Politik dan Pemerintahan

Pemkab Malra Mulai Salurkan Bantuan Bencana Cuaca Ekstrim di Kei Besar

4
×

Pemkab Malra Mulai Salurkan Bantuan Bencana Cuaca Ekstrim di Kei Besar

Sebarkan artikel ini

Bupati Hanubun Bantuan Bencana Kei Besar
Foto bersama Bupati M. Thaher Hanubun seusai penyerahan bantuan

Langgur,
Dharapos.com
– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) mulai
menyalurkan bantuan bagi korban bencana cuaca ekstrim.

Bupati
Malra M. Thaher Hanubun langsung memimpin penyalurannya bantuan tersebut yang
ditandai dengan penyerahan secara simbolis kepada warga masyarakat di Ohoi
Larat, Kecamatan Kei Besar Selatan, Kamis (21/4/2022).

Perlu
diketahui, bantuan tersebut ditujukan kepada sejumlah warga khususnya di Kecamatan
Kei Besar yang terdampak bencana ekstrim saat memasuki awal 2022 lalu mengakibatkan
kerusakan pada rumah penduduk.

Menyikapi
itu, Bupati setempat M. Thaher Hanubun 
langsung menginstruksikan OPD terkait untuk segera melakukan pendataan
pada kerusakan rumah penduduk yang terdampak.

Hal
itu dimaksudkan untuk kepentingan penyaluran bantuan bagi warga yang benar-benar
terdampak.

Para
penerima bantuan akibat bencana ekstrim ini telah terdata pada 21 – 22 Februari
2022 dan telah diidentifikasi pada dampak bencana. Dan yang menerima ini
semuanya telah teridentifikasi baru disalurkan.

Tim
teknis yang melakukan pendataan bencana pada Ohoi Larat, Kecamatan Kei Besar
Selatan terdiri dari Badan BNPB, Dinas Perkim, Dinas Sosial, di mana 24 kepala
keluarga yang mengalami kerusakan berat, sedang dan ringan.

Adapun
bantuan yang diberikan berupa non lokal semen, besi, paku, tripleks dan cat
sementara lokal seperti pasir dan batu.

Bupati
Hanubun dalam pernyataannya mengingatkan, bantuan yang diberikan tidaklah
sebanding. Namun harus dilihat dari ketulusan hati Pemda yang selalu melihat
kesulitan masyarakat.

“Saya
berharap bantuan ini dapat dimaksimalkan pengunaanya oleh masyarakat penerima
bantuan untuk segera memperbaiki kerusakan yang dialaminya,” pesannya.

Sementara
itu, Kepala BPBD Malra Mochtar Ingratubun 
menjelaskan bahwa bantuan tersalurkan dikarenakan semua proses
identifikasi telah selesai.

Bantuan
yang diterima bukan hanya rumah tetapi bencana alam seperti banjir, tanah
longsor, maupun angin puting beliung serta gelombang pasang yang menghantam
kapal cepat hingga terbalik. Akibatnya  6
orang dilaporkan meninggal dunia.

“Semua
musibah yang terjadi diperkirakan kerugian yang dialami bisa mencapai ratusan
juta rupiah, termasuk gedung sekolah serta fasilitas umum lainnya,” ujarnya.

(dp-52)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *