Daerah

Pelayanan PDAM MTB Berkurang Akibat Debit Air Wemomolin Menurun

9
×

Pelayanan PDAM MTB Berkurang Akibat Debit Air Wemomolin Menurun

Sebarkan artikel ini
Dir PDAM MTB
Adam Arnold Lewier, SE

Saumlaki, Dharapos.com
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) mengaku terkendala dalam menyediakan pelayanan air bersih kepada warga masyarakat kota Saumlaki saat ini, sehubungan dengan musim kemarau yang masih melanda daerah tersebut.

Hal ini disampaikan oleh Direktur PDAM MTB – Adam Arnold Lewier,SE kepada Dhara Pos diruang kerjanya, Senin (26/10), dimana penjelasan ini sekaligus mengklarifikasi adanya keluhan pelanggan PDAM di Saumlaki beberapa bulan terakhir akibat pelayanan PDAM yang kurang maksimal.

Menurutnya, akibat musim kemarau ini pelayanan PDAM kepada masyarakat hanya diproduksi selama 18 jam dari total produksi normal biasanya yang mencapai 24 jam per hari. Hal ini disebabkan oleh penurunan debit air hingga lebih dari 30%, bahkan diperparah lagi dengan beberapa mesin pompa milik PDAM yang mengalami kerusakan beberapa waktu lalu.

Meskipun kondisi alam yang tidak bersahabat tersebut tengah melanda wilayah MTB disertai adanya kendala kerusakan teknis yang dialami, namun pihaknya terus berupaya untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat.

“Dengan adanya bantuan pemerintah daerah yang telah memberikan 1 unit mesin pompa, maka kondisi ini sudah tertangani dengn baik. Debit air kita uji coba dengan 30 liter /detik memang mengalami penurunan, akan tetapi sampai pada batas ambangnya, sudah tidak mengalami penurunan lagi karena di bantu dengan mesin yang baru tersebut. Setelah kita selesai operasi itu, satu jam kemudian sumbernya sudah kembali normal seperti biasa, jadi biasanya kita istirahat 4 kali dan  setiap kali istirahat itu, 2 jam kita gunakan untuk meberikan peluang sumber air kembali normal disertai waktu untuk maintanance atau pemeliharaan terhadap pompa-pompa yang ada,” tutur Lewier.

Terkait dengan kondisi saat ini yang berbeda dengan pelayanan PDAM beberapa bulan lalu sebelum musim kemarau, dimana sering mengalami pergeseran jadwal, Lewier meminta maaf kepada masyarakat yang selama ini terus mengeluh.

Ia menjelaskan bahwa hal ini sama sekali bukan merupakan unsur kesengajaan, tetapi sebaliknya realitas yang terjadi seperti: bocornya sejumlah pipa akibat kebakaran lahan yang dilintasi pipa air, kerusakan mesin pompa, serta menurunya debit air di sumber air wemomolin.

“Memang pipa-pipa terbuat dari besi tetapi sambungan-sambungannya menggunakan karet yang sangat rentang dengan panas sehingga jika terjadi kebakaran lahan yang dilintasi pipa maka karetnya akan terbakar jikalau panas, sehingga pipa akan bocor sehingga butuh penanganan yang pasti menghabiskan waktu, menguras tenaga dan juga menguras anggaran,” ulasnya lagi.

Meskipun demikian, pihaknya tetap memaksimalkan tugas dan pelayanan baik siang maupun malam, sehingga pada pecan terakhir ini, pelayanan PDAM sudah cukup membaik seperti para pelanggan di desa Olilit dan di beberapa lokasi di kota Saumlaki yang selama ini mengeluh, sudah bisa menikmati air bersih meskipun tidak senormal dengan  kondisi di musim hujan.

“Kami akan terus memaksimalkan pelayanan ini kepada masyarakat. Yang pasti bahwa kami tidak tinggal diam, tetapi kami kerja meskipun malam hari, karena hanya untuk melayani masyarakat,” pungkas Lewier.


(dp-35)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *