![]() |
Sekda Kota R.D. Siahaya didampingi Kadis Perindagkop, Robert L.N. Awi dan Kasatpol PP Kota, Dominggus Rumaropen saat melakukan sidak di Gudang Hypermart dan Sumber Makmur Entrop |
Jayapura, Dharapos.com
Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Hypermart APO Jayapura dan gudang Sumber Makmur Entrop, Kota Jayapura, Provinsi Papua, Rabu (10/6).
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan stok sembako dan menjaga kemungkinan barang yang kadaluwarsa di sediakan menjelang bulan puasa.
Sidak dipimpin langsung Sekda kota R.D. Siahaya, SH yang didampingi Kepala Dinas Perindakop kota Robert L.N. Awi, Kasatpol PP Kota Dominggus Rumaropen dan petugas dari balai POM Jayapura.
Dimulai dari pukul 9.30 WIT, sidak dimulai dari Hypermart APO Jayapura. Setelah tiba di pusat perbelanjaan tersebut, tim yang dipimpin Sekda langsung memeriksa sejumlah makanan curah dan minuman pada gudang tersebut.
Hasilnya, ketersediaan stoknya cukup dan tidak ada makanan dan minuman yang kadaluwarsa.
Setelah itu tim langsung menuju ke gudang Sumber Makmur entrop
Sekda kota kepada wartawan mengungkapkan hasil sidak yang diperoleh dari gudang Hypermart Mal Jayapura dan gudang Sumber Makmur, ketersediaaan stok untuk bulan Puasa dan hari raya Idul Fitri masih aman dan barang-barang yang dicurigai kadaluwarsa juga tidak ditemukan.
“Stok barang untuk beberapa bulan ke depan setelah dicek juga oleh Balai besar POM juga aman dan tidak mengandung bahan berbahaya,” ungkap mantan Sekwan DPRD Kota Jayapura tersebut.
Karena itu, masyarakat dihimbau untuk tidak perlu khawatir atas ketersediaan sembako di kota Jayapura.
“Sidak ini merupakan sidak perdana menjelang bulan puasa dan bulan suci ramahdan dan satu dua hari ke depan akan dilakukan sidak lagi ke semua pasar dan gudang lagi,” sambungnya.
![]() |
Sekda Kota R.D. Siahaya saat memantau barang di gudang Hypermart APO Jayapura |
Sementara itu, ditempat terpisah, Kadis Perindakop kota Robert L.N. Awi juga mengungkapkan bahan pangan yang mudah berfluktuasi ada tiga yakni beras, bawang dan Lombok (cabe).
“Untuk beras karena diinterfensi secara kontinu dan konsisten oleh Bulog sehingga harganya relatif stabil dan kalau harga ada yang fluktuasi namun tidak signifikan,” ungkapnya.
Bawang juga, lanjut Kadis, namun tidak signifikan sedangkan untuk bahan lombok sangat signifikan karena hampir 80 persen bergantung pada produk lokal seperti daeah Arso dan Koya sebagai sentra penyuplai Lombok.
“Namun apabila panennya gagal karena hujan yang berkepanjangan maka dengan sendirinya distribusi ke kota Jayapura menjadi lambat,” lanjutnya sembari menambahkan untuk stok sembako jelang bulan puasa masih aman.
(dp-25)