Politik dan Pemerintahan

Lewerissa: Perbedaan Bukan Untuk Terpisah, Tapi Jadi Rukun dan Saling Melengkapi

76
×

Lewerissa: Perbedaan Bukan Untuk Terpisah, Tapi Jadi Rukun dan Saling Melengkapi

Sebarkan artikel ini
IMG 20250330 WA0056

Piru, Dharapos.com – Gubernur Hendrik Lewerissa mengajak seluruh masyarakat Maluku untuk saling menjaga hidup sesama orang basudara.

“Mari kita jaga dan pelihara hidup bersama dengan basudara lain, sebab Tuhan memang menciptakan perbedaan diantara kita tetapi bukan untuk terpisah. Namun justru untuk hidup rukun dan saling melengkapi,” ajaknya saat peresmian Gedung Gereja Luma Kwate Jemaat GPM Nuruwe, sekaligus menghadiri pembukaan Persidangan ke 54 Klasis GPM Kairatu, Minggu (30/3/2025).

Lanjut Gubernur Lewerissa, pentahbisan gedung Gereja Luma Kwate dan pembukaan Persidangan ke 54 Klasis GPM Kairatu menjadi tanda bahwa Tuhan Allah terus menjaga dan menyertai Gereja dan umat-Nya, supaya terus bertumbuh dan berbuah di Bumi Maluku Tanah Pusaka.

“Kita bersyukur bahwa Gereja terus berkembang bersama dengan Masjid, Pura, Pagoda dan tempat ibadah lainnya, juga terus bertambah,” imbuhnya.

Menurut Lewerissa, hal ini sejalan dengan budaya hidup anak-anak Maluku yang terikat dalam semangat Pela Gandong, Hidop Orang Basudara, Ale Rasa Beta Rasa, yang telah menyatu dalam semangat toleransi dan rasa hormat satu dengan yang lain.

Disampaikannya, GPM telah matang dalam menjalani kiprahnya sebagai gereja orang basudara di Tanah Maluku, yang terus menyampaikan suara Kenabian tentang persaudaraan, toleransi dan kemanusiaan.

IMG 20250330 WA0054
Gubernur Saat Memberikan Sambutan

Lewerissa menambahkan, visi dan misinya bersama Wakil Gubernur Abdullah Vanath adalah untuk membawa Maluku selama 5 tahun ke depan “Transformasi Maluku menuju Maluku yang maju, adil dan sejahtera menyongsong Indonesia Emas 2045”, dengan mengusung 7 Misi yang disebut Sapta Cita Lawamena.

“Ini adalah tujuan dan cita-cita kami selaku Pemimpin Maluku, dan sekaligus menjadi panduan bagi jajaran Pemerintah Provinsi Maluku untuk bekerja,” terang Lewerissa.

Inti sari dari hal ini adalah Gubernur menginginkan perubahan yang fundamental bagi Maluku, atas penyelenggaraan Pemerintahan, Pembangunan, dan Pelayanan masyarakat yang lebih baik dan bermutu.

 

“Kesadaran untuk terus membangun komitmen hidup damai dalam ikatan masyarakat yang majemuk dan beragam tentunya akan memberikan inspirasi dan imajinasi kreatif kepada seluruh masyarakat untuk membangun dan mengembangkan pemikiran-pemikiran sehat, kritis, dan konstruktif, yang mampu meningkatkan spirit optimisme yang luhur dan mulia dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang damai, sejahtera dan berkeadilan,” tambah Lewerissa.

Dirinya juga berharap agar pihak Gereja dapat membangun komunikasi, koordinasi dan sinergitas bersama seluruh pemangku kepentingan dalam rangka meningkatkan kualitas pembinaan dan penatalayanan di Jemaat GPM Nuruwe.

“Dengan adanya Gedung Gereja yang baru ini, maka ada semangat baru, ada tekad baru, dan komitmen baru untuk terus membangun jemaat, sekaligus membangun masyarakat, karena jemaat dan masyarakat sekitar saling melengkapi, ibarat papa dan mama, ina dan ama, keduanya saling topang menopang, untuk kemajuan jemaat dan masyarakat,” ujarnya.

Hadir juga pada kesempatan itu Wakil Bupati SBB didampingi Istri, Forkopimda SBB, MPH Sinode GPM, Anggota DPRD Provinsi Maluku, Ketua TP PKK Provinsi Maluku, Pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, Ketua DPRD SBB, Sekda SBB beserta jajaran, Ketua Klasis GPM Kairatu, Masohi dan Taniwel, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan segenap masyarakat Desa Nuruwe.

(dp-19)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *