![]() |
Kepala PT. Pelni Sub Cabang Saumlaki, Obedh Manuhua |
Saumlaki, Dharapos.com
Kepala PT. Pelni Sub Cabang Saumlaki, Obedh Manuhua menegaskan bahwa Gerai Rumah Kita yang baru beroperasi pekan kemarin di Saumlaki, tidak menjual tepung kadaluwarsa sebagaimana informasi yang beredar.
“Gerai Rumah Kita adalah program pemerintah, dimana melalui PT. Pelni dan BUMD Kalwedo Kidabela, kita sediakan sembako untuk masyarakat. Jadi tak mungkin kita jual sembako yang sudah tidak layak lagi kepada masyarakat,” kata Obed di Saumlaki, Sabtu (24/3/2018).
Menurutnya, stok tepung terigu yang dijual oleh Gerai Rumah Kita di Saumlaki ini, didatangkan dari Surabaya pada Desember 2017 dan baru dikeluarkan dari kontener pada awal Maret 2018, seiring dengan peresmian Gerai Rumah Kita.
Selama penjualan berlangsung, baru ada seorang pedagang eceran yang mengembalikan dua sak terigu kepada Gerai Rumah Kita beberapa hari lalu karena kedapatan rusak.
Hal ini mungkin karena tersimpan selama tiga bulan lamanya di kontener.
Fakta ini jauh berbeda dengan adanya isu yang dipelintir oleh salah seorang pembeli beberapa hari lalu, yang menuding pihak Gerai Rumah Kita menjual tepung kadaluwarsa dan juga mengklaim pihak Gerai Rumah Kita telah melanggar UU Perlindungan Konsumen.
![]() |
Sisa 100 karung sak terigu merk Segitiga Biru yang tersimpan di gudang |
“Sebenarnya informasi ini bermula adanya komplain dari salah satu oknum PNS bersama istri dan saudaranya. Mereka sempat bawa roti yang sudah dibuat dari tepung yang katanya dibeli dari Gerai Rumah Kit,” akuinya.
Bukan hanya itu saja, namun di hadapan para pengunjung, mereka sempat marah-marah dan seolah mengajak pengunjung untuk tidak berbelanja di Gerai Rumah Kita.
“Kalau buka tepung itu dan ada kotoran atau ada kutu, paling tidak datang kembalikan dan bukan sudah buat kue baru datang komplain dengan membawa kue sebagai contoh,” herannya.
Manuhua berharap agar masyarakat tidak terpancing dengan informasi ini karena sesungguhnya bukan kesengajaan pihaknya.
Selanjutnya demi menjaga kualitas barang dagangannya, pihak Gerai Rumah Kita bakal mendatangkan stok tepung yang baru sebelum perayaan Paskah Kristus nanti.
Sebagaimana diketahui, PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) melalui anak usahanya yakni PT.
Sarana Bandar Indotrading mengoperasikan gerai logistik dalam program Rumah Kita di Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB).
Program ini dilaksanakan atas kerja samanya dengan BUMD MTB yakni PT. Kalwedo Kidabela serta didukung oleh PT.Graha Aksa dan enam Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di wilayah MTB seperti BUMDes di desa Lermatang kecamatan Tanimbar Selatan, Alusi Batjasi dan Kilmasa di kecamatan Kormomolin, serta BUMDes di desa Waturu, Tutukembung dan Watmuri di kecamatan Nirunmas.
![]() |
Stok barang yang tersedia di Gerai Rumah Kita Saumlaki |
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT. Pelni, Hari Budiharto dalam sambutannya pada acara peresmian “Gerai Rumah Kita” yang berlokasi di pasar Omele Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan pekan lalu menjelaskan bahwa program tersebut merupakan implementasi konsep dan tindak lanjut tol laut gagasan Presiden Jokowi yakni merupakan ide Kementerian Perhubungan dan
Kementerian BUMN dengan menyinergikan BUMN, PT.Pelni, Pelindo, RNI, Bulog, PPI, dan lainnya untuk bersama-sama membantu menurunkan harga di rute tol laut.
Pelni mendapatkan penugasan membantu pemerintah dan masyarakat, terutama di daerah 3TP (Terpencil, Terluar, Terisolasi, dan Perbatasan) dan sejak program tol laut akhir 2015 kali ini baru diresmikan.
Program ini dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan stok barang dan menekan disparitas harga barang pokok dan penting di daerah 3TP menjadi relatif tidak terlalu besar dengan sumber barang yang ada di Pulau Jawa.
Selain itu, Gerai Rumah Kita di Saumlaki berfungsi sebagai sentra distribusi untuk memasok barang kebutuhan masyarakat dan melayani kebutuhan masyarakat baik yang berbelanja secara ritel (eceran), maupun secara grosir.
Berbagai kebutuhan masyarakat, akan disediakan mulai dari beras, ayam beku, tepung, sabun, shampo, bahkan sampai kebutuhan-kebutuhan bahan penting untuk pembangunan.
Gerai Rumah Kita tersebut dibuka oleh Pelni di empat daerah yakni Timika, Manokwari, Morotai, dan Saumlaki.
(dp-18)