![]() |
DR. Zeth Sahuburua |
Ambon, Dharapos.com
Seluruh komponen bangsa termasuk masyarakat Maluku diminta bersatu dalam upaya memberantas aksi radikalisme yang belakangan ini marak terjadi.
Penegasan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Maluku, DR. Zeth Sahuburua, usai membuka sidang sinode Geraja Protestan Maluku (GPM) ke-37 di Ambon, Minggu (24/01)
Dikatakannya, Pemerintah dan rakyat Indonesia termasuk di Maluku senantiasa diperhadapkan dengan ancaman radikalisme dan terorisme yang semakin meluas. Dimana aksi-aksi tersebut telah hadir di ruang publik dan mesti diperhadapkan langsung.
Olehnya itu, dirinya mengajak seluruh komponen bangsa di Maluku untuk bersama-sama dengan Pemerintah Daerah dan TNI/Polri memberantas radikalisme di negeri raja-raja ini.
“Yang pastinya kita di Maluku menentang adanya radikalisme. Maka itu, seluruh warga masyarakat harus bersatu padu, agar gerakan radikal di bumi raja-raja dihapuskan. Sehingga tidak mengganggu ketenteraman dan kenyamanan masyarakat Maluku,” tegasnya.
Orang nomor dua di provinsi berjuluk “Seribu Pulau” ini juga mengharapkan kepada pihak keamanan untuk tetap mewaspadai hal ini dengan menjaga keamanan agar tetap kondusif. Dan yang tak kalah oentingnya, bahwa hal ini juga perlu didukung oleh seluruh elemen masyarakat.
“Kepada seluruh masyarakat, jika kedapatan orang-orang yang termasuk dalam radikalisme dan terorisme, segera melaporkannya ke pihak keamanan untuk ditindaklanjuti secepatnya,” pesannya.
Sebelumnya, Wagub Maluku Zeth Sahuburua membuka secara resmi sidang sinode Gereja Protestan Maluku (GPM) ke-37 yang berlangsung di Gereja Maranatha, Ambon, Minggu (24/1).
Salah satu pesan penting yang disampaikannya, bahwa Sidang Sinode yang dilaksanakan
merupakan hal penting dalam memelihara denyut nadi pelayanan GPM agar terus dialiri mata air kehidupan oleh Yesus Kristus.
Sehingga setiap pelayanan di seluruh wilayah GPM akan tetap bertumbuh dan menghasilkan buah, dengan menempatkan Tuhan sebagai pusat dari aktifitas manusia.
(rr)