Ambon,
![]() |
Gubernur Maluku, Karel A, Ralahalu |
Ada hal menarik yang melatari Idul Fitri tahun ini, yakni setiap pribadi Muslim, siapapun dia, dari latar belakang sosial apapun, dilatih untuk menahan emosi secara bersama-sama, menyelenggarakan shalat tarawih bersama-sama serta melaksanakan ritus sahur dan berbuka pun secara bersama-sama.
Dari kebersamaan itu diharapkan terjadinya pembentukan citra manusia Muslim yang lebih hakiki dan peka terhadap kepedulian dan keprihatinan tanpa membeda-bedakan dari mana seseorang itu berasal.
Demikian Pidato Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah tahun 2013, di Kantor Gubernur Maluku, Rabu (7/8).
“Besok tanggal 8 Agustus 2013 bertepatan dengan 1 Syawal 1434 Hijriah, seluruh kaum Muslimin dan Muslimat di Indonesia, termasuk di Provinsi Maluku, akan bergembira merayakan hari kemenangannya melalui Idul Fitri 1434 Hijriah,” kata Gubernur.
Dikatakannya, kegembiraan itu tentunya sangat beralasan, karena Puasa Ramadhan sudah berhasil dijalani selama sebulan dengan sempurna. Dan, apa yang sudah dikerjakan itu, menjadi amal bagi kebaikan bersama, demi Maluku yang rukun dan sejahtera.
“Jika dihitung masa kepemimpinan saya selaku Gubernur Maluku, maka ini adalah pidato saya yang ke 10, atau yang terakhir menyambut Idul Fitri kepada seluruh kaum Muslimin dan Muslimat di seluruh tanah Siwalima ini. Saya merasakan ada sebuah kebahagiaan yang tak terhingga, karena Saya tetap sehat bahkan berkesempatan menyampaikan pidato ini lagi. Karenanya, sudah sepatutnya Saya bersyukur atas berkat dan tuntunan Tangan Tuhan yang masih memelihara dan memberkati kita semua sampai saat ini,” tambahnya.
Inilah isi selanjutnya pidato Gubernur Maluku:
Kaum Muslimin dan Muslimat yang berbahagia;
Bulan suci Ramadhan merupakan bulan penuh rahmat dengan berbagai kelebihan dan keutamaan yang besar. Bulan suci Ramadhan juga merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan kualitas Iman, memperkuat ketaqwaan, menimbulkan rasa cinta kepada keadilan dan persamaan derajat manusia, termasuk memperbanyak amalan serta mempererat hubungan kasih sayang dengan sesama.
Itulah sebabnya, bulan Suci Ramadhan tidak sekedar ritual keagamaan, tetapi merupakan media untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa’ Ta’ala.
Adalah indah dan bermakna, jika kaum Muslimin dan Muslimat se-Maluku, memaknai bulan suci ini sebagai kesempatan emas untuk saling memaafkan, memberi hormat sekaligus sebagai wahana pembaharuan diri melalui pikiran dan tindakan yang mulia, luhur dan berkenan kepada Sang Pencipta, yang teraktualisasi melalui perbuatan amal, seperti memberikan sedekah kepada fakir miskin, memberi bantuan kepada orang-orang yang tertimpa bencana dan yang membutuhkan pertolongan serta perbuatan baik lainnya.
Kita patut bersyukur bahwa selama puasa Ramadhan berlangsung, basudara semua telah menunjukan solidaritas yang tinggi, termasuk mengeratkan tali silaturahim dalam semangat hidup orang basudara.
Itu pun terlihat dalam hal menjaga keamanan, kedamaian dan kesantunan hidup beragama yang terbangun selama ini. Saya percaya, bahwa gaya seperti itu telah menunjukkan kualitas kehidupan beragama yang semakin hidup di tanah raja-raja ini.
Memang masih ada pertikaian antar negeri yang kerab terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Maluku, namun saya yakin semangat local wisdom akan menjadi jembatan emas mengakhiri krisis semacam itu.
Saudara-saudara masyarakat Maluku khususnya kaum Muslimin dan Muslimat yang Saya cintai;
Sebagaimana sudah saya sampaikan, bahwa masa kepemimpinan saya sebagai Gubernur Maluku bersama saudara Wakil Gubernur Maluku akan segera berakhir pada 15 September nanti. Karya dan kerja keras telah kami dharmabaktikan untuk Provinsi Maluku tercinta.
Kami sadar bahwa belum seluruh harapan dan keinginan masyarakat dapat kami penuhi secara sempurna. Oleh sebab itu, di kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan permohonan maaf, apabila ada tugas pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat yang belum terselesaikan dalam mengubah Maluku yang lebih baik, sebab tidak ada sebuah resep ajaib dan datang seketika tanpa ikhtiar.
Walaupun demikian, saya merasa bahwa kepercayaan yang turut basudara berikan kepada Saya sejak satu dasawarsa lalu, adalah merupakan bagian dari amanah untuk hidup bersama dengan basudara semua.
Karenanya, mari kita terus mendoakan agar semua proses pembangunan termasuk Pilkada Maluku putaran kedua ini dapat menghasilkan kepemimpinan yang melayani dan hatinya berpihak kepada kesejahteraaan rakyat.
Harapan itu pantas didukung seluruh komponen masyarakat pasca Keputusan Sidang Mahkamah Konstitusi pekan kemarin. Apapun hasil keputusan itu, semuanya harus diterima dengan lapang dada, bahkan harus dihargai dan dijunjung tinggi sebagai upaya mewujudkan keadilan dan demokrasi yang bermartabat.
Saya pun tak lupa menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada basudara Muslim yang bukan saja mendukung seluruh proses pemerintahan dan pembangunan selama ini, tetapi juga telah turut membesarkan kami melalui berbagai kritik yang konstruktif dan solutif. Bagi saya disitulah seorang pemimpin dapat belajar untuk semakin sungguh-sungguh memberi dirinya menjadi teladan dan pelayan yang mengayomi, melayani dengan tulus dan sungguh-sungguh. Saya bermaksud menjelaskan itu untuk menegaskan bahwa di dalam agama, kita mendapat banyak kesempatan belajar memperbaiki diri dan amal. Karena itu, spiritualitas seorang pemimpin sangat menentukan bagaimana ia terbentuk sebagai sosok yang kuat tapi juga bagaimana tujuannya terlampaui secara adil dan merata.
Saya sendiri tidak dapat menilai apakah pelayanan Saya sudah maksimal kepada saudara-saudara ataukah belum. Namun dari pengalaman yang ada, Saya yakin apa yang sudah kita buat bersama akan menjadi kredo yang indah untuk Maluku dan kesejahteraan rakyatnya.
Saudara-saudara masyarakat Maluku khususnya kaum Muslimin dan Muslimat yang Saya cintai;
Takbir, Tahmit dan Tahlil sebentar lagi akan dikumandangkan dengan gegap gempita, dalam menyambut datangnya Hari Kemenangan, Hari Raya Idul Fitri .
Karena itulah, ijinkan saya atas nama Pemerintah Daerah, pribadi dan keluarga menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal 1434 Hijriah, kepada seluruh masyarakat Maluku dimanapun berada. “Minal Aidin Wal Faidzin”, Mohon Maaf Lahir dan Bathin.
Marilah kita jaga keamanan dan ketertiban lingkungannya masing-masing serta dapat membantu dan menghormati basudara kita untuk melaksanakan sholat Ied dan Malam Takbiran sebentar nanti.
Saya yakin kebersamaan umat beragama yang sudah tercipta ini, akan memperkokoh hubungan kesatuan dan persaudaraan kita menuju Maluku yang Rukun, Sejahtera, Religius, Damai dan Satu dalam keberagamannya.
Saya pun tak lupa menyampaikan selamat Idul Fitri kepada aparat keamanan TNI dan Polri terutama mereka yang menjalani tugas BKO, para petugas medis, satuan tugas lapangan teknis lainnya, dimana karena panggilan tugas ini, saudara-saudara semua tidak sempat merayakan Hari Raya Idul Fitri tahun 2013 bersama keluarga dan orang-orang terkasih. Saya merasakan apa yang sedang saudara-saudara rasakan, Saya berdoa semoga sukacita Idul Fitri itu menjadi bagian saudara-saudara juga.
Kepada mereka yang mengalami musibah bencana alam di Negeri Lima dan sejumlah titik di Kota Ambon, Saya pun menyatakan keprihatinan yang mendalam. Saya turut berdoa semoga saudara-saudara semua diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapinya. Seperti diketahui, pada tanggal 25 Juli 2013 lalu Natural Dam Way Ela di Negeri Lima kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah mengalami jebol akibat pengaruh curah hujan yang cukup tinggi.
Bencana alam ini telah mengakibatkan sedikitnya 3 warga hilang, 525 unit perumahan rusak, berikut sejumlah sarana dan prasarana umum seperti jembatan, jalan, sarana air bersih, sekolah, sarana kesehatan hancur. Tak cuma itu, duka ini pun mengakibatkan 2.530 warga Negeri Lima mengungsi dan tinggal pada tenda-tenda pengungsian. Sekalipun memilukan, saya yakin semangat merayakan Idul Fitri tahun ini akan terpancar merona.
Demikian pun halnya dengan basudara di Kota Ambon yang diterjang bencana banjir dan tanah longsor tanggal 30 Juli 2013 lalu, Saya pun yakin saudara-saudara semua akan menghadapi semua itu dengan tabah sambil bersyukur.
Pemerintah Provinsi tidak menutup mata dengan semua derita ini. Melalui koordinasi berlanjut dengan pihak Pemerintah Pusat, Pemerintah Kabupaten/Kota, TNI/Polri serta komponen masyarakat lainnya, kita akan melanjutkan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi sesuai ketentuan yang ada.
Karena itu, saya mintakan kesabaran dan pengertian baik dari semua pihak, sebab apa yang akan dikerjakan itu membutuhkan proses dan juga waktu yang tidak singkat.
Percaya dan yakinlah, bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhana Wa‘ Ta’ala, akan senantiasa memberkati dan memberikan taufik dan hidayah-Nya bagi saudara-saudara semua.
Demikian yang dapat disampaikan, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa meridhoi dan memberkati kita senantiasa.
Sekian dan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
GUBERNUR MALUKU,
KAREL ALBERT RALAHALU