Bupati M. Thaher Hanubun juga dikukuhkan sebagai anak bongso keluarga besar Ohoi Weduar dengan gelar “Berenran Sadmas Kerbau” |
Langgur, Dharapos.com – Setelah terpisah akibat pecahnya konflik
pada 1999 lalu, warga Muslim yang menetap di Ohoi Weduar, Kecamatan Kei Besar
Selatan, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) terpaksa meninggalkan wilayah itu.
Namun kini setelah 23 tahun pergi, 12 KK atau kurang lebih
40 warga Muslim ini memutuskan kembali ke Ohoi Weduar untuk hidup berdampingan
dengan saudara-saudara mereka yang beragama Kristen.
Menyambut kepulangan tersebut, digelar ritual adat dan doa
bersama “Kembalinya Basudara Muslim Weduar di Ohoi Weduar”, Senin (17/7/2022)
Momen mengharukan tersebut dihadiri langsung Bupati setempat
M. Thaher Hanubun yang juga hadir
sebagai Tokoh Rekonsiliasi Nuhu Evav.
Bupati Hanubun juga dikukuhkan sebagai anak bongso keluarga
besar Ohoi Weduar dengan gelar “Berenran Sadmas Kerbau”.
Bupati dikesempatan itu, menyampaikan harapannya.
“Saya berharap dengan kembalinya basudara Muslim ke Ohoi
Weduar maka seluruh warga masyarakat bersatu dan bergandengan tangan bangun wilayah
ini,” harapnya.
Bupati juga berpesan dengan kembalinya warga Muslim Ohoi
Weduar ini maka semua hati bersatu serta tidak ada lagi mulut yang bengkok dan
hati yang membenci.
“Karena adat itu tidak mempunyai agama dan didalam adat itu
ada yang beragama Muslim, ada pula beragama Kristen sehingga kamu adalah aku
dan aku adalah kamu,” pesannya.
Tak hanya itu, Bupat mengingatkan pula bahwa baik dan buruk atau
benar dan salah itu selalu berdampingan.
“Baik pasti ada buruknya, benar pasti ada salahnya. Tetapi
kita manusia harus sadar bahwa kita bisa menyadari kesalahan yang telah kita
lakukan,” tegasnya mengingatkan.
Bupati tak lupa menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Camat dan kepala Ohoi juga woma dan warga
masyarakat Weduar atas kesadarannya sehingga semua bisa kembali untuk
hidup berdampingan.
(dp-52)