 |
| Pasar Masrum Tual saat dikahap si jago merah, Jumat (2/10) malam |
Tual, Dharapos.com
Kebakaran yang baru saja terjadi melahap habis Pasar Tual, Kecamatan Masrum, Kota Tual tidak hanya meninggalkan duka dan derita bagi para pedagang yang selama ini menjalankan usahanya di pasar tersebut.
Bahkan, perkiraan kerugian yang terjadi akibat kebakaran tersebut ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Salah satu pedagang yang ditemui Dhara Pos, mengaku sangat kecewa dan menyesalkan musibah kebakaran yang baru saja dialaminya.
“Kami menyesal terjadinya musibah ini karena kerugian yang kami alami cukup besar diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah belum pedagang lainnya yang juga mengalami nasib yang sama. Makanya kerugian kami ini bisa mencapai milyaran rupiah,” bebernya sembari meminta namanya tidak dimuat.
Sumber mengaku pasrah dengan apa yang dialaminya, karena berbagai upaya telah dilakukan untuk memadamkan api dengan sejumlah mobil pemadam kebakaran bahkan tanki air turut membantu namun tetap saja tidak berhasil memadamkan api.
Atas fakta ini, dirinya meminta pihak kepolisian harus turun tangan dan menyelidiki penyebab terjadinya kebakaran.
“Kita tidak tahu apa penyebabnya, apakah karena korsleting listrik atau yang disengaja oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab demi kepentingannya. Maknya polisi yang bisa mengetahuinya, karena sudah beberapa kali pasar ini terbakar,” imbuhnya.
Sebelumnya, si jago merah kembali mengamuk. Kali ini, Pasar Tual, di Kecamatan Masrum, Kota Tual habis dilahap api, Jumat (2/10) malam.
Kebakaran hebat yang terjadi sekitar pukul 22.10 WIT dengan cepat membakar toko dan kios pedagang. Ditambah hembusan angin yang kencang turut mempercepat merambatnya api ke seluruh bangunan.
Salah satu warga yang ditemui Dhara Pos mengungkapkan, kebakaran pertama kali terjadi di sebuah toko pakaian. Lalu api dengan cepat merembet ke bangunan toko lainnya. Tidak diketahui apa penyebab kebakaran tersebut.
Dikatakan, api masih terus membakar bangunan toko lainnya hingga mendekati kawasan pelabuhan.
Sejumlah mobil pemadam kebakaran dan tanki air dikerahkan untuk memadamkan kobaran api. Para korban pun terlihat berlari menyelamatkan diri dengan hanya pakaian di badan saja. Mereka hanya bisa menatap tempat usahanya dilahap api sambil bercucuran air mata
Warga pun sempat bersama aparat TNI -Polri bergotong-royong memadamkan api, sekaligus berupaya menghindarkan harta dan kekayaan para pedagang dari kobakaran api, namun sebagian besar upaya penyelamatan tidak berhasil dilakukan.
Atas kondisi tersebut, dirinya meminta Pemerintah Kota Tual segera turun tangan melihat penderitaan masyarakat, agar warga tidak larut dalam kesedihan yang mendalam.
“Mereka harus menata kembali hidup dari nol sehingga Pemerintah tidak boleh lamban mengatasinya dan secepatnya mengambil langkah,” tegasnya.
(dp-20)
