![]() |
Penyerahan SK Menteri Makarim oleh Ketua LLDIKTI (kanan) kepada Ketua STKIPS (Kiri) |
Saumlaki, Dharapos.com
– Menteri Pendidikan , Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim memberikan izin
pembukaan program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia kepada Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Saumlaki (STKIPS) milik Yayasan Pendidikan Tinggi Rumpun Lelemuku Saumlaki
(YPTRLS).
Izin
tersebut tertuang dalam SK nomor 286/E/0/2021 tertanggal 20 juli 2021 tentang
izin Pembentukan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Program
Sarjana pada Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan Saumlaki di
Kabupaten Kepulauan Tanimbar, yang diselenggarakan oleh YPTRLS.
SK Menteri
Makarim itu diserahkan oleh kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI)
Wilayah XII Maluku dan Maluku Utara Muhammad Bugis, di kampus Lelemuku
Saumlaki, Selasa, (10/8/2021).
Ketua
YPTRLS, Polikarpus Lalamafu menyatakan dengan pemberian SK itu, maka secara
resmi, pemerintah telah mengeluarkan izin penerimaan mahasiswa baru pada
program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia yang diselenggarakan oleh STKIP.
Menurutnya,
proses ini cukup panjang karena dibutuhkan waktu 3 bulan sejak pengusulannya
pada bulan april hingga Juli. Namun cepat karena hanya dibutuhkan tiga hari
visitasi terakhir dan dua hari kemudian langsung keluar SK Prodi Bahasa Dan
Sastra Indonesia.
Polikarpus
mengucapkan terima kasih atas bantuan serta pendampingan LLDIKTI selaku
pimpinan wilayah, yang selama ini telah membantu seluruh proses pengajuan ijin
sehingga Kemendikbud-ristek dapat mengeluarkan ijin opreasional program studi
tersebut.
![]() |
Foto Bersama |
“Tak lupa
juga saya mengapresiasi kerja keras seluruh jajaran Yayaysa Perguruan Tinggi
Rumpun Lelemuku selama ini, sehingga program studi Bahasa dan Sastra Indonesia
dapat diselenggarakan di STKIP Saumlaki” katanya.
Polikarpus
menyatakan, pihaknya akan melakukan pengisian jabatan struktural di STKIPS
secepatnya.
Ketua STKIP
Saumlaki Olivier Srue menyatakan setelah menerima SK Menteri Makarim, saat ini
mereka telah menerima pendaftaran mahasiswa baru pada program Studi Bahasa Dan
Sastra Indonesia.
“Sudah
tercatat ada empat puluh calon mahasiswa. Dan kami meminta waktu hanya dua
minggu untuk membuat pendaftaran” katanya.
Selain itu,
Olivier mengaku sedang menyiapkan dokumen tambahan yang menjadi syarat
berdasarkan ketentuan. Dokumen-dokumen itu akan dikirim kepada asesor yang
ditugaskan oleh LLDIKTI untuk mendampingi STKIP Saumlaki.
“Ada
beberapa catatan koreksi dari asesor yang sedang kami diperbaiki. Salah satunya
adalah bahwa di STKIP Saumlaki ada dosen yang jabatan fungsional semua masih
rata-rata asisten ahli” katanya.
(dp-47)