Ambon, Dharapos.com – Tingkat keparahan kemiskinan (P2) Kota Ambon tahun 2025 menurun hingga 0.08 persen.
Dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, misal tahun 2024 tingkat keparahan kemiskinan Kota Ambon mencapai 0.16, di tahun 2023 di angka 0.14 sedangkan di tahun 2022 di angka 0.09.
“Ini sangat baik dibanding tahun-tahun sebelumnya,” ungkap Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Ambon, Paulin Gaspersz kepada Dharapos, Senin (6/10/2025).
Dikatakan, angka keparahan kemiskinan adalah indikator yang mengukur kedalaman dan ketimpangan pengeluaran di antara penduduk miskin, bukan hanya jumlah orang yang miskin.
Indikator ini memberikan gambaran bagaimana pengeluaran penduduk miskin menyebar, dengan nilai yang lebih tinggi menunjukkan ketimpangan yang lebih besar atau penduduk miskin yang lebih parah kondisinya.
“Ketika angka keparahan kemiskinan ini turun, itu berarti kondisi kemiskinan orang Ambon semakin homogen (kecil). Itu bagus sih, kita lebih mudah untuk mengatasi kemiskinan di Kota Ambon, karena angkanya kecil, keparahannya kecil, kedalamannya kecil dan jarak antara orang miskin semakin kecil,” bebernya.
Disisilain, Paulin juga mengapresiasi kinerja pemerintah kota dengan salah satu program prioritasnnya di poin 14 yakni penanggulangan kemiskinan melalui kegiatan pemberdayaan hibah dan bansos. Menurutnya program ini sangat berperan besar dalam mengatasi kemiskinan di kota Ambon.
“Sangat efektif. Kenapa demikian? kondisi kemiskinan di Indonesia itu 8 koma loh, Ambon 4 koma. Secara teori, kemiskinan semakin kecil maka semakin susah dihilangkan karena logikanya orang miskin tidak pernah hilang. Silahkan Googling negara mana yang tidak ada kemiskinan. Islandia yang dibilang sanat bagus, gak juga tuh. Ibarat kopi yang sudah pekat mau dihilangkan bagaimana?. Jadi sebenarnya dari sisi bagusnnya, sangat bagus,” pungkasnya.
(dp-53)
