolongan
Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa dan restu para leluhur,” ucapnya.
Lanjut Bupati, pelantikan Kepala Ohoi yang dilaksanakan saat
ini, adalah bentuk implementasi tatanan bernegara dan berpemerintahan.
Ohoi dalam konteks Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa diakui dan dihormati dalam Sistem Pemerintahan NKRI, yang mana Desa atau
Ohoi memiliki Otonomi Asli yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul
dan atau hak tradisional.
Di Malra, pemerintahan ohoi memiliki ciri khas tersendiri
karena memiliki sistem dan tatanan yang telah diatur secara khusus baik dalam hukum
adat maupun peraturan daerah.
“Jadi, pelantikan dan pengangkatan kepala ohoi yang
dilaksanakan saat ini tentunya telah melalui proses yang panjang baik dari
aspek administrasi, aspek tatanan adat serta pertimbangan teknis lainnya,”
ungkapnya.
Bupati mengakui sungguh dan meyakini bahwa dalam rangkaian
proses tersebut terdapat berbagai perbedaan pandangan dan pendapat tentang
siapa yang berhak untuk dipilih dan ditetapkan sebagai Kepala Ohoi.
“Namun alhamdulilah, semuanya dapat terselesaikan dengan
baik. Berbagai perbedaan itu bukanlah menjadi pemecah belah persatuan
masyarakat namun merupakan wujud dari semangat untuk memilih pemimpinnya guna
mewujudkan kemajuan di setiap ohoi. Hari ini, saya melantik 12 kepala ohoi definitif, dan Insya
Allah secara bertahap dan berkelanjutan pelantikan kepala ohoi akan kami
lakukan lagi,” sambungnya.
Untuk itu, Bupati menegaskan kepada seluruh camat, perangkat
ohoi dan instansi terkait lainnya agar segera mempercepat proses pelantikan kepala
ohoi definitif lainnya.
Ia berharap dalam waktu yang tidak terlalu lama seluruh kepala
ohoi di Malra berstatus definitif.
Selain itu, permasalahan-permasalahan teknis seperti status
BSO yang sudah selesai jabatan agar segera difasilitasi penyelesaiannya oleh camat
dan kepala ohoi, serta mengkomunikasikan hal itu dengan Raja.
“Kepada para kepala ohoi yang baru saja dilantik, secara
khusus saya atas nama pribadi, keluarga dan Pemerintah daerah menyampaikan
selamat dan sukses kepada saudara-saudara yang baru saja dilantik,: ucapnya.
Bupati sangat mengharapkan kinerja optimal dari kepala ohoi
untuk memimpin dan memajukan wilayah masing-masing.
“Tantangan saudara-saudara sangatlah berat, mengingat
alokasi anggaran yang besar dalam pengelolaan desa. Saudara-saudara dituntut
untuk mengelola keuangan desa dengan pola dan sistem manajemen modern, termasuk
dalam hal merencanakan, mengelola dan mempertanggungjawabkan dana ohoi dimaksud,”
harapnya.
Bupati juga pada kesempatan itu menyampaikan beberapa catatan
penting yang perlu diingat dan laksanakan.
“Yakni, segera melakukan reorganisasi pergantian perangkat ohoi
yang sudah kadaluarsa” rincinya.
Kemudian, menguatkan fungsi dan peran BSO, dengan
mengakomodasi perwakilan marga dan hindari perpecahan.
“Jangan serta merta dengan kekuasaan yang dimiliki lalu
kemudian mengganti perangkat BSO tanpa pertimbangan yang obyektif,” pinta
Bupati.
Dalam menjalankan pemerintahan, Kepala Ohoi tidaklah berdiri
sendiri, namun juga ada Lembaga lain untuk mewujudkan check and balances,
sehingga arah penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan sesuai “rel”
dan cita-cita seluruh masyarakat di wilayah masing-masing.
Bupati juga mengingatkan suasana kamtibmas di tingkat ohoi
agar di jaga dengan baik termasuk tetap menjaga Protokoler Kesehatan selama
masa pandemi Сovid-19.
Selain itu, dalam hal penggunaan fasilitas umum, kepala ohoi
diharapkan berperan untuk menjaga sarana prasarana pemerintah dengan baik dan tidak
menutup jalan umum untuk kepentingan acara keluarga yang berskala kecil.
Pada kesempatan itu pula, Bupati menyampaikan ucapan terima
kasih kepada sejumlah pihak.
“Terima kasih yang tak terhingga kepada para Rat yang telah
memfasilitasi pengukuhan adat Kepala Ohoi dalam wilayah hukum masing-masing,”
ucapnya.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada para Camat, lembaga
adat dan pejabat ohoi serta semua pihak yang telah melaksanakan tugas untuk
mempersiapkan penetapan pimpinan definitif.
Kepada Camat Kei Besar Selatan Barat, Bupati menyampaikan
apresiasi karena dalam jangka waktu satu tahun mampu menyelesaikan pengangkatan
Kepala Ohoi definitif.
“Kepada Camat yang lain, saya tegaskan kembali bahwa
evaluasi terhadap kinerja saudara akan terus saya lakukan dan saya tidak segan
dan ragu untuk mengganti saudara yang dinilai tidak kompeten dan berkinerja,”
tegasnya.
Turut hadir dalam kegiatan pelantikan  Sekretaris Daerah, pimpinan dan anggota DPRD, Staf
Ahli Bupati, Asisten Setda, pimpinan OPD, tokoh agama dan adat, raja, camat, kepala
ohoi serta tamu undangan lainya.

(dp-52)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *