![]() |
Aksi demo damai yang dilakukan mahasiswa UKIM Ambon, di depan pintu masuk kantor Gubernur Maluku, Selasa (10/8/2021) |
Ambon, Dharapos.com – Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno
mengapresiasi aksi demo damai yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Kristen
Indonesia Maluku (UKIM) Ambon.
Aksi tersebut berlangsung di depan pintu masuk kantor Gubernur
Maluku, Selasa (10/8/2021).
“Tadi ditegaskan atau ditekankan oleh Ketua Senat bahwa
demo ini dalam nuansa agama sehingga tidak lalu dipolitisir bahwa ini atas nama
Gereja Protestan Maluku (GPM,red),” terangnya.
Aksi ini murni dari citivitas, akademika UKIM dan bukan atas
nama warga GPM.
Mantan Bupati MBD ini menyampaikan, rasa salut karena sikap
para peserta aksi turut mewarnai dan memberikan suasana kesejukan dalam
memaknai Tahun Baru Islam 1 Muharam 1443 Tahun Masehi 2021.
Lanjutnya,terkait dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Gubernur
Maluku terkait pemilihan Rektor tidak dalam sisi tersendiri tetapi sebagi Pemerintah
daerah.
“Saya sebagai resmi Wakil Gubernur Maluku mewakili pak Gubernur
dan Pemerintah daerah hari ini perlu mengklarifikasi bahwa rekomendasi itu
diberikan kepada yang bersangkutan (Yosephus Noya) karena mungkin saja dia
datang meminta,” jelasnya .
Menurut Wagub, setiap orang yang bertamu dengan Gubernur
Maluku pasti akan dilayani.
“Rekomendasi itu juga tidak bersifat eksekutorial,”
sambungnya.
Dalam statuta perguruan tinggi dalam hal ini UKIM, rekomendasi
yang datang dari Pemerintah bukanlah merupakan syarat mutlak yang harus
diperhatikan.
“Sehingga andai kata itu, dianggap itu tidak harus
mengintervensi dan memang hari ini,tadi saya katakan itu tidak bermaksud
mengintervensi. Tapi kalau toh cara pandang civitas akademika UKIM dalam menjaga
netralitas kelembagaan universitas, itu dapat bernuansa intervensi maka anggap
saja rekomendasi itu tidak pernah
berlaku. Ini jawaban resmi dari Pemerintah daerah demi ketenangan masyarakat,” bebernya.
Wagub bersama Plh Sekda Maluku dan pejabat lainnya pada Senin
(8/8/2021) telah mendatangi kampus UKIM yang terletak di kawasan tanah lapang
kecil (Talake).
Ia mengakui, kedatangan dirinya bersama Plh Sekda bukanlah
bermaksud untuk menganulir aspirasi para mahasiswa.
![]() |
Wagub Maluku Barnabas Orno saat memberikan pernyataan |
“Tetapi datang guna bertemu rektor dan akademisi guna mencari
jalan keluar. Sehingga hal ini tidak dimaknai secara negatif dan ditunggangi
oleh pihak-pihak tertentu yang dapat
membuat polemik dan dikotomi di masyarakat,” akuinya.
Wagub juga mendatangi kantor MPH Sinode GPM namun ketua
sinode disebutkan sedang melakukan tugas dinas, berada di luar Ambon .
Ia mengaku diterima Wakil Ketua Sinode Hendry Hethari dan Pdt
Lailosa guna mencari jalan keluar untuk masalah ini.
Pada kesempatan itu, selaku Wakil Gubernur dirinya
menyampaikn permohonan maaf atas rekomendasi yang telah menjadi buah bibir d
tengah masyarakat Maluku.
“Terima kasih adik-adik mahasiswa telah menyampaikan
aspirasi ini dan saya secara resmi atas nama Gubernur dan Pemerintah Provinsi
Maluku menyampaikan permohonan maaf kalo mungkin rekomendasi Gubernur Maluku (itu
juga pemerintah) menimbulkan dikotomi dan polemic. Sekali lagi, kami mohon maaf
dan anggap saja rekomendasi itu tidak mengintervensi, itu kebebasan senat dan
kampus dalam menentukan Rektor UKIM dan siapapun yang terpilih menjadi Rektor, tentunya
Pemda akan tetap bekerja sama dalam membangun daerah ini,” pungkasnya.
Adapun 2 poin tuntutan mahasiswa UKIM yaitu meminta Gubernur Maluku mempertanggungjawabkan
rekomendasi kepada calon rektor UKIM dalam
suksesi mendatang.
Dan, meminta Gubernur Maluku menyatakan permintaan maaf
secara terbuka kepada seluruh civitas akademika UKIM.
Mahasiswa UKIM Ambon melakukan aksi demo damai guna meminta
pertanggungjawaban Gubernur Maluku Murad Ismail terkait beredarnya surat bernomor 424/2364 tertanggal
22 Juli yang merekomendasikan salah satu dosen FISIP Josephus Noya untuk
menjadi Rektor UKIM.
Padahal pemilihan rektor kampus orang Basudara tersebut akan
berlangsung pada September atau Oktober mendatang .
Beredarnya surat rekomendasi tersebut telah membuat resah
civitas dan akademika UKIM Ambon.
(dp-19)