PAPUA

Pemkot Gelar Pertemuan Bahas Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air

20
×

Pemkot Gelar Pertemuan Bahas Penyelamatan Hutan, Tanah dan Air

Sebarkan artikel ini
Walkot air tanah2
Walikota gelar pertemuan dengan para ondoafi

Jayapura, Dharapos.com
Usai melakukan peletakan batu
pertama pembangunan Pasar Youtefa, Walikota Jayapaura bersama jajarannya
langsung menggelar pertemuan dengan tokoh adat Port Numbay yakni Para Ondoafi, Kamis
 (21/1).

Pertemuan ini dilakukan di rumah
ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) adalah dalam rangka menyatukan hati demi menyelamatkan
Hutan, Air dan Tanah.
Kepada wartawan, Walikota Dr. Benhur
Tommi Mano, MM mengatakan pertemuan ini adalah merupakan inisiatif dan hikmat dalam
tugasnya untuk menyelamatkan Tanah, Air dan Hutan yang merupakan bagian dari
ciptaan Tuhan.
“Dan di atas tanah ini juga ada Pemerintah,
Adat serta ada juga Gereja yang disebut tiga tungku dimana ketiganya sama-sama
untuk menyelamatkan ketiga objek tersebut demi untuk anak cucu kita yang akan
kita warisi kepada mereka,” ungkapnya.
Atas dasar itu, Walikota berinisiatif
mengundang para Ondoafi yang dibawahi ketua LMA dan mereka merespon baik untuk menyatukan
satu sikap dan komitmen dalam menjaga gugusan kabupaten Jayapura sampai ke kota
Jayapura.
“Apa yang kita harus lakukan sebagai
adat, pemerintah dan gereja maka kita harus membicarakan dan dalam tanah ini
ada air, hutan dan tanah yang dikuasai oleh para ondoafi, dikuasai pihak adat
maka mereka harus turut menjaga dan melestarikannya,” paparnya.
Namun ketika melihat perkembangan
di kota Jayapura seperti di Entrop, kali Mokel,dan Angkasa debit airnya sudah
mulai berkurang sehingga hal ini akan menyusakan masyarakat kota Jayapura ke
depan.
“Tiga titik air yang ada sudah
mulai hilang karena tempat tersebut telah di huni oleh masyarakat dan mereka
juga telah menebang pohon dan merambah hutan seenaknya,” cetusnya.
Diakuinya, walau punya Perda
tentang penyelamatan kawasan Siklop, maupun lingkungan di sepanjang wilayah
kota Jayapura, memiliki Polisi Hutan namun Pemkot juga tidak berdaya.
Walkot Air tanah
Sejumlah ondoafi yang hadir dalam pertemuan
“Saat petugas turun guna memberikan
pengertian agar tidak menjual tanah sembarangan namun kenyataannya masyarakat
mengatakan tanah ini sudah dijual para Ondoafi sebagai pemilik hak ulayat,”
sesalnya.

Karena itu, untuk menyatukan
pendapat maka digelar pertemuan guna menyatukan hati dalam memberikan
pengertian kepada masyarakat agar tidak merusak alam terutama kawasan hutan
yang ada serta sumber air juga perlu dijaga dan dilestarikan.

“Sehingga Pemerintah dan adat
membuat satu komitmen yang mengikat dan akan menjadi satu peraturan antara
pemerintah dan Adat untuk mengawasi kawasan Hutan, Air dan Tanah,” pungkasnya.
Pertemuan ini, cetus Walikota, bukanlah
sekedar pertemuan biasa akan tetapi dapat diwujudkan dilapangan agar Air,Tanah
dan Hutan bisa diselamatkan demi masa depan anak cucu kita.
Untuk itu Walikota juga berencana akan
mengundang 5 Bupati guna melakukan pertemuan setanah Tabi untuk membicarakan
langkah-langkah dalam penyelamatan Air, Tanah dan Hutan yang direncanakan akan
digelar  pada tanggal 8 Maret mendatang.
Dan hasilnya akan dibacakan pada
saat acara perayaan masuknya Injil di tanah Papua pada tanggal 10 Maret 2015.
(Harlet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *