Ambon,
Dharapos.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Sandiaga Uno membuka secara
resmi Festival Musik Rakyat dan Pengabdian Nama Musisi pada Monumen Musik
Maluku, yang ditandai dengan pemukulan tifa pada Jumat malam (29/10/2021),
bertempat di Lapangan Merdeka, Ambon.
Pembukaan
festival musik rakyat yang digelar Pemerintah Kota Ambon ini ditandai dengan
pemukulan tifa oleh Menteri Sandiaga Uno didampingi Plh. Sekretaris Daerah
Maluku, Sadli Ie, Walikota Ambon Richard Louhenapessy dan artis ibukota asal Maluku
Ruth Sahanaya.
Pada
kesempatan itu Gubernur Murad Ismail dalam sambutannya yang disampaikan Plh.
Sekda Maluku, Sadali Ie menyampaikan, ucapan selamat datang dan memberikan
apresiasi yang tinggi kepada Menteri Sandiaga Uno yang berkenan berkunjung ke provinsi
1000 pulau ini.
“Kehadiran
bapak di saat ini, tentunya merupakan kebanggaan bagi kami, karena di tengah
tugas dan tanggungjawab yang sangat padat di Jakarta, serta di tengah terpaan
badai pandemi Covid-19 yang hingga kini belum berakhir, bapak Menteri dapat
meluangkan waktu untuk berkunjung ke Maluku, sekaligus melihat secara langsung
situasi dan kondisi terkini sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah ini,”
ucapnya.
Gubernur
mengungkapkan, pandemi Covid-19 telah berpengaruh besar terhadap seluruh aktivitas
kehidupan masyarakat, dimana pariwisata menjadi sektor yang paling terdampak,
yang ditunjukkan dengan tren penurunan kunjungan wisatawan drastis, serta
lumpuhnya aktivitas kepariwisataan lainnya.
Ditengah
terpaan badai pandemi inilah, sebut Gubernur, sektor pariwisata dan ekonomi
kreatif ditantang untuk tetap eksis, dengan menjalankan tiga pilar, yaitu
inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
Berkaitan
dengan Festival Musik Rakyat dan Pengabadian Nama Musisi pada Monumen Musik
Maluku, mantan Dankor Brimob Polri ini mengatakan, Maluku memiliki kekayaan
seni dan budaya yang beragam. Salah satu yang menonjol
adalah seni
musik dan tarik suara yang merupakan anugerah dari Tuhan yang Maha Kuasa bagi
masyarakat Maluku dan menjadi maha karya kebudayaan yang sangat eksotik dan
memiliki tingkat peradaban yang tinggi.
Bahkan jiwa
seni dan musik itu telah berkembang menjadi identitas anak negeri Maluku
dimanapun berada.
Gubernur
juga menyampaikan, Penetapan dan pengakuan Kota Ambon sebagai kota kreatif
berbasis musik, tentunya harus menjai peluang, untuk dapat mengembangkan
kemampuan seni musik dan tarik suara masyarakat, sehingga bernilai ekonomis
tinggi.
Pemda Maluku
mendukung sepenuhnya upaya pengembangan Ambon sebagai kota musik dunia, melalui
berbagai upaya konkrit serta kolaborasi dan sinergitas seluruh pemangku
kepentingan.
Untuk
mempertahankan dan menjadikan Ambon sebagai kota kreatif berbasis musik, yang
tentunya akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan pelaku ekonomi
kreatif, serta masyarakat setempat dan Maluku pada umumnya.
Dengan
demikian penyelenggaraan festival musik rakyat yang dilaksanakan oleh Pemkot
Ambon dalam rangkaian peringatan 2 (dua) tahun penetapan Ambon sebagai kota
musik dunia (city of music) versi unesco tentunya merupakan momentum strategis
untuk membangkitkan kembali geliat kepariwisataan di Kota Ambon dan Provinsi
Maluku.
“Hal yang
tentunya sangat membanggakan bagi para musisi, berkenan dengan perayaan 2 tahun
penetapan Ambon sebagai kota musik dunia versi unesco, maka Pemkot Ambon
memberikan penghargaan berupa pengabadian nama-nama musisi pada monumen musik
Maluku, sebagai bentuk apresiasi terhadap peran dan kiprah para musisi berdarah
Maluku dalam belantika musik nasional dan dunia. Pemberian penghargaan tersebut
tentunya akan memotivasi, serta menumbuh-kembangkan kreatifitas para musisi dan
juga masyarakat pecinta seni untuk terus berkarya,” tandas Gubernur.
(dp-19)